Calon Pengantin Ini Ikhlas Batal Nikah karena Gempa Landa Sulbar, Padahal Sudah Sebar Undangan
Dari penundaan itu, kata Yaya, pihak keluarganya dan calon istri telah sepakat untuk melanjutkan pada Selasa 25 Januari, pekan depan.
"Mau bagaimana lagi, kondisinya sudah begini," ucap Mia saat ditemui di teras masjid Mapolda Sulbar, tempat ia dan keluarganya mengungsi.
Ia tidak kuasa menahan air matanya saat hendak menceritakan lebih jauh tentang rencana pernikahannya itu.
Pasalnya, rencana momen bahagia itu telah lama dinantikan setelah keduanya menjalin hubungan salama tiga tahun terakhir.
Sungguh Tega, 4 ABG Ini Pura-pura Galang Donasi untuk Korban Gempa, Uangnya Malah Buat Mabuk
Pura-pura peduli dan mengumpulkan donasi untuk membantu korban bencana alam, empat pria ini malah menggunakan uangnya buat mabuk.
Beruntung aksi empat remaja itu berhasil tercium aparat.
Mereka langsung diciduk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan karena berpura-pura galang donasi tapi hasilnya untuk keperluan pribadi.
Baca juga: Yuni-Suroto Ditetapkan Jadi Bupati dan Wakil Bupati Sragen Besok, Digelar Terbatas
Baca juga: Kesaksian Pengelola Arisan di Sragen, Dituduh Makan Uang Haram Rp 1 Miliar & Dikirimi Karangan Bunga
Mereka saat ditangkap terlihat membawa kardus yang bertuliskan meminta bantuan sumbangan korban gempa Sulawesi Barat.

Sedangkan uang hasil sumbangan mereka gunakan untuk membeli minuman keras.
Sebelumnya, mereka diamankan Satpol PP pada Selasa, (19/1/2021), pukul 20.00 Wita saat tengah menjalankan aksinya di perempatan lampu merah Jalan Mesjid Raya-Jalan Tomanurung atau di depan kantor Bupati Gowa.
"Kami amankan karena sangat mencurigakan ada kalangan remaja yang meminta sumbangan untuk korban gempa Sulbar dan mereka tidak jelas asal usulnya dan bukan dari organisasi kemanusiaan" kata Rezky Abe, salah seorang petugas Satpol PP pada Rabu (20/1/2021).
Saat diamankan petugas menemukan uang tunai senilai puluhan ribu.
Uang tersebut rencananya mereka gunakan untuk membeli minuman keras bukannya digunakan sebagaimana mestinya bagi korban gempa Sulawesi Barat.
"Dipakai untuk beli makan dan pesta miras" kata salah seorang pelaku.
Meski demikian para pelaku kemudian bebaskan setelah menjalani pembinaan dan berjanji tidak lagi mengulangi perbuatannya.