Teror Sabetan Pedang di Sukoharjo
Kena Sabet Pedang Saat Berkendara di Jalan Raya, Kaki Kiri Pedagang Asal Sukoharjo Dijahit 4 Jahitan
Akibat terkena sabetan pedang dari orang tak dikenal, Yulianto harus dirawat di rumah sakita dan menerima jahitan di sekujur tubuhnya
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Muhammad Irfan Al Amin
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Yulianto (33) harus mengalami sejumlah luka sabetan di tangan, kaki, dan perutnya.
Itu dialami warga Dukuh Gendungan RT 01 / RW 08, Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo lantaran kena sabetan pedang dan gear dari orang yang tidak dikenal.
Luka sabetan pedang ada di kaki kiri dan kanan. Sementara luka sabetan gear ada di tangan kiri dan perut bagian kiri.
Ada tiga pelaku yang melukai korban menggunakan pedang dan gear.
Akibat luka yang dialami, korban harus dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk menjalani perawatan lebih lanjut.
"Luka di bagian kaki cukup dalam. Jadi harus dijahit empat kali jahitan," kata Yulianto kepada TribunSolo.com, Selasa (26/12/2020).
"Luka perut dan tangan tidak dijahit," tambahnya.
Luka di bagian perut dan tangan bagian kiri akibat sabetan gear sudah diberi obat merah dan mulai mengering.
"Untuk biaya, saya pakai KIS," ucap Yulianto.
Saat ini, korban sudah tidak lagi menjalani perawatan di rumah sakit. Ia kini diperkenankan pulang ke kediamannya.
"Untuk sepeda motornya saya tinggal di Polsek karena kuncinya dibawa pelaku. Ini rencananya mau buat kunci baru," kata Yulianto. (*)
Kronologi Kejadian
Yulianto (33) menjadi korban sabetan senjata tajam saat melintas di kawasan Jalan KH Samanhudi, Desa Seliran, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Selasa (29/12/2020).
Kejadian itu bermula saat korban berangkat dari kediamannya yang berada di Dukuh Gendungan RT 01/ RW 08, Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo.
Ia berangkat menggunakan sepeda motor Honda Beat warna putih miliknya.
Korban mendapati sejumlah sepeda motor kebut-kebutan di kawasan Kelurahan Banmati, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo.
Ia sempat mengira para pengemudi motor tersebut melakukannya lantaran dalam pengaruh minuman keras.
Itupun tidak digubris korban. Korban lalu memacu motornya menuju kawasan Solo Baru.
"Saat itu saya mau bertemu dengan bos saya. Rencananya mau pergi ke Salatiga," kata Yulianto kepada TribunSolo.com.
Sesampainya di kawasan Kelurahan Jetis, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, sepeda motor korban lantar dipepet 4 sepeda motor. Masing-masing sepeda motor beeboncengan.
Korban sempat mengira mereka adalah temannya. Setelah dilihat ternyata bukan.
"Tidak kenal. Mereka pakai masker dan helm," ucap Yulianto.
Sepeda motor korban lantas ditendang pelaku. Seorang pelaku bangkas mendaratkan pukul ke rahang kanan kobran.
Itu membuat korban terjatuh dari sepeda motor dan tersungkur di tanah.
Melihat korban tak berdaya, delapan orang tersebut berhenti. Tiga orang diantaranya membawa senjata tajam.
Dua orang membawa gear dan seorang membawa pedang.
Empat dari delapan orang pelaku turun dan menghampiri korban yang tersungkur. Sisanya menunggu di atas sepeda motor.
"Pedangnya lalu menyabet kaki kiri saya. Lukanya dalam sekali," tutur Yulianto.
Setelahnya, seorang pelaku kemudian mengarahkan gear ke kepala korban. Mengetahui itu, korban buru-buru melindungi wajah dengan tangan kiri.
Itu membuat tangan kiri korban luka dan terdapat bekas gear. Setelahnya korban mendapat luka di perut kiri akibat dihantam menggunakan gear.
"Seorang lagi memegang celana saya. Lalu mengambil HP Vivo Y15 dari kantong celana saya. Kontak motor saya juga diambil," ujar Yulianto.
Pria yang berprofesi sebagai pedagang ataupun buruh itu kemudian teriak meminta pertolongan ke warga sekitar. Permintaan itu didengar warga.
Ada warga yang ingin membantu namun tidak bisa lantaran dihardik pelaku. Pelaku sempat berkata 'Ngopo?!". Sekita warga itu mengurungkan niatnya.
Tak berselang lama, warga sekitar yang lain ada yang teriak 'maling, maling, maling'.
Teriakan itu membuat para pelaku ngibrit menunggangi sepeda motor mereka. Dilajukannya itu menuju ke arah utara.
"Saya kemudian dibawa ke rumah sakit," ucap Yulianto.