Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Nestapa Bocah 10 Tahun Tewas Tenggelam : Tak Bisa Renang Tapi Nekat Mandi di Kedung Brumbung Sragen

Seorang bocah 10 tahun ditemukan sudah tidak benyawa seusai tenggelam di sungai Kedung Brumbung pada Senin (14/12/2020). 

Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Dok Basarnas
Petugas Basarnas dan relawan menggotong jenazah seorang gadis kecil ditemukan tewas usai tenggelam di sungai Kedung Brumbung, Kabupaten Sragen pada Senin (14/12/2020).  

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Seorang bocah 10 tahun ditemukan sudah tidak benyawa seusai tenggelam di sungai Kedung Brumbung pada Senin (14/12/2020). 

Informasi yang dihimpun, bocah tersebut bernama Ayu Pujilestari (10) asal Dukuh Jatiarum, Desa Kedawung, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. 

Peristiwa itu bermula saat Ayu dan sejumlah temannya bermain air dan mandi di Kedung Brumbung bersama dua temannya sekira pukul 06.30 WIB. 

Baca juga: Inilah Joko Widodo Alias Bang Toyib, Sosok Penting di Balik Update Naik Turunnya Debit Bengawan Solo

Baca juga: Impian Terakhir Aipda Samsul : Ingin Haji 2025, Tetapi Maut Berkata Lain, Meninggal Kala Bertugas

Kemudian mereka sempat diperingatkan oleh penambang pasir di sekitar lokasi. 

Tak lama setelah itu, terdengar suara teriakan minta tolong, rupanya sejumlah anak terseret arus sungai. 

Beruntung kedua temannya bisa berenang sehingga lolos dari maut. 

"Si Ayu ternyata tidak bisa berenang," ungkap Kepala Basarnas Semarang Nur Yahya saat menerjukan tim untuk mencari korban kepada TribunSolo.com.

Yahya mengatakan, waktu yang dibutuhkan untuk menemukan korban sekitar tujuh jam. 

"Kami dari tim SAR gabungan dan relawan mulai mencari pukul 07.00 WIB," aku dia.

"Jasad korban baru ditemukan pukul 13.47 WIB dalam keadaan meninggal dunia," paparnya. 

Korban berhasil ditemukan di dasar sungai, jarak dari tempat kejadian kuarang lebih lima meter. 

"Selanjutnya korban di bawa ke rumah duka," imbuh Yahya.

Laka Kereta di Kalijambe

Kecelakaan maut melibatkan mobil Polsek Kalijambe yang berisi tiga anggota polisi dan satu tentara tersambar kereta api pada Minggu (13/12/2020) tepatnya pukul 22.45 WIB.

Peristiwa tersebut terjadi di Dukuh Siboto, Desa Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Sragen.

Baca juga: BREAKING NEWS : Honda Mobilio Tertabrak Kereta Api di Gemolong, Mobil Terpental & Pengemudi Selamat

Berdasarkan informasi yang dihimpun, mobil patroli itu tersambar kereta api (KA) Brantas jurusan Pasarsenen-Blitar.

Kendaraan merek Mitsubishi Strada saat itu sedang berpatroli dan melintas di perlintasan sebidang tanpa palang.

"Perlintasan itu berada di JPL 159 yang tidak ada palangnya," ungkap Humas DAOP VI Yogyakarta, Supriyanto kepada TribunSolo.com, Senin (14/12/2020).

Supriyanto menjelaskan, diduga pengemudi mobil tidak tahu jika ada KA yang melintas.

"Sehingga kecelakaan tidak terhindarkan," paparnya.

Benturan keras antara mobil dan KA membuat mobil itu ringsek tidak berbentuk.

Akibat insiden tersebut satu dari empat penumpang belum ditemukan jenazahnya hingga berita ini diturunkan.

Identitas tiga orang penumpang yang tewas tersambar kereta api yakni Pelda Eka Budi (50) anggota TNI, warga Dukuh/Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe.

Korban kedua bernama Aipda Samsul Hadi (57), anggota Polsek Kalijambe, asal Kecamatan Gemolong.

Korban ketiga Bripka Slamet Mulyono (45), pekerjaan Polisi, asal Kota Solo.

Sebelumnya diberitakan, mobil Polsek Kalijambe berisi tiga anggota polisi dan satu tentara tersambar kereta api di Dukuh Siboto, Desa Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Sragen pada Minggu (13/12/2020) tepatnya pukul 22.45 WIB.

Terpisah, Kepala Basarnas Semarang Nur Yahya mengatakan bahwa akibat insiden itu, dua penumpang di dalamnya harus meregang nyawa dan seorang lagi hilang diduga terlempar ke sungai Cemoro.

"Pelda Eka Budi diduga terlempar ke sungai Cemoro," jelasnya, Senin (14/12/2020).

Dijelaskannya, mobil patroli itu tertabrak kereta api di perlintasan rel kereta api jalan Solo- Purwodadi KM 13.

Diketahui mereka hendak melintasi rel kereta api dari Timur menuju ke Dukuh Siboto Desa Kalimacan.

"Saat melintas dari arah Utara melaju sebuah kereta api Brantas menuju Selatan sehingga terjadi kecelakaan," ujarnya.

Mobil Patroli terseret kereta api kurang lebih 100 meter dan tepat berhenti di jembatan kereta diatas sungai Cemoro.

"Saat di atas jembatan itu diduga anggota koramil terlempar kedalam sungai," katanya.

Saat ini tim SAR gabungan masih berusaha mencari keberadaan Pelda Eka Budi yang diduda terpental ke dalam sungai cemoro.

"Semoga korban segera ditemukan," katanya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved