Berita Sragen Terbaru
Jemaat Gereja saat Hari Raya Natal di Sragen Dibatasi, Anak-anak dan Lansia Ibadah di Rumah Saja
Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi menjelaskan, jemaat yang diprioritaskan hadir ialah usia dewasa.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
Pastor Paroki Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan, Romo C Budiarta mengatakan protokol kesehatan diterapkan secara ketat di lingkungan gereja.
Pembatasan jumlah umat yang mengikuti ibadah sudah dilakukan.
Baca juga: Gereja di Solo Rayakan Natal Secara Tatap Muka, Kemenag : Prokes Harus Ketat
Baca juga: Dijadikan Tempat Karantina, Dapur Umum di Solo Technopark Sudah Berdiri, Masak Mulai Jam 3 Pagi
Baca juga: Dugaan Penyebab Kecelakaan Maut di Tol Solo-Ngawi Disebut Aquaplaning, Begini Penjelasannya
Baca juga: Terpilih Jadi Ketua Peradi Solo, Zainal Abidin Bentuk Pengurus Baru, Janji Akomodir Semua Anggota
Misalnya, kapasitas total Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan bisa menampung 800 umat.
Dengan adanya pembatasan, bagian dalam gereja akan diisi sebanyak 173 umat.
"Selain itu, kami juga memanfaatkan Aula Atas yang biasanya bisa menampung 300 orang kini hanya 64 orang," kata Budi kepada TribunSolo.com, Minggu (20/12/2020).
"Jadi, setiap satu kali misa hanya ada 237 umat yang mengikuti," tambahnya.

Budi mengungkapkan Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan akan mengadakan lima kali misa Natal.
Rinciannnya, 24 Desember 2020 ada dua kali misa, yakni pukul 17.30 WIB dan 20.00 WIB. Tanggal 25 Desember ada tiga kali misa, yakni pukul 06.00 WIB, 08.00 WIB, dan 16.30 WIB.
"Misa anak-anak yang biasanya dilakukan, untuk saat ini ditiadakan," ungkap Budi.
Umat yang berusia lanjut diminta untuk mengikuti misa Natal di rumah. Pihak Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan sudah menyiapkan layanan live streming.
Layanan tersebut bisa dinikmati melalui kanal youtube gereja, yakni Komsos St. Antonius Purbayan.
"Hanya usia Komuni Pertama (10 tahun ke atas) sampai 65 tahun yang diperbolehkan ikut misa tatap muka," tutur Budi.
Budi menegaskan pihak Gereja Katolik Santo Antonius Purbayan tidak mau main-main berkaitan dengan upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Tidak ada tawar-menawar," tambahnya. (*)