Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Suasana Mall di Solo Jelang Natal dan Tahun Baru : Masih Sepi dan Sunyi, Efek Rapid Test Antigen?

Kurir jasa pesan antar makanan itu mengaku tak mendapat banyak order, meski libur Nataru sudah di depan mata.

Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Ilham Oktafian
Suasana Paragon Mall Solo di Jalan Yosodipuro No 133, Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Kamis (24/12/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru sebelum ada pandemi, biasanya tempat perbelanjaan seperti mall ramai dipadati pengunjung.

Namun bagaimanakah kondisi mall di Kota Solo di tengah kondisi masih seperti ini?

Kendati H-1 jelang Natal, penampakan mall berjubel pengunjung belum terlihat seperti terlihat di Paragon Mall Solo di Jalan Yosodipuro No 133, Mangkubumen, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Kamis (24/12/2020).

Baca juga: Terkait Vaksin Impor, Legislator PKS Sebut Pemerintah Perlu Beberkan Alasan Membelinya

Baca juga: Identitas Pengendara Vixion yang Meninggal, Pasca Ditabrak Truk di Klaten : Buruh Harian Lepas

Belum tampak jalanan di mall padat, karena hanya tampak sejumlah pengunjung yang hanya terlihat berkeliling santai.

Tak ada aktivitas pembelian barang belanjaan, meski gerai menawarkan potongan harga yang menggiurkan.

Para penjaga gerai pun hanya pasrah dan berharap pembeli mampir.

Kondisi serupa tak hanya terjadi pada pengunjung, untuk jasa kurir pengantar makanan pun hampir tak tampak di Paragon Mall Solo.

Padahal, di hari biasa pesanan makanan maupun barang lain tak pernah sepi.

Kondisi tersebut menimbulkan spekulasi, jika para pengunjung cukup khawatir dengan rapid test yang diwajibkan bagi para wisatawan.

Terlebih, di parkiran Paragon Mall Solo kendaraan berplat luar kota hanya terlihat beberapa saja.

Jasa Antar Makanan Menjerit

Sepinya aktifitas pengunjung  berdampak langsung pada jasa antar makanan.

Andi salah satu di antanya, kurir jasa pesan antar makanan itu mengaku tak mendapat banyak order, meski libur Nataru sudah di depan mata.

"Jauh lah, kalau dibanding tahun lalu," katanya kepada TribunSolo.com.

Kata Andi penurunannya bisa mencapai separuhnya, atau di kisaran 50 persen.

Kondisi tersebut berlangsung sejak awal pandemi covid-19 di Kota Solo, yakni di Bulan Maret.

"Kalau libur seperti ini ya agak membaik, cuman gak bisa seperti dulu," katanya.

"Paling naiknya hanya 10 persen," tambahnya.

Termasuk wisatawan luar kota yang saat ini tak banyak berkunjung seperti tahun tahun sebelumnya.

"Dulu dapat pesanan dari hotel lumayan banyak, kalau sekarang ini masih sesekali, bisa dihitung," paparnya.

Baca juga: Natal di Solo : Tas Tak Boleh Dibawa Masuk Gereja, Jemaat Harus Punya Kartu untuk Beribadah

Baca juga: Jika Wisatawan di Tawangmangu Membludak, Lalu Lintas dari Arah Solo Akan Dialihkan via Jalur Matesih

Andi pun hanya pasrah dengan keadaan tersebut.

Ia pun berharap mendapat pendatan lebih saat ibada Misa Natal mulai berlangsung nanti malam hingga esok hari.

"Kalau sekarang belum bisa jadi patokan, karena pengunjung mall atau orang pesan banyak yang pesan saat sore atau malam hari," ujarnya.

"Ya semoga saja nanti malam banyak yang order," harapnya.

Wajib Antigen

Pemkot Solo bakal menerapkan kewajiban rapid test antigen bagi masyarakat yang hendak menikmati momen Natal.

Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo menyampaikan hal tersebut sesuai dengan peraturan dari Gubenrnur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Baca juga: Ikut Uji Coba Fly Over Purwosari, Ini Catatan Khusus dari Dishub Solo

Baca juga: Pesan Khusus PKL Jualan di Lokasi Isolasi Pasien Corona : Langsung Cuci Tangan Habis Layani Pembeli

"Dari Gubernur kan harus bawa antigen, solo juga akan menerapkan," tegasnya saat ditemui TribunSolo.com, Jumat (18/12/2020).

Rudy sapaan akrabnya menegaskan kewajiban rapid test antigen tak hanya berlaku bagi para pemudik saja.

Namun untuk para wisatawan maupun pelancong diwajibkan membawa rapid test antigen tersebut.

"Itu berlaku bagi semua pendatang, baik wisatawan maupun pemudik," tegasnya.

Sedianya, kata Rudy hal tersebut mulai berlaku saat Surat Edaran maupun Perwali terbaru yang mengatur pengetatan bagi para pemudik.

"Mulai tanggal 20 Desember 2020 diterapkan," paparnya.

"Nanti akan saya tanda tangani," tandasnya.

Diketahui jika kewajiban penggunaan rapid test muncul saat rakor pemerintah baru baru ini.

Hadir dalam rakor tersebut diantaranya Menkes Terawan, Menhub Budi Karya Sumadi, Ketua BNPB Doni Monardo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Bali I Wayan Koster, perwakilan Gubernur Jawa Tengah, serta Pangdam dan Kapolda terkait.

Ganjar sendiri mewajibkan rapid test tersebut mengingat lonjakan angka covid-19 di Jawa Tengah terus meroket.

Data Kasus Corona Solo sampai Rabu (17/12/2020) kemarin masih belum menunjukkan adanya penurunan.

Bahkan dalam sehari yakni Selasa (16/12/2020) sampai Rabu (17/12/2020) kemarin ada penambahan 47 kasus baru.

Data tersebut didapatkan dari tim Satgas Covid-19 Kota Solo.

Baca juga: Jelang Libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, Polres Akan Pasang 3 Pos Pengamanan Strategis di Klaten

Baca juga: 11 Stasiun Diaktifikan Kembali Guna Sambut KRL Jogja-Solo, PT KCI : Kami Ikuti Kebijakan Pemerintah

Baca juga: Sosok Pengacara Kondang Solo Bernama Badrus Zaman : Berikan Warga Tak Mampu Bantuan Hukum Gratis

Diketahui pada Selasa kemarin jumlah kasus Covid-19 masih pada angka 3.509.

Sementara, pada Rabu sudah menambah 47 kasus baru.

Total sampai kemarin data kasus Covid-19 mencapai 3.556 penderita baru.

Berdasarkan data yang terus bertambah itu, Pemeirntah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka Covid-19.

Seperti yang ada di terminal Tirtonadi, ada pengetatan dan tes kesehatan untuk awak bus.

Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Tirtonadi, Joko Sutriyanto mengatakan, jelang Natal dan Tahun Baru 2021 nanti memang ada pengetatan.

Baca juga: Kisah Pramugari Cantik Banting Setir jadi Penjual Elpiji Gara-gara Pandemi Corona: Saya Tidak Malu

Baca juga: 1.387 Perempuan di Sragen Gugat Cerai Suami di Tengah Pandemi Corona: Faktor Ekonomi & Perselisihan

"Kita fokus tes kesehatan, kalau Rapid Test nanti tanggal 19 Desember 2020," kata dia.

Dia mengatakan, awak bus yang mengikuti tes kesehatan ini adalah sopir, kondektur, dan lain sebagainya.

Sopir sebelum berangkat bekerja, dilakukan pengecekan suhu tubuh, kemudian tensi, dan gula darah.

Mereka juga dicek narkoba, hal ini mengantisipasi peredaran barang terlarang di kalangan sopir.

"Kita juga melakukan RAM cek pada kendaraan," papar dia. 

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved