Klaten Bersinar
Selamat Datang diĀ KlatenĀ Bersinar

Akhir Cerita Gembong Curanmor Bersenjata Api di Banten: Sempat Naik Atap, lalu Tewas Diterjang Pelor

Melihat pelaku kabur, polisi langsung melakukan pengejaran. Namun, petugas malah ditembaki oleh pelaku dengan menggunakan senjata api rakitan.

Editor: Ilham Oktafian
Tribun Timur/Wa Ode Nurmin
Ilustrasi 

TRIBUNSOLO.COM - FS (45), terduga pelaku pencurian kendaraan roda empat tewas ditembak polisi saat akan ditangkap.

FS ditangkap, setelah polisi melakukan pengembangan dari tiga orang komplotannya yang lebih dulu ditangkap.

Mereka yakni N (38) warga Kecamatan Jayanti, Tangerang, R (33) warga Kecamatan Anak Tuha, Lampung Tengah, dan S (30) warga Kecamatan Taraju, Tasikmalaya.

Namun, sambungnya, saat akan ditangkap pelaku mengetahui kedatangan petugas dan berusaha melarikan diri dengan naik ke atap rumah.

Cerita 125 Warga Klaten Terdampak Sungai Birin Jebol, Ada yang Naik Atap Selamatkan Anak

Melihat pelaku kabur, polisi langsung melakukan pengejaran. Namun, petugas malah ditembaki oleh pelaku dengan menggunakan senjata api rakitan.

Polisi kemudian membalas hingga membuat pelaku terkena timah petugas di bagian tubuhnya dan terjatuh dari atap rumah.

"Karena tersangka melakukan perlawanan dengan cara menembaki petugas, terpaksa kami lumpuhkan," kata Martri kepada wartawan, Sabtu.

Razia Hajatan di Karanganyar, Tamu Undangan Bubar saat Disambangi Satpol PP: Minta Dipercepat

Setelah itu, pihaknya kemudian menolong pelaku dan hendak membawanya ke rumah sakit. Namun, meninggal dalam perjalanan.

"Pelaku yang terluka parah tidak dapat diselamatkan, meninggal dalam perjalanan saat kita bawa ke rumah sakit," ujarnya.

24 kali beraksi di sejumlah wilayah Banten

Dari keterangan pelaku yang sudah ditangkap, komplotan ini sudah melakukan aksi pencurian kendaraan bermotor sebanyak 24 kali di sejumlah wilayah Provinsi Banten.

Usai melakukan aksinya, kendaraan hasil curiannya dijual ke daerah lain.

"Kendaraan hasil kejahatan dijual ke Lampung dan Karawang. Kita masih melakukan pengembangan karena pelaku baru kita tangkap," ungkapnya.

Gerakan Jateng di Rumah Saja, Pasar Depok Solo Penuh Sesak: Paguyuban Kewalahan Ingatkan Prokes

Kepada polisi, para pelaku mengaku melakukan aksinya demi untuk membeli narkoba.

"Berdasarkan keterangan pelaku, hasil penjualan kejahatan digunakan untuk pembelian narkoba jenis sabu," ujarnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved