Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Naik Hercules A-1330, 50 Orang Korban Gempa Mamuju & Majene Asal Solo Raya Tiba di Kampung Halaman

Puluhan korban gempa bumi di Mamuju dan Mejene Sulawesi Barat yang berasal dari Jawa Tengah tiba di Bandara Lanud Adi Soemarmo Solo.

Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Ilham Oktafian
Sebanyak 54 pengungsi Gempa Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat tiba menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU di Lanud Adi Soemarmo Solo, Kabupaten Boyolali, Kamis (21/1/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Puluhan korban gempa bumi di Mamuju dan Mejene Sulawesi Barat yang berasal dari Jawa Tengah tiba di Bandara Lanud Adi Soemarmo Solo, Rabu (21/1/2021).

Dari pantauan TribunSolo.com, mereka tiba di bandara yang berada di Kabupatan Boyolali menggunakan pesawat milik TNI AU yakni Hercules A-1330 pukul 10.30 WIB.

Mereka yang membawa barang-barang di dalam tas hingga kardus tampak dijaga ketat petugas di kawasan landasan pesawat.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Jateng, Harso Susilo yang ikut mengawal pemulangan warganya, merinci ada 54 orang korban gempa yang mayoritas oleh warga Solo Raya.

Baca juga: Calon Pengantin Ini Ikhlas Batal Nikah karena Gempa Landa Sulbar, Padahal Sudah Sebar Undangan

Baca juga: Sungguh Tega, 4 ABG Ini Pura-pura Galang Donasi untuk Korban Gempa, Uangnya Malah Buat Mabuk

"Daru 54 yang tiba, 2 warga Demak, 2 warga Magelang dan 50 warga Solo Raya," tandasnya.

Komandan Lanud Adi Soemarmo Solo, Kolonel Nav I Nyoman Suadnyana menerangkan, seusai tiba mereka menjalani serangkaian test covid-19, yakni rapid test antigen.

"Setelah ini pihak Pemkot maupun Pemrov akan mendata semuanya dan akan di swab dulu," teranganya.

"Mudah mudahan tidak ada yang reaktif," harap dia.

Suadnyana menambahkan jika para pengungsi tersebut difasilitasi secara cuma-cuma oleh pemerintah.

"Arahan dari pimpinan semua akan kita bantu, semaksimal kita bisa," katanya.

"Tidak hanya di Solo atau di Jawa Tengah dan Jawa Timur, semuanya seluruh Indonesia akan kita bantu fasilitasi," terangnya.

Update Korban Gempa

Berikut update laporan jumlah korban gempa bumi yang melanda Sulawesi Barat.

Laporan ini dirilis oleh Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

BNPB melaporkan 73 orang meninggal dunia akibat gempa yang melanda Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.

Baca juga: Kisah Sertu Palemba Jadi Tameng Anak - Istri saat Gempa Sulawesi Barat: Rela Tertimpa Reruntuhan

Baca juga: Tanggapan Risma soal Video Aksi Penjarahan Bantuan Logistik oleh Pengungsi Gempa Majene

Jumlah tersebut berdasarkan data per 17 Januari 2021 pukul 14.00.

Rinciannya, yakni 64 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan sembilan orang di Kabupaten Majane.

Selain itu, terdapat 554 korban luka di Kabupaten Majene dengan rincian antara lain 64 orang luka berat, 215 orang luka sedang dan 275 orang luka ringan.

Terdapat 27.850 orang mengungsi di 25 titik pengungsian yang tersebar di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang serta Desa Limbua.

Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat 189 orang mengalami luka berat atau rawat inap dan terdapat lima titik pengungsian di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro.

Selanjutnya, terdapat pelayanan kedaruratan pada 3 rumah sakit yang saat ini aktif di Kabupaten Mamuju, yaitu RS Bhayangkara, RS Regional Provinsi Sulawesi Barat, dan RSUD Kabupaten Mamuju.

BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju serta Kabupaten Polewali Mandar terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas serta relawan maupun instansi lainnya dalam proses evakuasi masyarakat terdampak.

Warga mengungsi setelah gempa landa Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) dini hari. Anak-anak hingga lansia mengungsi ke Bukit Tinggi Kecamatan Ulumanda. Mereka mulai kekurangan logistik.
Warga mengungsi setelah gempa landa Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) dini hari. Anak-anak hingga lansia mengungsi ke Bukit Tinggi Kecamatan Ulumanda. Mereka mulai kekurangan logistik. (Tribun Timur/Nurhadi)

Dukungan penanganan rumah rusak 

BNPB juga akan memberikan dana stimulan bagi warga yang memiliki rumah dan mengalami kerusakan akibat Gempabumi Sulawesi Barat (Sulbar) Magnitudo 6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1) dini hari.

Adapun besaran dana stimulan tersebut masing-masing adalah 50 juta rupiah untuk Rumah Rusak Berat (RB), 25 juta rupiah untuk Rumah Rusak Sedang (RS) dan 10 juta rupiah untuk Rumah Rusak Ringan (RR).

Selain itu, BNPB telah menyerahkan bantuan awal untuk operasional kebutuhan pokok penanganan Gempabumi Sulawesi Barat sebesar 4 miliar Rupiah pada hari ini, Sabtu (16/1).

Bantuan tersebut diserahkan sebesar 2 miliar rupiah untuk Provinsi Sulbar dan masing-masing 1 miliar rupiah untuk Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene.

Doni Monardo 0349-43
Kepala BNPB Doni Monardo saat melakukan peninjauan lokasi terdampak gempa bumi di Sulawesi Barat bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono dan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Mamuju, Sulbar, Minggu (17/1/2021).

BNPB juga telah mendistribusikan 8 set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, 5 unit Light Tower, 200 unit Velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pcs masker kain, 700 pak mie sagu dan 30 unit Genset 5 KVA.

Pada Sabtu (16/1) pukul 06.32 WIB, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan telah kembali terjadi gempabumi dengan kekuatan M5,0 di Kabupaten Majene.

BMKG juga memprakirakan gempa susulan masih akan terjadi. Untuk itu, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan yang berkekuatan signifikan.

Kepala BNPB Doni Monardo meminta agar masyarakat Mamuju tidak mudah terpengaruh dengan kabar bohong atau informasi hoaks yang beredar dan meresahkan warga terkait peristiwa gempabumi Sulawesi Barat (Sulbar) 6,2 magnitudo.

“Jangan mudah percaya dengan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” kata Doni saat melakukan peninjauan lokasi terdampak gempabumi Sulbar bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono dan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Mamuju, Sulbar, Minggu (17/1).

Sebelumnya BMKG telah merilis informasi mengenai adanya potensi gempa susulan, akan tetapi pihaknya memastikan bahwa kekuatannya tidak akan sebesar gempa kedua atau mainshock seperti yang terjadi pada Jumat (15/1) dini hari.

Lebih lanjut, BMKG meminta agar masyarakat tetap tenang namun waspada guna mengantisipasi adanya potensi gempa susulan tersebut.

BNPB juga mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam untuk waspada terhadap longsoran dan reruntuhan batu.

Selain itu, bagi yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir, diharapkan untuk selalu waspada dan segera menjauhi pantai apabila merasakan adanya gempa susulan.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Gempa di Sulawesi Barat, BNPB Laporkan 73 Orang Meninggal, 743 Orang Luka-luka

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved