Pilkada Solo 2020
Gibran Anak Presiden Menang Telak di Pilkada Solo 2020, Tapi Ada 29 Persen Tak Gunakan Hak Pilihnya
Pasangan Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa menang telak dalam Pilkada Solo 2020.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pasangan Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa menang telak dalam Pilkada Solo 2020.
Melawan pasangan Bagyo Wahyono - FX Supardjo (Bajo), Gibran - Teguh berhasil mengamankan 86,57 persen atau 225.541 suara.
Unggul 190.486 suara dibanding pasangan yang maju dari jalur perseorangan atau independen.
Ya, Bajo tercatat hanya mendapat 13,43 persen atau 35.055 suara.
Perolehan suara kedua pasangan calon tersebut didasarkan pada jumlah surat suara sah sebesar 260.506 suara.
Baca juga: Hasil Pilkada Solo 2020 : Partisipasi 70,5 Persen, Tapi Jumlah Surat Suara Tidak Sah Sampai 35 Ribu
Baca juga: Dulu Klaim Menang 80,2 Persen, Kini Hasil Pleno KPU Sragen Tetapkan Yuni Unggul dari Kotak Kosong
Dengan jumlah surat suara Pilkada Solo 2020 tidak sah sebanyak 35.476 suara.
Ketua KPU Solo, Nurul Sutarti mengatakan perolehan suara tersebut didasarkan rekapitulasi hasil pemungutan suara tingkat kota Pilkada Solo 2020 yang rampung, Rabu (16/12/2020).
"Itu sesuai dengan berita acara dan surat keputusan yang ditandatangani hari ini," kata Nurul kepada TribunSolo.com.
Meski memenangi Pilkada Solo 2020, tingkat partisipasi pemilih menurun dibanding pilkada-pilkada sebelumnya.
Tingkat partisipasi Pilkada Solo 2020 sebesar 70,52 persen. Sementara, tingkat partisipasi Pilkada Solo 2010 sebanyak 71 persen dan Pilkada Solo 2015 sebesar 73,9 persen.
Itu didasarkan pada penghitungan dengan rumus jumlah pengguna hak pilih dibagi jumlah DPT ditambah DPTB.
Seperti diketahui jumlah DPT Pilkada Solo 2020 sebanyak 418.283 pemilih. Sementara jumlah DPTB sebanyak 1.422 pemilih.
Sementara total jumlah pengguna hak pilih di Pilkada Solo 2020 sebanyak 295.982 pemilih.
Rinciannya, pemilih laki - laki sebanyak 138.915 orang dan perempuan sebanyak 157.067 orang.
"Kalau pakai rumus yang lama. Yang hanya dibagi DPT angka yang didapatkan kisaran 70,76 persen," kata Nurul.
Tingkat Partisipasi Menurun
Tingkat partisipasi Pilkada Solo 2020 dinilai mengelami penurunan dibanding hajatan pemilu sebelumnya.
Ketua KPU Kota Solo, Nurul Sutarti mengatakan persentase tingkat partisipasi Pilkada Solo 2020 berada di angka 70,52 persen.
Itu didasarkan pada penghitungan dengan rumus jumlah pengguna hak pilih dibagi jumlah DPT ditambah DPTB.
Seperti diketahui jumlah DPT Pilkada Solo 2020 sebanyak 418.283 pemilih. Sementara jumlah DPTB sebanyak 1.422 pemilih.
Baca juga: Dulu Klaim Menang 80,2 Persen, Kini Hasil Pleno KPU Sragen Tetapkan Yuni Unggul dari Kotak Kosong
Baca juga: Hasil Rapat Pleno Pilkada Solo 2020 : Jumlah Surat Suara Tidak Sah Capai 35 Ribu Lebih, Ini Kata KPU
Sementara total jumlah pengguna hak pilih di Pilkada Solo 2020 sebanyak 295.982 pemilih.
Rinciannya, pemilih laki - laki sebanyak 138.915 orang dan perempuan sebanyak 157.067 orang.
