Berita Solo Terbaru
Update Debit Bengawan Solo via Pos Pantau Jurug, Bagian Hilir Lebih Berbahaya Jika Volume Naik Terus
Hujan lebat yang mengguyur Kota Solo, membuat debit volume air sungai Bengawan Solo terus meninggi.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Hujan lebat yang mengguyur Kota Solo, membuat debit volume air sungai Bengawan Solo terus meninggi.
Petugas Hidrologi Bengawan Solo di Pos Pantau Jurug, Joko Widodo menjelaskan, volume air tersebut tergolong tinggi namun masih dalam taraf aman.
Pasalnya terlihat di Pos Pantau Bengawan Solo di Jurug menunjukkan tinggi air saat ini mencapai 7 meter.
"Untuk di Solo dan sekitarnya masih aman," kata dia kepada TribunSolo.com, Senin (13/12/2020).
Baca juga: Pamit Mandi ke Sungai Musi, Bocah 5 Tahun Tewas Tenggelam, Sungai Deras, Korban Tak Bisa Berenang
Baca juga: Nestapa Warga Polokarto, Desanya Melulu Diguyur Banjir Bercampur Lumpur, Minta Kali Samin Dikeruk
Namun untuk wilayah Bengawan Solo bagian hilir angka tersebut sudah menjadi kewaspadaan, karena datarannya lebih rendah daripada yang ada di Solo.
"Kalau misalnya di sini siaga, di daerah hilir seperti Ngawi ke timur itu lebih tinggi debit airnya bahkan bisa ke status waspada, karena datarannya lebih rendah dan menerima kiriman air dari sini" jelasnya.
Untuk saat ini wilayah Solo masih tergolong aman, karena telah dilakukan banyak antisipasi seperti pembangunan tanggul, tembok parapet di pinggir sungai dan disediakan pompa penyedot air di beberapa titik.
"Saya ini selalu melaporkan ke BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo) dan hasilnya akan menjadi bahan evaluasi serta perbaikan di kemudian hari," terangnya.
Warga Tidur di Tanggul
Banjir luapan Sungai Bengawan Solo sempat membuat 50 kepala keluarga di Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Kota Solo mengungsi, Minggu (13/12/2020).
Itu lantaran air luapan Sungai Bengawan Solo sudah masuk ke dalam beberapa rumah warga sejak pukul 21.30 WIB.
Tim gabungan Sibat PMI dan BPBD Solo sudah disiagakan tak jauh dari lokasi tersebut.
Lurah Sewu, Iwan Muryanto mengatakan warga yang mengungsi kebanyakan berasal dari Kampung Putat RT 03 RW 02 dengan jumlah 36 kepala keluarga.
Baca juga: Pria Tanpa Identitas Ditemukan Terkapar di Pinggir Rel Klaten, Diduga Tersambar Kereta Lewat
Baca juga: 5 Fakta Mobil Patroli Tertabrak Kereta Api di Sragen, Pesan WA Terakhir Korban Pamit Mau Patroli
Kemudian sisanya berasal dari Kampung Putat RT 02 RW 02 dan RT 02 RW 01 Kelurahan Sewu.