Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Saran Cak Nun Tanggapi Kasus 6 Laskar FPI Tewas: Saatnya Dialog 4 Mata Antara Jokowi & Habib Rizieq

Cak Nun menilai sekarang saatnya Presiden Joko Widodo melakukan dialog empat mata dengan Imam Besar FPI Rizieq Shihab atau Habib Rizieq.

Editor: Hanang Yuwono
Twitter/caknundotcom
Emha Ainun Nadjib atau yang akrab disapa Cak Nun. 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Intelektual muslim sekaligus budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun ikut buka suara soal kisruh antara pendukung Habib Rizieq Shihab dengan polisi.

Cak Nun menilai sekarang saatnya Presiden Joko Widodo melakukan dialog empat mata dengan Imam Besar FPI Rizieq Shihab atau Habib Rizieq.

 Cak Nun menyoroti meninggalnya enam orang simpatisan FPI yang ditembak.

Baca juga: Fadli Zon Tak Percaya Laskar FPI Dibekali Senjata Api: Pendukung Habib Rizieq Itu Cinta Damai

Baca juga: Usai Bertemu Cak Nun, Ahmad Dhani Ajak Istrinya ke Jogja Bertemu Titiek Soeharto dan Patung Soeharto

Kata Cak Nun menurut FPI yang salah Polisi, dan menurut Polisi yang salah FPI.

Lalu Cak Nun pun mempertanyakan kepada siapakah seharusnya rakyat mendengarkan dan percaya.

Cak Nun menilai semua keruhnya permusuhan yang tak habis-habis ini adalah "akibat" yang tidak diurus "sebab"nya secara mendasar.

Semua pertengkaran nasional yang tak ada ujungnya ini, kata Cak Nun, karena semua pihak tidak mempelajari, mendewasai dan membijaksanai manajemen jarak antara musyawarah menuju mufakat dalam sila keempat Pancasila.

"Sambil menunggu Presiden mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya enam (6) rakyatnya: sekarang saatnya terjadi Dialog 4 mata antara Jokowi dengan Habib Riziq. Di'wali'i misalnya oleh Pak Jusuf Kalla dan Gus Mus (KH Mustofa Bisri)," tulis Cak Nun di caknun.com yang diunggah pada Senin (7/12/2020) kemarin.

Cak Nun mengatakan dialog tersebut bisa disusul dialog-dialog berikutnya antar berbagai kelompok dan stakeholders bangsa ini.

Prinsip yang harus dicapai, kata Cak Nun, pertama menang bersama, bukan menangan sendiri.

Kedua, semua insya Allah menjadi lerem dan tenang oleh pertemuan itu.

Ketiga, tidak boleh ada yang dipermalukan. 

"Menang tanpo ngasorake. Yang menang NKRI, Persatuan Kesatuan, Bangsa dan Rakyat Indonesia. Win-win Game.

Kita punya Pancasila, kita pelaku Demokrasi, kita punya warisan wisdom luar biasa dari sejarah masa silam.

Kita pastikan apapun yang terlanjur terjadi, pada akhirnya yang menang adalah bangsa dan rakyat Indonesia," kata Cak Nun.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved