Berita Solo Terbaru
Tembus 4.813 Kasus Selama Pandemi, Pemkot Solo Beri Catatan Khusus, Protokol Kesehatan Lebih Ketat
Ketua Pelaksana Harian Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani menyebut ada catatan yang paling utama.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
Berikut isi pesan berantai tersebut :
Karena 5 bangsal isolasi sudah penuh dan tidak dapat menampung lgi, akhirnya dibuka 2 tenda darurat di depan IGD buat pasien Covid yg mengantri kamar isolasi.
Baca juga: Besok, 1,8 Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac Tiba di Indonesia
Baca juga: Tatap Muka di Sekolah Sragen Dibatalkan, Pakar Epidemiologi : Tepat, Tranmisi Covid-19 Sedang Tinggi
Atas beredarnya pesan tersebut, Direktur RSUD Dr Moewardi Solo, Cahyono Hadi membantahnya.
Ia menyebut bangsal isolasi RSUD Dr Moewardi Solo masih ada tempat tidur yang kosong.
"Lumayan karena kan sirkulasi yang sembuh pulang," kata Cahyono, Rabu (30/12/2020).
Berdasar Laporan Kapasitas Tempat Tidur Rumah Sakit Dinas Kesehatan Kota Solo, jumlah tempat tidur pasien Covid-19 yang terpakai sebanyak 204 buah.
Sementara, yang kosong sebanyak 57 tempat tidur. Jumlah tersebut per 21 Desember 2020.
Jumlah tempat tidur tersebut masih bisa bertambah dengan adanya instruksi Kementrian Kesehatan.
Intsruksi yang menyebut adanya penambahan tempat tidur.
"Kalau kapasitas, kita sudah jaga-jaga tempat tidurnya. Jumlahnya baru besok kita pastikan setelah rapat," ucapnya.
Dari pantauan TribunSolo.com, dua tenda berwarna oranye berlogo dan bertulisan BNPB.
Baca juga: Meski Ada Varian Baru Covid-19 & Kasus Meroket, Desa Wisata di Sragen Tetap Dibuka untuk Wisatawan
Baca juga: Sudah Sepekan, Pasien Covid-19 yang Kabur dari RSUD Dr Moewardi Solo Belum Ketemu, Ini Kata Dinkes
Tenda tersebut didirikan di depan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr Moewardi Solo.
Sejumlah kursi dan meja sudah tertata di dalam tenda oranye BNPB.
Cahyono menjelaskan tenda tersebut sementara ini dimanfaatkan untuk keluarga yang mengantar pasien umum.
"Kita jaga-jaga saja. Untuk apa saja yang berhubungan dengan IGD. Bisa pasien umum," jelasnya.