Berita Klaten Terbaru
Kantor Kecamatan Jogonalan Klaten Lockdown 2 Hari, Pegawai Positif Covid-19: Semua Layanan Tutup
Pelayanan di Kantor Kecamatan Jogonalan, Klaten ditutup total atau Lockdown selama 2 hari, mulai Senin- Selasa (18-19/1/2020).
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Pelayanan di Kantor Kecamatan Jogonalan, Klaten ditutup total atau Lockdown selama 2 hari, mulai Senin- Selasa (18-19/1/2020).
Penutupan pelayanan ini dilakukan karena ada satu pegawai di Kecamatan Jogonalan terpapar Covid-19.
Hal tersebut dibenarkan Sekretaris Kecamatan Jogonalan, Murdoko saat dihubungi TribunSolo.com.
Baca juga: Kabar Duka : Farida Pasha Pemeran Mak Lampir Meninggal Dunia karena Covid-19
Baca juga: 18 Tenaga Kesehatan Kota Solo Belum Vaksinasi Covid-19, Dinas Kesehatan : Karena Tensi Tinggi
"Kantor Kecamatan Jogonalan, kami tutup selama dua hari, ada salah satu pegawai terpapar Covid-19," kata Murdoko, Minggu (17/1/2021).
Murdoko mengatakan, penutupan kantor Kecamatan Jogonalan sebagai langkah penanganan kasus Covid-19.
Saat ini kantor tersebut juga sudah rutin disemprot disinfektan.
" Kami menutup semua pelayanan di Kecamatan Jogonalan selama 2 hari kedepan," jawab Murdoko.
Dia meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan bersabar.
Baca juga: Imbas 8 Santri Positif Covid-19, Ponpes di Colomadu Lockdown, Kegiatan Diliburkan hingga 12 Februari
Selain itu, pihaknya memohon maaf kepada seluruh masyarakat Jogonalan .
"Jika masyarkat kurang nyaman kami mohon maaf," kata Murdoko.
Murdoko mengatakan, kondisi pasien saat ini baik-baik saja.
Ia meminta doa kepada masyarakat untuk kesembuhan pasien itu.
"Untuk kondisi beliau baik, mohon doanya ya untuk kesehatan untuk pasien,' terang Murdoko.
Sebelumnya di Klaten, Sebanyak 10 PNS di Kabupaten Klaten dilaporkan meninggal karena terpapat Covid-19.
Angka tersebut merupakan akumulasi semenjak adanya pandemi yang menerpa Klaten sejak Maret 2021 lalu hingga kini.
Mereka adalah terdiri dari 3 pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemkab Klaten, 3 tenaga kesehatan termasuk seorang kepala puskesmas, 3 tenaga guru dan seorang staf teknis.
"Semoga almarhum dan almarhumah meninggal dengan husnul khatimah, diampuni segala salah dan dosanya, diterima segala amal dan ibadahnya," kata Bupati Klaten, Sri Mulyani.
Baca juga: Toko Elektronik di Pasar Ngupit Klaten Ludes Terbakar, Pemilik Rugi Ratusan Juta Rupiah
Baca juga: Sah, Pemkab Klaten Revisi Aturan Jam Malam Bagi Pelaku Kuliner Selama PSBB
"Sepuluh ASN meninggal saat berjuang melawan Covid-19 bersama-sama pemerintah kabupaten Klaten semoga meninggal dalam kebaikan," ujar dia.
Kepada sepuluh keluarga yang ditinggal oleh orang-orang yang disayanginya tersebut, pengurus Korp Pegawai Negeri (Korpri) Klaten juga berusaha untuk tetap bisa membantu melalui tali asih.
Bupati Sri Mulyani menerangkan, tali asih ini bentuk kepedulian, kecintaan dan kebanggaan pemerintah kepada keluarga korban.
"Kondisi saat ini Klaten belum aman dari Covid-19. Dengan PSBB ini saya berharap protokol kesehatan terus ditingkatkan, khususnya di lingkungan kantor," aku dia.
"Masyarakat juga harus lebih patuh. Nanti operasi yustisi penegakan protokol kesehatan untuk digalakan kembali," imbuhnya.
Ketua Umum Korpri Klaten yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jaka Sawaldi mengatakan pemberian tali asih diharapkan bisa meringankan beban duka keluarga yang ditinggalkan.
"Masing-masing ahli waris korban akan mendapatkan bantuan senilai Rp 5 juta. Dana adalah donasi sesama anggota Korpri Klaten. Jadi total bantuan yang disalurkan adalah Rp 50 juta," tandas Jaka Sawaldi.
Baca juga: Prihatin Nasib Ayahnya saat PSBB, Bocah di Klaten Surati Bupati:Apa Corona Hanya di Malam Hari Saja?
Baca juga: Ikuti Jejak Solo, Bupati Sukoharjo Wardoyo & Klaten Sri Mulyani, Revisi Jam Malam Warung Selama PSBB
Belum Ada Kabar Vaksin
Pemkab Klaten belum bisa memastikan kapan bakal menerima Vaksin Covid-19 Sinovac.
Meskipun Kota Solo baru mendapatkan 10.609 dosis vaksin pada Selasa (12/1/2021).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten Cahyono Widodo, mengatakan belum bisa memastikan vaksin Sinovac itu tiba ke daeranya.
"Vaksin belum tiba hari ini," kata Cahyono, Rabu, (13/1/2021).
Lanjut, ia menjelaskan pihaknya masih menunggu jadwal kedatangan vaksin ke Kabupaten Klaten dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
"Kami masih menunggu dari provinsi," singkatnya.
Baca juga: Sepuluh Ribu Vaksin Tiba di Solo, Ternyata Tak Ada Nama Gibran Rakabuming di Daftar Penerima
Baca juga: Bukan Wali Kota Rudy Apalagi Gibran, Ini 11 Tokoh Masyarakat Solo yang Dapat Vaksin Covid-19 Besok
Solo Paling Pertama
Enam kabupaten di Eks Karesidenan Surakarta belum mendapatkan Vaksin Covid-19 Sinovac.
Ya, paling pertama mendapatkan vaksin buatan China adalah Kota Solo sebanyak 10.609 dosis pada Selasa (12/1/2021) malam.
Sementara informasi yang dihimpun TribunSolo.com, daerah di sekelilingnya seperti Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Klaten, Sragen, Karanganyar hingga Sragen belum ada kejelasan.
Di antaranya mulai bulan ini hingga bahkan Februari mendatang.

Maka hanya di wilayah Karesidenen Surakarta, hanya Solo yang baru mendapatkan vaksin.
Kedatangan vaksin yang dikawal ketat polisi dari Pemprov Jateng di Semarang, disambut Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo saat disimpan di UPT Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota (DKK) di Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan.
Baca juga: BREAKING NEWS : Pertama di Karesidenan Surakarta, Vaksin Covid-19 Tiba di Solo, Dikawal Ketat Polisi
Baca juga: Total Ada 10.609 Dosis Vaksin Covid-19 Sinovac yang Tiba di Solo : Kamis 14 Januari Langsung Dipakai
Orang nomor satu di Kota Solo itu mengungkapkan, kedatangan vaksin Covid-19 ini sebagai upaya pemerintah untuk memberi perlindungan kepada masyarakat dari jeratan Corona.
"Nanti terutama untuk tenaga kesehatan (nakes) dan usia 18-59 tahun," jelas dia kepada TribunSolo.com.
Kepala DKK Solo Siti Wahyuningsih mengungkapkan, ada sebanyak 10.609 dosis Vaksin Covid-19 Sinovac yang tiba pada tahap pertama.
Selanjutnya, vaksin yang langsung disimpan ini, akan digunakan pada Kamis, 14 Januari 2021.
Dikatakan, vaksin diberikan kepada nakes di 33 fasilitas kesehatan (faskes).
"Nanti ada 17 puskesmas, 1 klinik Bhayangkara dan 14 rumah sakit," kata dia.
Nantinya secara teknis, nakes akan mendapatkan 2 kali dosis masing-masing 0.5 CC dengan jarak dosis 1 dan 2 selama 14 hari.
Target vaksin dari pemerintah ini sebanyak 70 persen penduduk mendapatkan vaksin agar ada kekebalan komunitas.
"Kalau sudah 70 persen penduduk nasional tervaksinasi nanti sudah terlindungi," jelas dia.
Kasus Covid Meroket Tajam
Sementara di tengah tibanya Vaksin Sinovac, Covid-19 di Kota Solo meroket kembali sebanyak 250 kasus, Selasa (12/1/2021).
Kepala DKK Solo Siti Wahyuningsih mengatakan, penambahan Corona Solo hari ini termasuk tertinggi selama dirinya menjabat.
Baca juga: Di Tengah Datangnya Vaksin Sinovac, Corona di Solo Meroket 250 Kasus Sehari,Tertinggi Selama Pandemi
Baca juga: 10.609 Dosis Vaksin Tiba di Solo, Wali Kota : Upaya Pemerintah Lindungi Warga dari Jeratan Corona
Selasa ini data penambahan yang masuk menjadi 6.104 kasus atau naik dari Senin (11/1/2021) kemarin yakni 5.854 kasus.
"Ada tambahan 250 hari ini," papar Siti kepada TribunSolo.com, Selasa (12/1/2021).
Menurut dia, penambahan 250 kasus ini adalah karena kecepatan hasil laboratorium dalam melakukan tes dan tracing.
"Kalau tiga hari kemarin penambahan hanya 40 sampai 50 kasus karena kecepatan hasil labnya," kata dia.
Namun, kecepatan hasil lab saat ini makin cepat dan hasil itu bisa diketahui lebih cepat.
"Kalau saya hitung rata-rata 100 perhari untuk kecepatan labnya, tapi tiga hari terakhir 40-50 kasus menumpuk di sini," paparnya. (*)