Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Jombang Terendam Banjir Akibat Tanggul Jebol, Hewan Ternak Banyak yang Mati

Jebolnya tanggul sungai yang menyebabkan banjir di sejumlah permukiman penduduk Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang membawa dampak signifi

Editor: Agil Trisetiawan
TribunSolo.com/Istimewa
ilustrasi banjir 

TRIBUNSOLO.COM - Jebolnya tanggul sungai yang menyebabkan banjir di sejumlah permukiman penduduk Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang membawa dampak signifikan terhadap perekonomian warga setempat.

Banjir mengakibatkan aktivitas masyarakat lumpuh sehingga mereka tidak bisa bekerja mencari penghasilan untuk kebutuhan hidup.

Masyarakat semakin sengsara lantaran banyak hewan ternak yang mati akibat dampak bencana banjir di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandar Kedungmulyo tersebut.

Penyebab hewan ternak peliharaan warga tersebut mati diduga karena kelaparan dan kedinginan terkena air banjir yang telah terjadi pada hari ketiga, Sabtu (6/2/2021).

"Banyak hewan ternak mati seperti ayam dan bebek terkena banjir," ungkap Jumadi (56) warga Dusun Prayungan, Desa Gondangmanis.

Bermula Kandang Longsor, 2 Harimau di Sinka Zoo Singkawang Lepas, Seorang Pawang Tewas

Tawangmangu Sepi, Tapi Alun-alun Karanganyar Tetap Ramai

Langgar Protokol Kesahatan, Dua Pesta Pernikahan di Karanganyar Didatangi Petugas, Kursi Dilipati

Protes Anak Kost di Klaten Soal Gerakan Jateng di Rumah Saja: Bikin Pola Makan Terganggu

Jumadi mengatakan sebanyak 1.000 ekor bebek dan 200 ayam jenis bangkok terdampak banjir yang sudah merendam selama tiga hari ini.

"Hewan ternak itu mati karena kelaparan dan kedinginan jumlahnya kini sekitar lebih dari 100 ekor," jelasnya.

Menurut dia, adapun kerugian yang menimpa peternak bebek miliknya sekitar Rp.7 juta.

Sedangkan, ia belum dapat memperkirakan kerugian hewan ternak ayam Bangkok namun dipastikan lebih banyak.

"Pakan ternak rusak terendam air banjir tidak bisa dipakai sehingga rugi sekitar lebih dari Rp.10 juta," terangnya.

Dusun Prayungan ini merupakan kawasan terdampak banjir paling parah ketinggian air sekitar 60 sentimeter pada Kamis (4/2/2021) kemarin.

Puncaknya, ketinggian banjir mencapai dua meter, Jumat (5/2/2021) malam.

Warga setempat mengungsi ke Balai Desa Gondangmanis.

"Banjir merendam rumah sekitar 2 meter kalau di jalan poros desa malah lebih tinggi mencapai tiga meter," ucap Jumadi.

Dikatakannya, warga mulai kembali ke kampungnya untuk melihat kondisi keamanan rumahnya. Mereka juga membersihkan rumahnya dari sampah yang terbaik arus banjir.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved