Update Gunung Merapi
Klaten Jadi Daerah Rawan Kena Erupsi Gunung Merapi, Status Tanggap Darurat Bakal Diperpanjang
Sip Anwar mengatakan jika pihaknya telah mengajukan perpanjangan status tanggap darurat tersebut kepada Bupati.
Hal ini ditunjukkan dengan terjadinya awan panas guguran sejak tanggal 7 Januari 2021.
Bahkan pada Rabu (27/1/2021) kejadian awan panas guguran mencapai 52 kali.
Jarak luncur awan panas diperkirakan sejauh 3 km dari puncak Gunung Merapi ke arah hulu Kali Boyong dan Krasak.
Untuk memastikan jarak luncur awan panas tersebut, BPPTKG menerbangkan drone untuk mengambil foto udara di alur Kali Boyong.
Pihaknya juga tengah memetakan daerah yang berpotensi bahaya awan panas guguran dan guguran lava antara lain jalur Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.
"Erupsi eksplosif juga masih mungkin terjadi di Gunung Merapi," aku dia.
Potensi bahaya erupsi eksplosif ini berupa lontaran material vulkanik dalam radius 3 km dari puncak.
Hanik mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya tersebut mengingat awan panas guguran dan lahar hujan dapat terjadi sewaktu-waktu.
“BPPTKG terus melakukan pemantauan aktivitas Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera kami tinjau kembali,” tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul BPPTKG Terbangkan Drone Untuk Memastikan Jarak Luncuran Awan Panas Gunung Merapi
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Status Tanggap Darurat Letusan Gunung Merapi di Klaten Diperpanjang Hingga Pertengahan Februari 2021