9 Gejala Kencing Manis yang Sering Tak Disadari, Waspada Jika Anda Mudah Lapar
Pada penderita diabetes, ada gangguan keseimbangan antara transportasi gula ke dalam sel, gula yang disimpan di hati, dan gula yang dikeluarkan.
TRIBUNSOLO.COM -- Kencing manis atau penyakit diabetes mellitus menjadi momok menakutkan di kalangan masyarakat Indonesia.
Istilah kencing manis populer digunakan untuk menggambarkan tingginya kadar gula darah dalam urine.
Pada penderita diabetes, ada gangguan keseimbangan antara transportasi gula ke dalam sel, gula yang disimpan di hati, dan gula yang dikeluarkan dari hati.
Baca juga: Benarkah Mentimun Bisa Bantu Mencegah Diabetes? Simak Penjelasannya
Baca juga: Cara Mencegah Diabetes Tipe 2, Lakukan 5 Tips Berikut Ini Termasuk Tingkatkan Vitamin D
Akibatnya, kadar gula dalam darah meningkat. Kelebihan kadar gula ini kemudian dikeluarkan lewat urine.
Maka dari itu, urine kemudian akan menjadi banyak dan mengandung gula, sehingga terasa manis.
Pada dasarnya, ada dua hal yang menjadi penyebab kencing manis, yaitu:
- Pankreas tidak mampu lagi memproduksi insulin
- Sel tidak memberi respons pada kerja insulin sebagai kunci untuk membuka pintu sel sehingga gula tidak dapat masuk ke dalam sel
Dengan demikian, alasan diabetes sering disebut dengan istilah kencing manis menjadi jelas.
Pada keadaan normal, urine tidak mengandung gula dan tentunya tidak terasa manis.
Gejala kencing manis
Cara terbaik untuk mengetahui apakah Anda mengalami diabetes atau tidak adalah dengan melakukan tes gula darah di fasilitas kesehatan atau menggunakan alat khusus secara mandiri.
Tapi, sebelum melakukan cek gula darah, Anda dapat mendeteksi gejala diabetes yang mungkin telah terjadi.
Berikut ini adalah beragam gejala kencing manis yang baik diwaspadai:
1. Sering buang air kecil
Melansir Medical News Today, ketika kadar gula darah tinggi, ginjal mencoba membuang kelebihan gula dengan menyaringnya keluar dari darah.
Hal ini dapat menyebabkan seseorang lebih sering buang air kecil, terutama pada malam hari.