Berita Klaten Terbaru
Blak-blakan Bos Pabrik BH di Klaten Belum Lunasi THR Buruh : Pabrik dalam Kondisi Sulit saat Pandemi
Pabrik Beha PT Panen Mas Jogja digoyang aksi mogok kerja karena THR buruh belum dilunasi. Pabrik mengaku dalam kondisi sulit.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Karyawan PT Panen Mas Jogja, pabrik pakaian dalam di Ceper, Klaten, Mogok kerja menuntut pelunasan Tunjangan Hari Raya (THR) Idulfitri 2020 yang belum terbayarkan 100 persen.
Menanggapi hal tersebut, manajemen pabrik itu mengklaim sudah memberikan 75 persen THR kepada karyawannya secara bertahap.
Baca juga: Imbas Ratusan Buruh Mogok karena THR Tak Dibayar Penuh, Pemkab Klaten Panggil PT Panen Mas Jogja
Hal tersebut disampaikan Direktur PT Panen Mas Jogja, Indra Waskita, saat menggelar jumpa pers di Ceper, Rabu (30/12/2020).
"Soal THR karyawan itu, kami memang memberikan 60 persen pada bulan Mei 2020. Tapi Desember kami sudah memberikan tambahan THR, jadi, total yang sudah kami bayarkan 75 persen," kata Indra kepada TribunSolo.com saat ditemui di jumpa pers.
Ia mengakui kondisi pabrik saat itu sedang mengalami situasi yang sulit.
Namun, Indra mengatakan pihaknya tetap berusaha memberikan lagi sebesar 15 persen di bulan Desember.
"Meski dalam situasi sulit, kami tetap berusaha memberikan lagi tambahan THR sebesar 15 persen pada Desember 2020,"jawabnya.
Indra mengatakan pihaknya akan memenuhi kekurangan THR dengan perkembangan situasi pabrik dalam masa pandemi Covid-19.
Lanjut, Indra mengatakan pihaknya tetap berkomitmen memenuhi kekurangan THR bagi karyawan dalam waktu dekat.
"Ke depannya, kami tetap akan memenuhi kekurangan THR karyawan, tetapi dengan kondisi perusahaan memungkinkan, kami tetap berusaha akan kami penuhi," jawabnya.
Ia mengatakan pabriknya sangat terbuka menampung aspirasi dari para karyawan.
Ia menegaskan membantah bahwa perusahaannya mempunyai budaya memecat karyawan yang berpendapat dan selalu terbuka terhadap aspirasi para karyawan.
"Kami tidak menganut budaya memecat karyawan yang berpendapat, kami sangat terbuka menerima aspirasi dari karyawan" katanya.
Sementara itu, Manager HRD PT Panen Mas Jogja, Widodo, menyampaikan hal senada dengan Indra.
Widodo mengatakan, pabriknya berlokasi di Kuncen, Kecamatan Ceper, Klaten, selalu terbuka menerima aspirasi karyawan.
Bahkan, ia juga membuat kotak saran untuk para karyawan memberikan saran kepasa perusahaan.
"Setiap karyawan punya jalur untuk memberikan opini, di tempat kami pun ada kotak saran, silakan [karyawan] bebas memberikan saran," katanya.
Lanjut, Widodo mengatakan kotak saran itu telah terpasang bukan ditempat terbuka, melainkan seperti belakang pos satpam dan di sekitar kamar mandi.
Hal ini, ia mengatakan agar para karyawan dapat memberikan saran kepada kami dengan leluasa.
"Kami memberikan kotak saran tidak didepan pintu masuk, atau di tempat loket, melainkan ditempat tersembunyi seperti di WC dan belakang pos satpam, agar semua karyawan bisa memberikan sumbang saran kepada kami," ujarnya.
Kemudian, Widodo mengatakan isu pihaknya akan memecat jika berpendapat itu salah.
Pasalnya ,ia mengaku perusahaannya malah sedang membutuhkan tenaga pekerja.
"Menyikapi mengenai mau di-PHK atau tidak, wong kita di suasana pandemi kita nambah (pekerja) terus, " tegasnya.
Sebelumnya, Karyawan PT Panen Mas Jogja menggelar aksi mogok kerja dan berkumpul di depan pabrik, Selasa (29/12/2020).
Ratusan karyawan merasa kecewa terhadap kebijakan manajemen yang tidak melunasi kekurangan THR 2020 di bulan Desember.
Berdasarkan pantauan TribunSolo.com, di depan PT Panen Mas Jogja, di Ngaran-Kuncen, Desa Kuncen, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, terlihat ratusan pekerja mengenakan baju putih yang menggeruduk di depan pabrik garmen tersebut, sekira Pukul 07.30 WIB, Selasa (29/12/2020).
Terlihat, mereka meminta kejelasan kepada pihak perusahaan untuk kebijakan yang mereka nilai tak adil.
Mereka juta meminta sisa yang tidak dibayarkan untuk segera dibayarkan segera.
Saat massa aksi masih berkumpul, sekitar Pukul 09.00 WIB, General Manager Manufacturing PT PMJ, Indra Waskito keluar dan menemui pekerja yang melakukan protes didepan.
Di sana juga ada Camat Ceper Supriyono, serta Kapolsek Ceper, Iptu Sarwiyono berada di lokasi .
Terdengar, ia menjelaskan permasalahan yang terjadi di perusahaannya kepada pekerja.
Kemudian, ia meminta perwakilan dari karyawan yang melakukan aksi protes tersebut. (*)