Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral Ratusan Warga Datangi Kuburan untuk Berburu Batu Rak, Dalam 3 Hari Bisa Dapat Rp100 Juta

Aktivitas tak biasa dilakukan warga Desa Kimak, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung.

Ist
Sekitar 500 Kepala Keluarga (KK) warga Desa Kimak Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka sejak satu bulan terakhir ini beramai-ramai mencari batu rak, yaitu batu yang mengandung bijih timah kadar tinggi di lahan kosong TPU Desa Kimak. 

TRIBUNSOLO.COM - Aktivitas tak biasa dilakukan warga Desa Kimak, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung.

Pasalnya dalam sebulan terakhir mereka sibuk memburu batu rak yang memiliki nilai jual tinggi..

8 Baterai Sacred Sun Seharga Rp 32 Juta Hilang, Tower Smartfren di Sragen Sempat Tak Berfungsi

Sekitar 500 kepala keluarga berburu batu ini di lahan perkuburan atau Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Kimak.

Untuk diketahui, batu rak adalah sebutan warga lokal untuk batu yang dinilai mengandung mineral timah.

Mereka mencari batu ini menggunakan peralatan sederhana: cangkul, linggis, dan berbagai peralatan lainnya.

Dalam 3 hari terakhir, sekitar lima ton batu rak berhasil dikumpulkan warga.

Sebenarnya apa itu batu rak? Berikut 6 fakta yang dirangkum bangkapos.com:

1. Lahan wakaf mengandung batu rak

Kepala Desa Kimak Mustopa menuturkan, sekitar 500 Kepala Keluarga (KK) warga desanya telah mencari batu rak sejak satu bulan terakhir.

Warga mencari batu rak ini di lahan seluas satu hektare.

Lahan tersebut merupakan lahan wakaf mendiang pak haji bernama almarhum H Salim bin Sa'id.

Sekitar 500 Kepala Keluarga (KK) warga Desa Kimak Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka sejak satu bulan terakhir ini beramai-ramai mencari batu rak, yaitu batu yang mengandung bijih timah kadar tinggi di lahan kosong TPU Desa Kimak.
Sekitar 500 Kepala Keluarga (KK) warga Desa Kimak Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka sejak satu bulan terakhir ini beramai-ramai mencari batu rak, yaitu batu yang mengandung bijih timah kadar tinggi di lahan kosong TPU Desa Kimak. (IST/Mustopa)

Lahan itu diwakafkan untuk lahan pemakaman umum (TPU) atau perkuburan.

Sebenarnya, lahan perkuburan ini belum dimanfaatkan.

Karena itu, warga mengambil batu raknya terlebih dahulu.

Kelak, kata Mustopa, lahan kembali akan diratakan untuk dimanfaatkan sebagai perkuburan

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved