Penanganan Covid
Satgas Sebut Protokol Kesehatan dan Vaksin Saling Melengkapi: Penanganan Covid-19 yang Efektif
Vaksinisasi dalam masa pandemi, bertujuan agar terciptanya herd immunity atau kekebalan kelompok. vaksin hanya memberikan kekebalan secara individu
TRIBUNSOLO.COM - Vaksinisasi dalam masa pandemi, bertujuan agar terciptanya herd immunity atau kekebalan kelompok.
Meski diketahui, vaksin hanya memberikan kekebalan secara individu, namun terciptanya herd immunity akan melindungi masyarakat yang tidak memperoleh vaksinasi karena alasan tertentu, terlindungi dari paparan penyakit.
Hal itu dijelaskan langsung oleh Wiku Adisasmito saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (10/12/2020).
"Oleh karena itu, untuk mencapai kekebalan kelompok atau komunitas ini, prinsip gotong royong merupakan hal yang utama.
Baca juga: Doni Monardo Bakal Tegur Kepala Daerah yang Tak Terapkan Protokol Covid-19 saat Pilkada
Baca juga: Testing Covid-19 Per Desember 2020 Mencapai 95,35 Persen, Satgas: Mendekati Standar WHO
Baca juga: Pilkada Solo 2020, Bawaslu Tak Temukan Pelanggaran Protokol Kesehatan : Sudah Sesuai Prosedur
Kekebalan komunitas dapat dicapai, apabila masyarakat yang sehat dan memenuhi kriteria melakukan vaksinasi.
Sehingga dengan jumlah yang memadai, maka akan tercipta herd immunity, sekaligus melindungi kelompok-kelompok yang tidak divaksinasi," kata Wiku.
Masyarakat juga perlu mengetahui beberapa kriteria ideal vaksin yang berkualitas. Diantaranya efikasi dan efektivitas.
Kedua aspek ini memiliki peran untuk mengukur manfaat vaksin dalam mengendalikan Covid-19.
Wiku menjelaskan secara rinci, aspek pertama ialah efikasi ialah besarnya kemampuan vaksin mencegah penyakit dan menekan penularan pada individu di kondisi ideal dan terkontrol.
"Hal ini dapat dilihat dari hasil uji klinis vaksin di laboratorium yang dilakukan kepada populasi dalam jumlah yang terbatas," ungkapya.
Aspek kedua, adalah efektivitas yaitu kemampuan vaksin mencegah penyakit dan menekan penularan pada individu, pada lingkup masyarakat luas.
"Yaitu penilaian kemampuan vaksin melindungi masyarakat secara luas yang masyarakat tersebut adalah heterogen (beragam)," lanjut Wiku.
Dalam hal efektivitas, terdapat berbagai faktor yang dapat mempengaruhi.
Faktor pertama ialah penerima vaksin seperti usia, komorbid (penyakit penyerta), riwayat infeksi sebelumnya, serta jangka waktu sejak vaksinasi dilakukan.
Faktor kedua, adalah karakteristik dari vaksin tersebut. Seperi jenis vaksin, active atau inactivated, komposisi vaksin dan cara penyuntikannya.