Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Sempat Hantam Tugu PSHT dan Tiang Telkom, Sebuah Mobil Plat B Terperosok ke Sawah di Baki Sukoharjo

Satu unit mobil mengalami kecelakaan tunggal di jalan Dlopo di Desa Kadilangu, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Minggu (3/1/2021).Kerasnya benturan, membuat

Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Agil Trisetiawan
ISTIMEWA
Kecelakaan tunggal di Desa Kadilangu, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Minggu (3/1/2020) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Satu unit mobil mengalami kecelakaan tunggal di jalan Dlopo di Desa Kadilangu, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Minggu (3/1/2021).

Warga setempat, Suhardi kecelakaan tersebut terjadi sekira pukul 04.00 WIB.

Kendaran yang belum diketahui identitasnya itu, diketahui berplat luar kota.

"Iya, ada kecelakaan mobil plat B. untuk lengkapnya kurang tau," katanya.

"Kalau kronologi pastinya juga kurang paham, tau tau tadi pagi sudah dievakuasi," imbuhnya.

Baca juga: Papan Nama DPW FPI di Sukoharjo Dicopot Aparat, Koordinator FPI Solo Raya : Saya Tidak Peduli 

Baca juga: Atribut FPI Solo & Sukoharjo Dicopoti,Anggota FPI Karanganyar Diminta Pindah Ormas Lain yang Berizin

Baca juga: Harap Bersabar : Bukan Warga Biasa, Penerima Pertama Vaksin Corona di Sukoharjo Adalah 6.898 Nakes

Baca juga: Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Sukoharjo, Ada 26 Tempat Kesehatan yang Bakal Digunakan Dua Hari Saja

Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, mobil tersebut berjalan dari arah barat, yakni dari Jalan Oversari Raya.

Mobil diduga melaju dengan kecepatan cukup tinggi.

Tepat di pertigaaan SMP 1 Baki, mobil lantas hilang kendali dan menabrak tugu PSHT dan Tiang Telkom.

Kerasnya benturan, membuat tugu dan tiang tersebut jebol.

Mobil lantas terjun ke area persawahan setempat.

"Penumpangnya 2 orang, kondisinya selamat semua," pungkas Suhardi.

Dugaan sementara, pengemudi tersebut sedang mengantuk saat mengendarai.

Tugu PSHT dan Tiang Telkom yang roboh tertabrak mobil di Desa Kadilangu, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Minggu (3/1/2020)
Tugu PSHT dan Tiang Telkom yang roboh tertabrak mobil di Desa Kadilangu, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Minggu (3/1/2020) (TribunSolo.com/Ilham Oktafian)

Tips Mengatasi Mengatuk saat Berkendara

Mengantuk menjadi musuh besar saat berkendara menempuh perjalanan jauh ataupun ketika macet. Terutama dalam kondisi puasa seperti ini, karena kurangnya asupan yang masuk ke dalam tubuh.

Perlu diketahui, mengantuk memang tidak ada obatnya selain berhenti dan beristirahat. Saran seperti meminum kopi pun tidak mejadi jaminan pengendara bisa langsung segar kembali.

Dikutip dari Kompas.com "Jurus Kurangi Rasa Kantuk Saat Berkendara", Kepala Bengkel Auto2000, Suparna, memiliki tips ringan untuk mengurangi rasa kantuk saat berkendara.

Menurutnya, saat melakukan perjalanan jauh sebaiknya pengendara mengatur ritme pergantian udara pada kabin, caranya dengan membuka kaca mobil dan mengurangi durasi penggunaan air conditioner atau AC.

“Memang menggunakan AC itu membuat nyaman di dalam kabin, apalagi saat berkendara siang hari. Tapi baiknya sedikit dikurangi, pengendara sesekali perlu membuka kaca mobil agar terjadi pertukaran atau sirkulasi udara pada kabin mobil,” ujar Suparna kepada Kompas.com.

Baca juga: Daftar 3 Calon Presiden Pasoepati Pengganti Aulia Haryo, Bakal Adu Gagasan di Depan Dosen UNS

Baca juga: Asyik Bermain, Bocah Kampung Pelangi Mojosongo Tiba-tiba Menjerit, Temukan Ular Piton 6 Meter

Terus menerus menggunakan AC akan membuat udara di dalam mobil menjadi tidak fresh karena tak ada pergantian. Lama-lama kondisi tersebut diklaim bisa membuat pengendara cepat merasa lelah yang bisa memicu rasa kantuk cepat datang.

“Kalau sepanjang jalan tutup kaca dan selalu menyalakan AC itu kan artinya udara pada kabin hanya itu-itu saja. Udara yang sudah terlalu lama dihirup secara terus menerus bisa memicu tubuh menjadi lelah akibat tidak adanya pergantian udara yang baru,” kata Suparna.

Namun, Suparna menyarankan, jika pengendara sudah merasa lelah dan mengantuk sebaiknya jangan dipaksakan untuk lanjut, dan segera menepi untuk beristirahat.

Pastikan mengatur ritme perjalanan yang tepat, dan yang tak kalah penting maksimal setiap dua atau tiga jam sekali wajib berenti untuk istirahat atau sekedar melakukan peregangan badan. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved