Berita Sukoharjo Terbaru
Revitalisasi Pasar Kartasura Baru Bisa Dilakukan Tahun 2023, Pemkab Sukoharjo Terkendala Kontrak
Revitalisasi Pasar Kartasura harus tertunda hingga 2023, akibat kontrak yang masih mengikat dan menyulitkan pihak Pemkab utuk bisa melakukan perbaikan
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Muhammad Irfan Al Amin
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Revitalisasi Pasar Kartasura baru akan teralisasi pada tahun 2023 mendatang.
Sebab, Pasar Kartasura masih terikat kontrak dengan investor (pihak ketiga) hingga 2023 mendatang.
Menurut Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindag UKM) Sukoharjo, Sutarmo, selama kontrak tersebut masih berjalan, Pemkab Sukoharjo tidak dapat melakukan perbaikan.
"Saat ini masih dipegang pihak ketiga. Kontraknya baru selesai pada awal 2023. Setelah itu kita akan bangun yang bagus," kata dia, Kamis (11/2/2021).
• Tegang, Ratusan Demonstran yang Tak Diperbolehkan Aksi Memilih Bertahan di Pasar Kartasura
• Perpanjangan PSBB Bikin Ketar-Ketir Pedagang Kuliner Malam, Ini Respon Pemkab Sukoharjo
Sutarmo tak memungkiri kondisi Pasar Kartasura yang membutuhkan perbaikan. Sebab, kondisi pasar seperti dibagian atap sudah banyak kerusakan.
Pihaknya telah mencoba mengalokasikan dana untuk Pasar Kartasura, namun hal tersebut diurungkan karena Pasar Kartasura masih menjadi tanggungjawab investor.
"Kita beberapa kali mau menyelenggarakan dana dan mau merenovasi Pasar Kartasura, karena sudah tidak layak," ucapnya.
"Tapi karena ada MUI yang sudah lama sampai 2023. Sehingga kami kalau melakukan renovasi, kami disalah secara manajeman pemerintah oleh BPK," jelasnya.
Dia mengapresiasi para pedagang pasar yang mau swadaya melakukan perawatan dan perbaikan pasar.
Selain itu, perbaikan Pasar Kartasura juga sering mendapatkan bantuan dari pihak lain.
"Ini ada CSR yang melakukan perbaikan, tertuma dibagian atap. Karena banyak yang rusak," tandasnya. (*)
Pengawasan Covid 19 di Pasar di Sukoharjo Diperketat
Sebelumnya di Pasar Gawok, Kabupaten Sukoharjo ada tiga orang terjaring operasi Yustisi yang dilakukan oleh Satpol PP Kabupaten Sukoharjo.
Menurut Kepala Satpol PP Sukoharjo Heru Indarjo, mereka kedapatan tak mengenakan masker saat memasuki pasar.
Sehingga oleh petugas langsung mendapatkan sanksi denda sebesar Rp 50 ribu.
• New Normal di Pasar Gawok, Pengelola Pasar Khawatir Pedagang Tidak Patuh
• Ikuti Langkah Salatiga, Pemkab Sukoharjo Terapkan Jaga Jarak di Pasar Gawok, Bakal Dipantau Ketat
"Kita juga melakukan rapid test ditempat kepada tiga orang itu. dan Alhamdulilah hasilnya negatif," katanya, Minggu (7/2/2021).
Pasar Gawok menjadi salah satu titik utama operasi yustisi selama Gerakan Jateng di Rumah Saja.
Sebab, lokasi pasar gawok yang dekat dengan perbatasan Kabupaten Klaten dan Boyolali, membuat pasar tersebut juga banyak dikunjungi masyarakat luar Sukoharjo.
Satpol PP beserta jajaran Polres Sukoharjo dan Kodim 0726/Sukoharjo sudah dua hari ini melakukan operasi Yustisi di Pasar Gawok.
Bahkan, hari pertama penerapan Gerakan Jateng di Rumah Saja, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya juga ikut melakukan monitoring di Pasar Gawok.
"Pasar Gawok itu sangat ramai, dan ada banyak masyarakat dari luar Sukoharjo yang ada disana," ucapnya.
"Sehingga kita perlu perketat penerapan protokol kesehatannya," imbuhnya.
• Viral Kondisi Pasar Gawok Membludak Tak Physical Distancing di Tengah Corona, Ini Kesaksian Pedagang
Imbauan terus dilakukan petugas, yang meminta masyarakat saat sudah selesai berbelanja agar segera pulang ke rumah masing-masing.
"Selama PPKM ini, Pasar Gawok terus kita tertibkan. Agar masyarkat yang ada disana menjalankan protokol kesehatan," tandasnya.
Pernah Diingatkan Soal Masker
Pasar Gawok di Kecamatan Gatak, Sukoharjo tengah menjadi sorotan lantaran abai dengan physical distancing di tengah pandemi virus corona.
Petugas dari Muspika Gatak dan Satpol PP juga sering memberikan pemahaman dan sosialisasi untuk menggunakan masker.
Walaupun sering ditegur, ternyata masih banyak masyarakat yang abai.
• Setelah Sang Ayah Menikah Lagi, Kesha Ratuliu Kesal karena Penampilannya Dicibir Teman Ibunya
• Johnny G Plate Ungkap Ada yang Lebih Berbahaya dari Corona: Dua Bahaya Besar Sekarang Ini
Lurah Pasa Gawok Suryanto, mengatakan, Pasar Gawok telah menerapkan aturan untuk penggunaan masker ketika masuk ke dalam pasar.
"Bagi pengunjung atau pedagang yang masuk ke dalam pasar, kita wajibkan untuk mengenakan masker," katanya saat dihubungi TribunSolo.com, Sabtu (6/6/2020).
Namun dari pantauannya, masih banyak masyarakat yang tidak menggunakan masker saat melakukan aktivitas di Pasar Gawok.
Hal ini dapat dilihat dengan ludesnya ratusan masker yang disiapkan pengelola pasar.
"Kemarin kan pasaran, kita siapkan 800 masker bagi masyarakat yang tidak menggunakan masker, dan habis," jelasnya.
Dia menambahkan, selain masker yang disiapkan oleh pengelola pasar, Satpol PP yang berjaga untuk menertibkan masyarakat juga membagikan masker.
"Itu 800 masker hanya dari kita, belum lagi yang punya Satpol PP dan Muspika," terangnya.
Kendati demikian, dengan sosialisasi yang masif dari Gugus Tugas Covid-19, dia melihat adanya peningkatan kedisiplinan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.
"Saat ini saya lihat sudah lebih baik, banyak masyarakat yang sudah mulai patuh," jelasnya.
Selain itu, pihak pasar juga telah memberikan batas untuk para pedagang berjualan, agar tidak terlalu berdekatan.
• Istri Didi Kempot Yan Vellia Bakal Rilis Lagu Baru, Berduet dengan Kedua Anaknya Saka dan Seka
"Kemarin kita dan Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Sukoharjo telah memberikan garis batas untuk pedagang," imbuhnya.
Selain itu, disetiap sudut pasar juga telah disediakan tempat mencuci tangan untuk masyarakat.
Tak hanya itu, petugas yang disiapkan untuk menertibkan pengunjung di Pasar Gawok juga melakukan pengecekan suhu kepada masyarakat yang masuk ke area pasar. (*)