Pilkada Solo 2020
Tampil Modis Berjaket Jeans Gambar Pahlawan di TPS 22 Solo, Kaesang Doakan Gibran yang Terbaik
Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tampak mengenakan jaket jeans abu-abu bergambar pahlawan nasional.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Namun kini detik-detik predikat itu menjadi akan dipertahankan kembali atau tidak dalam Pilkada serentak 2020?
Mengingat Pilkada serentak kali ini ada 6 daerah di Solo Raya yang menggelar hajatan pesta demokrasi lima tahunan sekali.
Di antaranya Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo, Boyolali, Wonogiri, Klaten dan Sragen yang tercatat total memiliki sebanyak 10 pasangan calon (paslon).
Baca juga: Hanya Musuh Kotak Kosong, Said Hidayat Patok Target Berapa?
Baca juga: Dikecewakan PDIP karena Posisinya Diambil Gibran Anak Jokowi, Achmad Purnomo Ternyata Tetap Nyoblos
Adapun di semua wilayah itu, PDIP mempunyai Calon Wali Kota dan Calon Bupati.
Lantas bagaimanah prediksinya status kandang banteng di Solo Raya?
Pengamat Politik dan Tata Negara UNS Solo, Agus Riwanto menerangkan, diprediksi partai besutan Megawati Soekarnoputri di Solo Raya akan bisa mempertahankan ikon kandang bateng.
Indikasinya menurut dia, karena di enam wilayah Solo Raya itu, semua incumbent.
"Banyak incumbent, Sragen, Boyolali, Klaten dan Wonogiri," jelasnya kepada TribunSolo.com, Rabu (9/12/2020).
"Sukoharjo juga istri incumbent, Solo walaupun bukan, anak RI 1 (Presiden Jokowi)," aku dia menekankan.
Dia menilai, dilihat dari aspek incumbent, tampaknya kandang banteng yang selama ini jadi ikonik di Solo Raya bisa dipertahankan.
Meskipun lanjut dia, beberapa daerah ada perlawanan, sehingga calon PDIP harus bekerja sedikit keras tetapu tidak mempengaruhi kemenangan.
"Misal sukoharjo agak ketat, di Wonogiri lumayan tapi seakan tak menggoyah, begitu di Klaten ada perlawanan dengan dua tiga paslon," terang dia.
Baca juga: Terlambat ke TPS, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo Beberkan Alasannya
Baca juga: Nyoblos di TPS 01 Desa Mulur Sukoharjo, Wiwaha Harap Semua Paslon dan Pendukung Saling Memaafkan
Lebih lanjut dia menjelaskan, jika incumbent relawan lebih mampu berkomunikasi dan kesempatan banyak.
Apalagi di masa Covid-19 ini kampanye terbatas, harus jaga jarak hingga pertemuan dibatasi 50 orang sehingga pendatang baru tidak bisa berkomunikasi secara leluasa.
"Sudah ada modal sosial kuat, ekonomi hingga politik," aku dia.