Pilkada Sragen 2020
Masa Tenang Pilkada 2020 Ada APK Calon, Bawaslu Sragen Peringatkan, Copot Mandiri Apa Dicopot Paksa
Komisioner Bawaslu Sragen, Khoirul Huda mengatakan, selama tiga hari masa tenang itu, tidak boleh ada APK yang terpasang.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sragen aultimatum bakal memberedel alat peraga kampanye (APK) yang masih terpasang saat masa tenang.
Adapun Masa tenang akan dimulai pada 6 sampai 8 Desember atau sehari sebelum pencoblosan.
Komisioner Bawaslu Sragen, Khoirul Huda mengatakan, selama tiga hari masa tenang itu, tidak boleh ada APK yang terpasang.
Baca juga: Bermunculan Spanduk Menolak Kotak Kosong di Sragen, Warga Cuek
Baca juga: Satu Hari Pencarian, Jasad Pria yang Lompat dari Jembatan Sapen Sragen Ditemukan Penambang Pasir
"Kami akan tertibkan APK yang masih terpasang," ujarnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (5/12/2020).
Bawaslu juga akan mengimbau kepada tim pasangan calon (Paslon) bupati Sragen untuk mencopot APK secara mandiri.
Huda berharap, tidak ditemukan lagi APK di hari tenang.
"Apabila ada APK yang luput dari penertiban, Bawaslu bersama tim penertiban akan membersihkan APK yang masih terpasang," katanya.
Selain itu, jajarannya akan melakukan patroli pengawasan guna mencegah adanya potensi pelanggaran.
Pasalnya, suatu pemahaman yang kurang pas bisa menyebabkan suatu pelanggaran.
"Terpaksa akan kami tindak," jelasnya.
Warga Menolak Kotak Kosong
Spanduk bertuliskan "Warga Sragen Menolak Keras Kotak Kosong" ditemukan di sejumlah titik di Kabupaten Sragen.
Salah satunya yang ada di pinggir jalan Paldapang - Tangen, Kebonromo, Kecamatan Ngrampal.
Seorang warga Tangen, Sri Wahono menyatakan, pesan dalam spanduk itu bisa dimaknai untuk tidak memilih kotak kosong saat hari pemungutan suara.
"Karena di Sragen cuma ada calon tunggal sehingga mengajak warga untuk memilih kandidat yang ada," jelasnya kepada Tribunsolo.com pada Sabtu (5/12/2020).
Baca juga: Satu Hari Pencarian, Jasad Pria yang Lompat dari Jembatan Sapen Sragen Ditemukan Penambang Pasir
Baca juga: Hanya Ada Calon Tunggal, Pilkada Sragen 2020 Diklaim Kondusif, Tak Ada Potensi Kerusuhan
Baca juga: Sebelum Nekat Terjun ke Sungai dari Jembatan Sapen, Mardiyanto Pernah Mengeluh Soal Sawahnya
Baca juga: Belum Ada Regulasi Teknis Pencoblosan Bagi Pasien Positif Covid-19, Bawaslu dan KPU Sragen Buat SOP
Namun di sisi lain, lanjutnya, jika memang pesannya mengajak masyarakat untuk memilih kotak kosong seharusnya kata-kata yang digunakan tidak berbunyi seperti itu.
"Kalau memang mengajak untuk pilih kotak kosong tidak begitu tulisannya," paparnya.
Meski begitu, kemunculan spanduk-spanduk itu tidak direspons oleh masyarakat.
"Dibiarkan saja. Tidak tahu juga siapa yang memasang," katanya.
Wahono menambahkan, masyarakat punya hak untuk memilih siapa saja saat berada dalam bilik suara.
"Mau memilih kotak kosong atau kandidat bupati yang ada itu merupakan hak warga negara," katanya.
Yuni - Suroto Tak Terbendung
Tak hanya Pilkada Boyolali yang lawan kotak kosong, kondisi Pilkada Sragen 2020 juga sama.
Hanya ada pasangan Kusdinar Untung Yuni Sukowati - Suroto yang mendaftar ke KPU Sragen.
Adapun Yuni merupakan Bupati Sragen saat ini yang maju kembali di Pilkada.
Hingga Minggu (13/9/2020) pukul 24.00 WIB, tidak ada pasangan bakal calon lain yang mendaftar ke KPU Sragen.
Ketua KPU Sragen, Minarso memastikan hanya ada satu bakal pasangan calon yang mendaftar.
Kepastian itu terungkap dari hasil rapat penutupan pendaftaran bakal pasangan calon Pilkada Sragen 2020 yang digelar KPU Sragen, Minggu (13/9/2020) pukul 24.00 WIB.
Adapun pasangan Sukiman - Iriyanto yang digadang-gadang bakal menjadi calon penantang tidak menunjukkan batang hidungnya hingga detik terakhir pendaftaran.
Pasangan tersebut awalnya akan diusung 2 partai politik yakni Gerindra dan PKS dengan total kekuatan 11 kursi.
"Hanya ada satu pasangan calon yang mendaftar. Tidak ada pasangan lain yang mendaftar," kata Minarso kepada TribunSolo.com, Senin (14/9/2020).
Baca juga: Masa Tenang Pilkada Solo 2020, Gibran Pilih Gelar Pengajian, Tak Ajak Sang Putra Jan Ethes Dolan
Baca juga: Begini Kampanye Hari Terkahir yang Dilakukan Gibran, Safari ke Tokoh-tokoh di Solo
Pasangan tersebut diusung PDI Perjuangan, PKB, Golkar, PAN, dan Nasdem.
Kelima partai tersebut tergabung dalam koalisi Gotong Royong.
Selain itu, Demokrat juga memberikan dukungan kepada pasangan Yuni - Suroto.
Artinya, pasangan tersebut memiliki kekuatan parlemen sebanyak 34 kursi dari 45 total kursi.
Pasangan Yuni - Suroto dijadwalkan menjalani pemeriksaan kesehatan, Senin (14/9/2020) pukul 12.00 WIB di RSUD Dr Moewardi Solo.
"Hari ini pasangan Yuni - Suroto dijadwalkan menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD Dr Moewardi pukul 12.00 WIB," tandasnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/spanduk-kotak-kosong.jpg)