Berita Solo Terbaru
Imbas Ide Ganjar, Mall Bakal Berhenti Beroperasi 2 Hari, Wali Kota FX Rudy : Jangan Ada Aksi Borong
Kegiatan transaksional pusat perbelanjaan, seperti mall di Kota Solo rencananya akan berhenti selama 2 hari.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kegiatan transaksional pusat perbelanjaan, seperti mall di Kota Solo rencananya akan berhenti selama 2 hari.
Hal itu menyusul rencana pemberlakuan gerakan Jateng di Rumah Saja pada 6 sampai 7 Februari 2021.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
"Kalau di rumah kan tidak ada yang beli mesti tutup," kata Rudy kepada TribunSolo.com, Selasa (2/2/2021).
"Tutup selama 48 jam," tambahnya.
Baca juga: Sempat Menolak, Wali Kota Solo FX Rudy Luluh, Kini Ikuti Gerakan Jateng di Rumah Saja Ala Ganjar
Baca juga: PSBB Solo Jilid II, Aturan Jam Operasional Mall Ikut Diubah : Kini Bisa Buka Sampai Jam 8 Malam
Rudy menuturkan penghentian pusat perbelanjaan sebagai wujud pencegahan penyebaran Covid-19 secara tegas.
"Pencegahan tegas, perekonomian berhenti," tutur dia.
"Kalau diterapkan betul, tinggal hasilnya nanti bagaimana," imbuhnya.
Rudy juga meminta masyarakat supaya tidak melakukan aksi borong sebelum pelaksanaan gerakan Jateng di Rumah Saja.
"Juga jangan sampai ada penumpukan logistik," tegasnya.
Rudy Luluh Ikuti Ganjar
Sebelumnya, Wali Kota Solo, FX Hady Rudyatmo akhirnya luluh dan mengikuti Gerakan di Rumah Saja ala Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Ganjar menurut Rudy, meminta Wali Kota Solo menjajalnya terlebih dulu.
"Mau dicoba Sabtu - Minggu besok sesuai instruksi Gubernur," kata Rudy kepada TribunSolo.com, Selasa (2/2/2021).
Meski begitu, Pemkot Solo masih menunggu teknis pelaksanaan gerakan Jateng di Rumah Saja yang berlangsung 6-7 Februari 2021.
Baca juga: Gerakan Jateng di Rumah Saja, Bupati Klaten Sri Mulyani Ogah Tolak Ide Ganjar, Sukoharjo Memujinya
Baca juga: Gerakan Di Rumah Saja Usulan Ganjar Ditanggapi Walikota Solo FX Rudy, Singgung Nasib Pedagang HIK
Khususnya terkait peran tim cipta kondisi selama pelaksanaan gerakan tersebut.
Rudy mengatakan jangan sampai masyarakat salah kaprah terkait itu.
"Tim cipta kondisi harus betul - betul bekerja ekstra keras. Tapi jangan diplintir, suruh di rumah mereka kok malah operasi," ucap dia.
"Ini harus dijelaskan juga, harus mendetail," tambahnya.
Masyarakat, sambung Rudy, diminta turut berpartisipasi dalam pelaksanaan gerakan Jateng di Rumah Saja.
Artinya, masyarakat tetap berada di rumah selama dua hari.
"Penambahan Covid-19 ini tidak bisa kita tawar lagi. Itu yang harus disadari masyarakat," tutur dia.
"Kalau ada yang tertangkap, marah, jadi polemik," tambahnya.
Sempat Menolak Keras
Sebelumnya, usulan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo perihal masyarakat tidak keluar rumah selama dua hari ditolak Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
Adapun usulan tersebut disampaikan Ganjar saat rapat evaluasi penanggulangan Covid-19 bersama kepala daerah se-Jawa Tengah melalui zoom meeting, Senin (1/2/2021).
"Tadi pak Ganjar mengusulkan dua hari di rumah," kata Rudy kepada TribunSolo.com.
"Saya tidak setuju kalau dua hari di rumah," tambahnya menekankan.
Baca juga: PPKM Dievaluasi Gegera Dinilai Jokowi Tak Efektif, Wali Kota Solo Rudy : Satukan Air & Minyak Susah
Baca juga: Wali Kota Solo Rudy Mentahkan Pernyataan Presiden Jokowi, yang Sebut PPKM Tak Efektif Tekan Covid-19
Menurut orang nomor satu di Kota Bengawan itu, usulan tersebut bisa menyulitkan para pelaku usaha.
Khususnya yang bergerak di bidang informal, para buruh dan pelaku usaha angkringan (HIK).
Mengingat mereka katga Rudy, biasanya mendapat upah mingguan.
"Padahal angkringan itu kan bon sik, bayarnya Sabtu malah libur," kata Rudy.
Oleh karenanya, usulan dua hari tidak keluar rumah masih perlu dikaji ulang.
"Itu perlu dipertimbangkan kalau Sabtu-Minggu," ucap Rudy.
Ganjar Berkomentar
Pernyataan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, yang menolak gerakan Jateng di Rumah Saja sampai ke telinga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Sebelumnya, Rudy menolak gerakan Jateng di Rumah Saja diterapkan selama dua hari.
Rudy tidak setuju karena penerapan Jateng di Rumah Saja dinilai tidak efektif kalau hanya diberlakukan hanya dua hari selama akhir pekan.
Baca juga: Reaksi Sejumlah Kepala Daerah soal Jateng di Rumah Saja, Wali Kota Solo: Saya Tidak Setuju
Baca juga: Heboh Kudeta, Kader di Solo Kirim Surat Pernyataan Kesetiaaan Hanya Kepada Ketua Umum Demokrat AHY
Namun, Ganjar memastikan pelaksanaan Jateng di Rumah Saja mendapat dukungan dari seluruh kabupaten dan kota usai menggelar rapat dengan para Sekda.
"Enggak, siapa bilang enggak setuju. Ya hari ini Sekda-sekda kita bicara kok, semua mendukung,” kata Ganjar di rumah dinasnya, Selasa (2/2/2021).
Ganjar meminta masyarakat turut aktif berpartisipasi dalam melaksanakan Jateng di Rumah Saja yang berlangsung selama dua hari pada 6 dan 7 Februari 2021.
“Nah kita siap-siap, sebelum dua hari itu, yang pengin belanja dulu untuk persiapan di rumah, enggak usah banyak-banyak toh cuma dua hari,” ujarnya.
Ganjar mengimbau pada masyarakat untuk menunda seluruh kegiatan yang sudah direncanakan pada akhir pekan nanti.
Melalui surat edaran kebijakan tersebut, Ganjar meminta restoran, tempat wisata hingga pasar untuk tutup selama dua hari saja.
Namun, pelayanan umum seperti kesehatan dan transportasi publik tetap beraktifitas dengan pengetatan.
“Sehingga ada beberapa yang masih kita perkenankan untuk bisa mereka bersliweran dengan ketentuan yang ketat. Tapi sisi lain kita minta partisipasi dan dukungan dari masyarakat untuk dua hari saja,” tegasnya.
Selain itu, selama diterapkan gerakan Jateng di Rumah Saja juga sekaligus bakal dilakukan operasi yustisi gabungan serentak.
Namun, sasarannya tetap pada pelanggar protokol kesehatan dengan sanksi yang sudah berjalan sebelumnya. (*)