Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Dampak Banjir di Sukoharjo, Ratusan Warga Mengungsi : Relawan Dirikan Dapur Umum

Ribuan orang terdampak akibat bencana banjir yang terjadi di Kecamatan Mojolaban dan Grogol, Kabupaten Sukoharjo

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Muhammad Irfan Al Amin
TribunSolo.com/Agil Tri
Suasana dapur umum di Balai Desa Laban, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Kamis (4/2/2021) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Ribuan orang terdampak akibat bencana banjir yang terjadi di Kecamatan Mojolaban dan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Kamis (4/2/2021).

Dari data yang dihimpun, ada 380 KK yang terdiri dari 1310 Jiwa yang terdampak banjir di empat desa.

Terdampak Banjir, Ribuan Karak di Laban Sukoharjo Rusak, Pengrajin Libur Dua Hari

Anak Bengawan Solo Meluap, Air Masuk Rumah Warga di Karangdowo Klaten, Kini Banjir Mulai Surut

Selain itu, ratusan warga terpaksa harus mengungsi. Yang berasal dari tiga Desa, yakni Desa Laban dan Gadingan Kecamatan Mojolaban, dan Desa Kadokan Kecamatan Grogol.

Dari tiga desa itu, tercatat ada 392 yang mengungsi dari 124 KK.

Kepala BPBD Sukoharjo Sri Maryanto mengatakan untuk pengungsi di Laban dan Gadingan mengungsi di Tanggul Sungai Bengawan Solo.

"Di Balai Desa sebenarnya juga menyiapkan tempat pengungsian. Tapi mereka memilih mengungsi di tanggul, yang jaraknya tak jauh dari rumah mereka," katanya.

Sementara untuk Dusun Nusupan, Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, ada sekitar 17 orang diungsikan.

"Ada 17 - 20 orang yang mengungsi ke Masjid An Nikmah,"jelasnya.

Selain di tiga Desa tersebut, banjir juga terjadi di Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban.

Sri menerangkan, banjir yang terjadi akibat hujan dengan intesitas sedang hingga tinggi yang terjadi di kawasan Solo Raya dalam jangka waktu yang cukup tinggi.

Hal ini membuat debit air di sungai Bengawan Solo tinggi, sehingga aliran air dari anak sungai Bengawan Solo tidak bisa mengalir ke sungai Bengawan Solo.

Dari pantauan di pintu air Jurug, ketinggian air sempat berada di zona merah, dan siang ini sudah turun ke zona siaga kuning.

"Saat ini kita masih berada di puncak musim hujan, dan ditambah dengan adanya la lina. Sehingga masayarakat tetap dihimbau untuk waspada dengan adanya cuaca buruk," jelasnya,

Sementara itu, posko pengungsian juga telah didirikan di Balai Desa Laban Bahkan tim juga membuat dapur umum.

"Untuk logistik sendiri sudah kita kirim kepada warga yang mengungsi malam tadi. Kami juga dibantu oleh Desa," terangnya.

Anggota PMI Sukoharjo Sahid Susanto menambahkan, PMI Sukoharjo dan Puskesmas telah membuka layanan kesehatan ditempat pengungsian.

"Kami juga melakukan pemeriksaan kesehatan para pengungsi," kata dia.

"Kondisi pengungsi sehat. Hanya ada beberapa yang kelelahan karena tidak tidur semalaman," tandasnya. (*)

Banjir di Kampung Sewu Solo Surut, Warga Bersih-bersih Rumah

Sebelumnya, sebagian warga yang terdampak banjir di Kampung Sewu, Kecamatan Jebres, Kota  Solo ada yang mulai membersihkan rumahnya.

Pantauan TribunSolo.com, pada Kamis (4/2/2021) pukul 10.00 WIB, air tumpahan dari Bengawan Solo mulai menyusut.

Karena bagian yang lebih tinggi, rumah warga sudah bisa ditempati.

Namun ada yang rumah berada di dekat bibir sungai, masih terlihat kebanjiran.

Meski demikian, air tumpahan Bengawan Solo bercampur lumpur hingga sampah.

Ada sebanyak 110 jiwa dari 25 kepala keluarga (KK) terdampak banjir tersebut.

Ketua Sibat Kampung Sewu Budi Utomo mengatakan, ada 25 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 110 jiwa terdampak banjir.

Bahkan sebanyak 25 KK tersebut saat ini ada yang mengungsi di rumah saudara mereka dan di atas tanggul.

Mereka yang terdampak tersebut adalah dari RT 2 dan RT 3 RW 2.

"Total tingginya 80 cm, ya waktu tinggi-tingginya air," jelas dia kepada TribunSolo.com.

Kesaksian Warga yang Kebanjiran di Kampung Sewu, Malam Sempat Panik Kala Hujan Tak Kunjung Berhenti

Puluhan Warga Grogol Mengungsi di Masjid, Banjir Kiriman dari Bengawan Solo Rendam Permukiman

Kronologi banjir tersebut awalnya air Bengawan Solo mulai naik pukul 19.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB hingga masuk siaga hijau.

Kemudian pukul 23.00 WIB air kembali naik terus dan masuk siaga merah.

"Saat siaga itu warga mulai naikan motor dan barang elektronik," papar dia.

Mereka juga mulai mengungsi di atas tanggul dan rumah saudara.

Kesaksian Warga

Dikatakan warga, Pariyanto (52), saat air Bengawan Solo meluap, mereka langsung bergegas menyelamatkan diri.

Bahkan darang - barang yang mudah rusak terkena air seperti televisi, motor, dan barang elektronik lainnya langsung mereka angkat.

"Melihat air mulai naik itu kami waspada," ungkap dia kepada TribunSolo.com.

Menurutnya saat itu pada Rabu (3/1/2021) malam pukul 23.00 WIB air mulai berancang-ancang meluap ke permukiman.

Setelah itu air tambah tinggi dan memulai masuk ke rumah warga Kamis (4/2/2021) pukul 03.00 WIB saat warga sudah terlelap tidur.

Belum Berakhir Bencana di Wonogiri, Sempat Banjir dan Longsor, Kini Puluhan Rumah Rusak Disapu Lisus

Puluhan Warga Grogol Mengungsi di Masjid, Banjir Kiriman dari Bengawan Solo Rendam Permukiman

Mengingat pagi buta tersebut, warga masih enak-enaknya menikmati rehat malam.

"Kami mulai khawatir kalau naik semalam itu," tutur dia kepada TribunSolo.com.

Di tengah naiknya air dari sungai terpanjang di Pulau Jawa itu, alarm berwarna merah meraung-raung sehingga warga bersiap.

Saat itu warga mulai memindahkan barang - barang elektronik dan sepeda motor ke tempat yang lebih aman.

Hal itu agar barang - barang tersebut tidak rusak bila terkena air.

Bahkan banyak warga yang rumahnya terdampak parah memilih mengungsi.

"Kalau kami itu warga sini, sudah hujan sehari pasti waspada," kata dia.

Lebih lanjut dia menerangkan, banjir di wilayah tersebut sudah sering terjadi setiap tahunnya.

Dia menceritakan, banjir yang paling besar terjadi pada 2006 lalu.

"Tapi yang ini air mulai surut," aku dia. 

Tidak Hanya Solo

Sebelumnya, sejumlah kabupaten/kota di Solo Raya dikepung banjir, Kamis (4/2/2021).

Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, ada ratusan hingga ribuan rumah terendam banjir sejak dini hari hingga kini pukul 07.30 WIB masih terjadi.

Banjir diakibatkan hujan sejak Rabu (3/2/2021) malam hingga dini hari tadi sehingga Bengawan Solo hingga anak-anak sungai lainnya meluap.

Adapun wilayah yang diterjang banjir cukup parah hingga sekitar dua meter yakni Kampung Sewu, Kecamatan Jebres, Kota Solo.

Kemudian ada kawasan Semanggi, Kecamatan Pasarkliwon, Kota Solo.

Viral Keranda Jenazah Terobos Banjir di Kudus, Diangkut Menggunakan Perahu Menuju TPU

Rentetan Cuaca Buruk di Wonogiri, Seusai Banjir Bandang Kini Angin Kencang dan Pohon Tumbang

Adapun di Kabupaten Klaten banjir melanda Kecamatan Karangdowo dan wilayah lain.

Sementara di Kabupaten Sukoharjo wilayah Kesongo, Kecamatan Mojolaban dan kawasan Becem, Kecamatan Grogol sudah dimasuki air luapan Bengawan Solo.

Koordinator Tagana Solo Yudha membenarkan, banjir rendam kawasan Beton, Kampung Sewu, Kecamatan Jebres.

Mereka saat ini sudah terjun ke lapangan untuk melakukan pemantauan.

"Iya banjir, kita juga pantau - pantau," kata dia kepada TribunSolo.com

Dikatakan, air naik di lokasi tersebut pukul 05.00 WIB itu sehingga siaga merah.

Namun, soal berapa rumah yang terendam, Yudha belum bisa membeberkan.

"Kalau berapa rumah yang terendam saya belum bisa sebutkan," papar dia.

Yudha menjelaskan, masih terus bergerak bersama rekan-rekannya untuk melakukan pemantauan banjir ini karena belum ada tanda-tanda surut.

"Tim gabungan dan relawan juga terus datang ikut membantu warga," akunya.

Puluhan Warga Mengungsi

Sementara itu, puluhan warga di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo mengungsi akibat banjir, Kamis (4/2/2021) pagi.

Menurut Camat Grogol, Bagas Windaryatmo, mereka yang mengungsi yakni berasal dari tiga dusun.

Di antaranya di Dusun Nusupan Desa Kadokan, Dusun Nampan Desa Madegondon, dan Dusun Tengklik Desa Telukan.

"Untuk saat ini, air sudah berangsur-angsur surut," kata dia kepada TribunSolo.com

"Ketinggian air rata-rata 50 sampai 70 centimeter di jalan," jelasnya.

Bagas menerangkan, di antara tiga susun itu, banjir terparah ada di Dusun Nusupan.

BREAKING NEWS : Pagi Ini Banjir Kepung Solo Raya, Tinggi Air Masuk Kampung Sewu Sampai Menutup Rumah

Banjir Bandang di Wonogiri Rendam 2 Kecamatan dan Ratusan Rumah, Disebabkan Luweng Tersumbat

Sebab, ketinggian air hingga masuk rumah warga di dalam rumah.

"Jadi warga terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman," aku dia.

Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Sri Maryanto mengatakan, saat ini air masih menggenang di sejumlah titik.

Sementara itu, di Dusun Kadokan, sementara ada 20 orang diungsikan.

"Ada 20 orang yang mengungsi ke Masjid An Nikmah," tuturnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved