Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Sopir Bus AKAP Ditemukan Tewas di Toilet Terminal Gemolong Sragen, Warga Teriak Minta Tolong

Sopir bus Trans Wijaya jurusan Jakarta-Solo tiba-tiba meninggal dunia di toilet Terminal Bus Gemolong, Desa Kragilan, Kecamatan Gemolong, Sragen pada

Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Agil Trisetiawan
ISTIMEWA
Toilet tempat meninggalnya sopir bus di Terminal Gemolong pada Sabtu (13/2/2021). 

Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Rahmat Jiwandono

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Sopir bus Trans Wijaya jurusan Jakarta-Solo tiba-tiba meninggal dunia di toilet Terminal Bus Gemolong, Desa Kragilan, Kecamatan Gemolong, Sragen pada Sabtu (13/2/2021) siang.

Dari informasi yang didapat, identitas sopir itu adalah Djoko Haryono (62) asal Dukuh Kauman RT 03/RW 02, Desa/Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan.

Kejadian bermula ketika sekitar pukul 09.50 WIB, seorang saksi bernama Suwarti melihat korban menuju ke kamar mandi untuk mandi.

Tiga menit kemudian korban keluar dari kamar mandi dan meminta izin kepada Suwarti untuk duduk sebentar di kursi dekat toilet.

"Setelah korban duduk di kursi dan kepalanya ditundukkan di meja," kata Kapolsek Gemolong, AKP I Ketut Putra mewakili Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi, Minggu (14/2/2021).

Jalan Solo-Purwodadi Lumpuh Tenggelam karena Banjir, Dinas PUPR Sragen : Itu Wewenang Provinsi

Ratusan Pegawai Honorer di Sragen Akhirnya Dapat SK PPPK, Tapi Ada yang Setahun Lagi Sudah Pensiun

Targetkan 19 Kecamatan Bisa Nikmati Air Bersih, Pemkab Sragen Gandeng Perusahaan Air Minum Belanda

Total 59 Rumah yang Kebanjiran di Sragen, Mulai dari Miri, Karangmalang hingga Kalijambe

Tidak lama setelah itu korban terjatuh dari kursi.

"Suwarti langsung berteriak minta tolong, lalu orang-orang yang ada di sana membantu korban untuk dibawa ke RS Yaksi Gemolong sekira pukul 10.00 WIB," paparnya.

Namun setibanya di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) nyawa korban sudah tidak tertolong.

"Penyebab kematiannya diduga karena serangan jantung," kata dia.

Pasalnya, di dalam bus ditemukan obat jantung yang biasa dikonsumsi oleh korban.

Penemuan Mayat di Karanganyar

Warga digemparkan dengan penemuan mayat di dalam rumah di Desa Karangatengah, Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar, Sabtu (13/2/2021).

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, mayat tersebut adalah Joko Sardono (62), warga RT 08, RW 04.

Kronologi penemuan jasad korban sekira pukul 10.30 WIB, saat adik ipar korban, Karinem (42) datang ke rumah kakaknya yang tinggal sebatang kara.

Karinem datang ke rumah korban, bermaksud untuk menengok keadaan korban karena mendapat kabar sudah beberapa hari korban tidak kelihatan.

Setelah sampai di rumah korban, ia mendapati pintu tertutup dan terkunci dari dalam semuanya.

Kemudian, Karinem mencium bau busuk di dalam rumah korban.

Banyak Polisi di Jalanan Kota Solo Hari ini, Ternyata Presiden Jokowi akan Pulang Kampung

Viral Surat Dinas Pendidikan Kota Depok Larang Siswa Rayakan Hari Valentine, Ini Lima Poin Isinya

Karena merasa takut dan khawatir kemudian Karinem memanggil Nardi (43) untuk membuka pintu belakang.

Mereka mendapati korban sudah dalam keadaan meninggal membusuk di rumah tamu korban.

Setelah melihat kejadian tersebut kemudian Karninem dan Nardi, meminta tolong RT, Dasuki (72) dan melaporkan ke Polsek Jatipuro pukul 12.00 WIB.

Kapolsek Jatipuro, AKP Hasto Broto, membenarkan ada warganya yang ditemukan meninggal dunia di rumahnya.

"Kami menerima laporan, ada penemuan mayat seorang pria di dalam rumahnya, dan sudah berkoordinasi dengan Pukesmas Jatpuro dan Inavis Tes Karanganyar untuk mengecek TKP," jelasnya.

Dari keterangan para saksi, korban mengeluhkan tidak enak badan dan saat Rabu (10/2/2021), korban sempat membeli tolak angin.

"Hasil pemeriksaan luar,korban tidak ditemukan bekas penganiayaan, diperkirakan korban meninggal sudah lebih dari 3 hari," ujarnya.

Hasto mengatakan dari pihak keluarga sudah menerima kejadian tersebut sebagai musibah.

Sehingga keluarga korban membuat surat pernyataan.

"Pemakaman akan dilakukan oleh Tim BPBD Karanganyar dengan protokoler kesehatan," katanya.

"Karena kondisi korban sudah membusuk," tambahnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved