Viral Kasus Penjualan Pulau Lantigiang Selayar, Sang Pembeli Ternyata Bukan Orang Sembarangan
Hal itu setelah pulau tak berpenghuni di Sulawesi Selatan itu dijual dengan harga Rp 900 juta.
“Pulau Lantigiang masuk dalam kawasan Taman Nasional Taka Bonerate," kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Jinato, Nur Aisyah Amnur.
Lalu, siapa sebenarnya pembeli Pulau Lantigiang?
Penelusuran Kompas TV menemukan nama Asdianti Baso yang terkait perusahaan wisata di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Baca juga: Sederet Fakta Penjualan Pulau Lantigiang Selayar, Si Penjual Klaim Pulau Milik Neneknya

Profil LinkedIn Asdianti menunjukkan, ia adalah direktur PT Selayar Mandiri Utama dan Taka Bonerate Dive Resort. Sebelumnya, Asdianti adalah Sales Consultant sebuah perusahaan properti bernama Baso Bali Property.
Akun media sosial-nya menunjukkan, Asdianti dulu memang agen properti yang sering menjajakan villa di Bali.
Pada 2016 Asdianti pernah menawarkan penyewaan sebuah villa di Bali dengan harga Rp 250 juta per tahun. Ia juga pernah menawarkan kompleks villa seluas 4,1 meter persegi seharga 2,75 juta dollar Amerika.
Pada Desember 2020 Asdianti sempat menghabiskan waktu di Istanbul, Erzurum. Ia juga sempat bermain ski di sebuah resort di Kota Erzurum, Turki.

Ia beberapa kali pula mengunggah kegiatan pesta bersama teman-temannya. Sebagiannya warga Indonesia, sebagian lagi adalah warga negara asing.
Dengan jejak digital seperti itu, tak heran Asdianti mampu membeli pulau Lantigiang, meski pulau itu berada dalam kawasan taman nasional.
LANGKA! Hanya di Pulau Ini Anak di Indonesia Punya Mata Biru, Ternyata karena Sindrom Waardenburg
Singgah di Pulau ini, Anda akan melihat mata biru yang indah pada anak-anak Indonesia.
Jika umumnya orang Indonesia memiliki mata yang gelap, nyatanya tidak untuk satu pulau ini.
Sebagian anak-anak Indonesia di pulau ini justru memiliki mata biru yang indah.
Satu mata berwarna gelap, anak-anak ini juga memiliki satu mata berwarna biru terang.
Siapa sangka, pemandangan unik ini justru di temukan di Pulau Buton, Sulawesi, Indonesia.