"Kalau pakai rumus yang lama. Yang hanya dibagi DPT angka yang didapatkan kisaran 70,76 persen," kata Nurul, Rabu (16/12/2020).
Besaran tingkat partisipasi pemilih Pilkada Solo 2020 lebih kecil dibandingkan pilkada sebelum-sebelumnya.
Pilkada Solo 2010, misalnya, tingkat partisipasinya sebanyak 71 persen. Kemudian Pilkada Solo 2015 sebesar 73,9 persen.
Pandemi Covid-19 menjadi satu beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi Pilkada Solo 2020.
Nurul mencontohkan kasus di TPS 3 Kepatihan Kulon. TPS tersebut berada di kawasan yang memiliki kasus Covid-19 cukup tinggi.
Bila menilik data Covid-19 Kota Solo per 8 Desember 2020, jumlah kasus Covid-19 di Kepatihan Kulo sebanyak 14 buah.
Rinciannya 6 pulang/sembuh, 6 isolasi mandiri, dan 2 isolasi mandiri.
"Di situ banyak yang terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka takut menularkan ke yang lain, sehingga tidak menggunakan hak pilihnya," kata Nurul.
"Tingkat partisipasi pemilih di Kepatihan Kulon sangat rendah kisaran 60-an persen," tambahnya.
Baca juga: Libur Natal & Tahun Baru di Solo, Pemudik Wajib Karantina Mandiri, Wisatawan Boleh Tidur di Hotel
Baca juga: Respon Perhimpunan Hotel dan Restoran Solo Tanggapi Kebijakan Baru Pemudik : Semoga Tidak Terlambat
Sementara, wilayah yang menjadi lokasi pencoblosan calon wali kota, Gibran Rakabuming Raka, yakni Kecamatan Banjarsari terhitung tinggi.
Masuk di dua besar kecamatan yang memiliki tingkat partisipasi yang paling tinggi dalam Pilkada Solo 2020.
"Kecamatan dengan tingkat partisipasi paling tinggi yakni Jebres dan Banjarsari kemudian Pasar Kliwon, Serengan, baru Laweyan," ucap Nurul.
"Memang dua Kecamatan tersebut yakni Jebres dan Banjarsari, tingkat partisipasinya berada di angka 70 persen sementara yang lain di bawah 70 persen," tambahnya.
Jumlah Suara Tidak Sah
Sementara itu, jumlah surat suara yang tidak sah dan rusak di Pilkada Solo 2020 tercatat 30 ribu lebih.
Dari rekapitulasi hasil pemungutan suara tingkat kota Pilkada Solo 2020, jumlah surat suara yang tidak sah sebanyak 35.746 surat.
Sementara jumlah surat suara Pilkada Solo 2020 yang sah sebesar 260.506 surat.
Ketua KPU Kota Solo, Nurul Sutarti mengungkapkan persentase perbandingan jumlah surat suara sah dan tidak sah lebih dari 10 persen.
Baca juga: Modus Kasih Uang Jajan dan Pimjamkan Ponselnya, Oknum Guru di Cianjur Diduga Cabuli Siswanya Sendiri
Baca juga: Real Count KPU Solo Sudah 100 Persen : Suara Gibran Tembus 86,5 Persen, Bajo Hanya 13,5 Persen
"Angka persentase sebesar 11,99 persen. Itu perbandingan surat suara tidak sah dengan surat suara yang sah," ungkap Nurul, Rabu (16/12/2020).
Surat suara Pilkada Solo 2020 tidak sah, sambung Nurul, termasuk surat suara yang rusak.
Namun, KPU belum bisa merinci kerusakan seperti apa surat suara Pilkada Solo 2020.
"Belum ada laporan seperti apa," kata Nurul.
Nurul juga belum bisa memastikan apakah jumlah surat suara tidak sah Pilkada Solo 2020 lebih tinggi atau tidak dibanding sebelumnya.
"Kami belum mencermati," ucap Nurul. (*)