Berita Sragen Terbaru
Talut Ambrol di Desa Tangkil Sragen Belum Diperbaiki, BBWSBS Sebut Anggaran Terbatas
Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) tak punya dana cukup banyak guna menanggulangi talut longsor di Dukuh Gabusan RT 2, Desa Tangkil.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Ryantono Puji Santoso
Pemilik rumah, Saino mengatakan, longsor terjadi pada Senin (15/2/2021) sekitar pukul 20.00 WIB.
Saat itu kondisi sungai sedang tidak meluap.
"Tiba-tiba langsung longsor saja," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Rabu (17/2/2021).
Baca juga: Tragedi Banjir di Semarang : 4 Warga Tewas Mengenaskan, Tersengat Listrik hingga Tertimbun Longsor
Baca juga: Bermula Kandang Longsor, 2 Harimau di Sinka Zoo Singkawang Lepas, Seorang Pawang Tewas
Menurut Saino, di belakang rumahnya ada sungai yang merupakan pertemuan Sungai Garuda dan Mungkung.
"Yang terdampak longsor ini lokasinya persis di dekat belokan sungai."
"Sehingga tanah di belakang saya tergerus walau malam itu enggak banjir," jelasnya.
Dapur rumah miliknya terdampak longsor.
"Karena dapur saya letaknya di belakang," katanya.
Meski rumahnya terkena longsor, Saino tidak mengungsi.
"Rumah saya ya cuma ini, tidak mungkin pindah," tegasnya.
Dikepung Banjir
Kabupaten Sragen dikepung banjir pada Minggu (14/2/2021) sore.
Sedikitnya enam kecamatan yang dilanda banjir akibat diguyur hujan dengan intensitas tinggi tersebut.
Dari informasi yang didapat TribunSolo.com, enam kecamatan yang tergenang air meliputi Kecamatan Sragen Kota, Sidoharjo, Masaran, Gemolong, Karangmalang, dan Kalijambe.
Baca juga: Sragen Dilanda Banjir, Akses Jalan Solo-Sragen Lumpuh Dua Jam Lebih, Begini Penjelasannya
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, Sugeng Priono mengungkapkan, setidaknya di enam kecamatan itu terdapat 340 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir.