Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Libur Nataru 2020, Pendaki di Gunung Lawu di Dominasi dari Solo Raya dan Madiun Raya

Berbeda dengan tahun lalu, jumlah pendaki di Gunung Lawu Kabupaten Karanganyar mengalami penurunan saat libur natal dan tahun baru. berasal dari masya

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Agil Trisetiawan
ISTIMEWA / Erwik Handayani
Ilustrasi Puncak Gunung Lawu 

Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Muhammad Irfan Al Amin

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Berbeda dengan tahun lalu, jumlah pendaki di Gunung Lawu Kabupaten Karanganyar mengalami penurunan saat libur natal dan tahun baru.

Biasanya, pendakian di Gunung Lawu ini ramai banjiri pendaki dari berbagai kota di Indonesia.

Mereka memanfaatkan momentum pergantian tahun diatas Gunung Lawu.

Namun momen tersebut menjadi sirna begitu pandemi Covid-19 tiba.

Baca juga: Pendaki ke Gunung Lawu via Cemoro Kandang Anjlok, Biasanya Libur Natal 200 Orang, Kini Cuma 50 Orang

Baca juga: Seluruh Kamar The Lawu Park Karanganyar Sudah Dipesan untuk Tahun Baru, Tegaskan Tetap Patuh Prokes

Baca juga: Awas, di Gerbang Magetan-Karanganyar Ada Razia Rapid Test Antigen, Tapi Sasar Plat Nomor Luar Kota

Baca juga: Tempat Hiburan Malam di Karanganyar Dilarang Buka, Nekat Pesta saat Malam Tahun Baru, Bakal Ditutup

Menurut penjaga pos Cemoro Kandang, Bimbim, saat ini yang melakukan pendakian di musim libur akhir tahun hanya berasal dari masyarakat kota sekitar Gunung Lawu saja.

"Untuk saat ini hanya berasal dari masyarakat Madiun Raya atau Solo Raya saja," kata Bimbim kepada TribunSolo.com.

Dirinya menyebut saat pandemi Covid 19 belum melanda, kebanyakan pendaki berasal dari masyarakat Jawa Barat dan sekitarnya.

"Ini salah satu gunung tertinggi di Jawa dan menjadi favorit secara nasional," ungkapnya.

jalur pendakian Cemoro Kandang
jalur pendakian Cemoro Kandang (TribunSolo.com/ Muhammad Irfan Al Amin)

Saat ini angka pendaki yang melalui pos Cemoro Kandang paling banyak hanya 50 orang.

"Tahun kemarin di waktu yang sama kita bisa menerima pendaki sampai 200 orang," terangnya.

Padahal Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar mengizinkan batal maksimal pendaki sejumlah 350 orang.

"Masih banyak sisa kuota, jadi tanpa perlu dibatasi sudah berkurang sendiri," imbuhnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved