Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Update Gunung Merapi

Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi Belum Turun, Pengungsi di Balerante Klaten Belum Diizinkan Pulang

Pengungsi di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten belum diizinkan untuk kembali kerumah mereka masing-masing.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Agil Trisetiawan
Tribunnews/Setya Krisna Sumarga
Gunung Merapi mengalami erupsi besar pada Rabu (27/1/2021). Mengeluarkan guguran dan letusan awan panas. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Pengungsi di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten belum diizinkan untuk kembali kerumah mereka masing-masing.

Mereka masih diminta untuk mengungsi di tempat pengungsian yang disiapkan di Balai Desa Balerante.

Kepala Urursan Pemerintah Desa Balerante, Klaten, Jainu, mengatakan beberapa hari telah melakukan rapat koordinasi dengan BPBD Klaten.

"Dari hasil tersebut telah disimpulkan bahwa tanggal 29 Januari 2021 warga diizinkan pulang, tetapi hari ini kami batalkan," kata Jainu, Kamis (28/1/2021).

Baca juga: Keok di Pilkada Solo 2020, Tikus Pithi Tak Menyerah dan Incar Pilkada Jateng

Baca juga: Prosentase Vaksinasi Covid-19 untuk Tenaga Kesehatan di Solo Mencapai 82 Persen, DKK Tambah 5 Faskes

Jainu mengatakan pembatalan izin warga pengungsi pulang itu, karena Merapi erupsi, Rabu (27/1/2021) siang, sekitar pukul 13.30 WIB.

Selain itu pembatalan izin ini, juga untuk keselamatan warga yang berada di pengungsian.

"Karena kondisi seperti ini kita tunda dulu, ini demi keselamatan warga," ucapnya.

Dia mengaku untuk kebutuhan logistik di pengungsian sejauh ini masih aman

Ia memperkirakan kebutuhan logistik di pengungsian masih cukup untuk 2 bulan kedepan.

"Saya kira kesiapsiagaan kita tingkatkan, mengingat Merapi seperti ini," ujarnya.

Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Sip Anwar menghimbau, untuk masyarakat Klaten di KRB III untuk tetap berada di pengungsian.

Himbauan ini diharapkan dapat dilaksanakan warga hingga kondisi aktivitas Merapi menurun.

"Selain itu, kami juga berencana telah mengajukan perpanjangan masa tanggap darurat Gunung Merapi selama 2 minggu, hal ini sambil memantau perkembangan aktivitas Merapi," ucapnya.

Kondisi Pos Pantauan Merapi Induk Balerante, Dusun Gondang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang.
Kondisi Pos Pantauan Merapi Induk Balerante, Dusun Gondang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang. (TribunSolo.com/Adi Surya)

Hilangkan Kejenuhan

Untuk meninggalkan rasa jenuh selama di pengungsian, warga Desa Balerate, Kecamatan Kemalang, Klaten diberikan sejumlah kegiatan yang menghibur.

Setiap seminggu sekali, para pengungsian melakukan aktivitas olahraga seperti senam.

Seperti yang dilakukan sejumlah pengungsi pada kamis (28/1/2021) sore.

Nampak, sekira pukul 16.30 WIB, sejumlah pengungsi yang didominasi emak-emak melakukan senam di halaman kantor Desa Tegalmulyo.

Baca juga: Gunung Merapi Erupsi, Pengungsi di Desa Tlogolele Keluhkan Gangguan Kesehatan

Baca juga: Gunung Merapi Erupsi, Warga Dua Dukuh di Desa Tlogolele Dengar Suara Gemuruh, Tidak Ada Hujan Abu

Baca juga: Diguyur Hujan Abu Merapi, Jalanan di Jombang Boyolali Tertutup Abu Setebal Nyaris 1 Cm, Bikin Licin

Baca juga: Warga Desa Balenrante Pilih Bertahan di Pengungsian, Tak Berani Pulang karena Risiko Merapi Erupsi

Terlihat raut mereka senang akan melakukan senam dilokasi tersebut.

Kemudian instruktur Siwi Untari mulai memberikan aba-aba senam kepada warga pengungsi yang sudah bersiap.

Setelah musik dinyalakan, terlihat para emak-emak semangat bergerak tanpa terkecuali.

Terutama emak-emak yang duduk di kursi tidak bisa berdiri cukup lama juga terlihat sangat senang dengan senam yang diaba-aba oleh Siwi.

Tak hanya itu, bapak-bapak di pengungsian juga ikut serta dalam senam tersebut.

Para Pengungsi di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten saat mengikuti senam di pengungsian, Kamis (28/1/2021)
Para Pengungsi di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten saat mengikuti senam di pengungsian, Kamis (28/1/2021) (Tribunsolo.com/Mardon Widiyanto)

Para relawan di Desa Balerante pun juga mengikuti senam tersebut.

Sang instruktur senam, Siwi Untari, mengaku bahwa dirinya sudah menjadi instruktur senam di tempat pengungsian ini sebanyak 10 kali .

"Kami disini atas keinginan pribadi. Kami memberikan senam kepada masyarakat disini sudah sekitar 10 kali," kata Siwi kepada TribunSolo.com, Kamis, (28/1/2021).

Siwi mengaku menjadi instruktur disini karena ingin menghibur dan membuat sehat warga di pengungsian.

Ia pun juga senang dengan apa yang dilakukannya, karena ia merasa telah membuat warga di pengungsian tidak jenuh.

Dia mengatakan bahwa setiap kali datang, ia melakukan senam selama 60 menit.

"Kami ingin menghibur warga disini, dan ini free, kami tidak memungut biaya, tujuan kami hanya memberi sehat dan bahagia untuk para pengungsi," ucapnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved