Tak Hanya di Wonogiri, Banjir Juga Terjadi di Gunungkidul, Satu Jembatan Ambrol
Tak hanya di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, banjir juga terjadi di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Banjir dilaporkan terjadi di wilayah Kapanewon
TRIBUNSOCOM - Tak hanya di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, banjir juga terjadi di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
Banjir dilaporkan terjadi di wilayah Kapanewon Girisubo, Gunungkidul pada Sabtu (30/01/2021) malam.
Selain itu, jalan penghubung kalurahan setempat pun dilaporkan putus.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I Gunungkidul Sunu Handoko menyampaikan banjir menerjang kawasan Pantai Sadeng, Kalurahan Songbanyu, Girisubo.
"Banjirnya terjadi menjelang tengah malam, setelah hujan lebat sepanjang sore sampai malam hari," katanya dikonfirmasi pada Minggu (31/01/2021).
Baca juga: Banjir Bandang di Wonogiri Rendam 2 Kecamatan dan Ratusan Rumah, Disebabkan Luweng Tersumbat
Baca juga: Pilu, Bocah di Gunungkidul Hanya Bisa Teriak, Lihat Ayah dan Ibunya Tersetrum Hingga Tewas
Baca juga: Imlek 2021 Ditengah Pandemi, Panitian Meminta Silaturahmi Lewat Media Sosial, Angpao Bisa Ditransfer
Baca juga: Pengunjung Objek Wisata di Klaten Sepi saat PSBB, Rata-rata Hanya Ada 80 Pengunjung Per Hari
Sunu mengatakan banjir setinggi perut orang dewasa menerjang pemukiman nelayan di Pantai Sadeng.
Banjir juga dilaporkan terjadi di sekitaran Pedukuhan Gabugan.
Diduga banjir muncul karena aliran air dari arah utara dan akhirnya meluap di kawasan Sadeng.
Banjir sendiri akhirnya surut sekitar pukul 03.00 WIB dini hari tadi.
"Tim SAR diterjunkan untuk membantu warga melakukan pembersihan pasca banjir tersebut," kata Sunu.
Berdasarkan hasil pendataan, sebanyak 51 rumah, 8 warung, 1 pos Pol Air, 1 mesjid, dan 2 kantor pelabuhan perikanan terdampak banjir di Sadeng.
Sedangkan di Songbanyu sebanyak 12 rumah terdampak, termasuk gedung PAUD, SD, dan Balai Dusun.
Sunu mengatakan belum bisa memperkirakan berapa kerugian materi yang timbul akibat peristiwa ini.
Penanganan pun saat ini masih terus dilakukan.
"Sampai saat ini kami masih membantu warga membersihkan pemukiman," ungkapnya.

Selain banjir genangan, hujan deras semalaman membuat jembatan penghubung Kalurahan Songbanyu-Sadeng ambruk.
Akses jalan pun terputus sampai saat ini.
Putusnya jembatan juga dilaporkan oleh Panewu Anom Girisubo Arif Yahya.
Ia mengatakan saat masih berkoordinasi dengan BPBD Gunungkidul untuk melakukan penanganan.
"Sementara ini warga harus memutar dahulu lewat perbatasan Jawa Tengah atau jalur selatan jika ingin ke Sadeng," katanya dihubungi wartawan.
Banjir di Wonogiri
Banjir bandang melanda Wonogiri Sabtu (30/1/2021) malam.
Peristiwa tersebut terjadi di 2 kecamatan, yakni Pracimoloyo dan Paranggupito.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto menyebut jika banjir berlangsung selama lebih kurang 2 jam.
"Kejadiannya tadi malam sekitar pukul 23.30 WIB hingga tanggal 31 Januari 2021 dini hari pukul 01.00," katanya Minggu (31/1/2021).
"Terjadi di dua Kecamatan, dan delapan Desa," imbuhnya.
Baca juga: Sempat di Zona Kuning, Kini Kabupaten Wonogiri Awet di Zona Merah, Bupati Jekek Ungkapkan Alasannya
Baca juga: Material Longsor Dibersihkan, Jalur Wonogiri - Jogja - Pacitan Masih Terputus, Kendaraan Dialihkan
Baca juga: Gagalkan Illegal Logging dan Aktif Jaga Hutan, Polres Wonogiri Dapat Penghargaan dari Perhutani
Baca juga: 3 Warga Eromoko Wonogiri Terlibat Tabrakan di Nguter Sukoharjo, Motornya Terperosok ke Parit
Bambang mencatat ada ratusan rumah yang terdampak dengan ketinggian air sekitar 20 cm hingga 40 cm untuk di dalam rumah dan 50 cm hingga 150 cm untuk diluar rumah.
Di Kecamatan Pracimantoro, ada 126 rumah yang terdampak di 6 dusun di 3 desa, yakni Desa Joho, Desa Petirsari dan Sumberagung.
Sementara di Kecamatan Paranggupito, ada 52 rumah yang terdampak di 12 dusun di 5 desa, yakni Desa Ketos, Desa Sambiharjo, Desa Johunut, Desa Paranggupito dan Desa Songbledek.
Bambang mengaku jika peristiwa tersebut diakibatkan luweng yang tersumbat akibat curah hujan yang tinggi.
"Istilahnya banjir luweng, ini daerah atas. Banyak lubang menuju sungai bawah tanah yang tersebut," tandasnya.

Longsor di Giriwoyo
Tebing longsor menutup jalur lalu lintas di jalan nasional Km 48 Kabupaten Wonogiri, Kamis (28/1/2021) Pukul 03.00 WIB.
Tepatnya terjadi di Dusun Sidorejo RT 1 RW 2 Desa Guwotirto, Kecamatan Giriwoyo.
Longsor ini terjadi setelah wilayah tersebut diguyur hujan lebih dari satu jam.
Akibatnya, Jalan Lintas Selatan (JLS) arah Wonogiri/DIY - Pacitan, Jatim tak bisa dilewati.
Kepala BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto mengatakan, tebing tersebut mengalami longsor dengan volume panjang sekitar 15 meter dengan ketinggian sekitar 18 meter.
"Longsoran menimpa badan jalan Nasional mengakibatkan akses jalan tidak dapat dilalui kendaraan sehingga terjadi kemacetan," papar dia kepada TribunSolo.com.

Akibatnya, lalulintas sempat mengalami kemacetan pada jalur tersebut.
Saat ini BPBD Wonogiri sudah melakukan Koordinasi dengan Bina Marga Provinsi Jateng , Polres Wonogiri dan DPU Wonogiri.
"Saat ini dari Bina Marga Provinsi sudah proses pengiriman alat berat," papar dia.
Sementara itu, pengalihan arus juga dilakukan melalui jalan alternatif (jalan desa) khususnya kendaraan roda 4 tonase kecil.
"Mobilisasi personil dan Relawan untuk membantu kegiatan pemulihan juga dilakukan," kata dia.
"Tindak lanjut untuk pengaturan lalu lintas telah dilakukan oleh polres wonogiri," paparnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Banjir dan Jalan Putus Terjadi di Girisubo Gunungkidul
Penulis: Alexander Aprita
Editor: Kurniatul Hidayah