Berita Karanganyar Terbaru
Usung Konsep Eco Green Friendly, Cafe Medjora di Karanganyar Ajak Masyarakat Untuk Ramah Lingkungan
Sebuah cafe di kaki Gunung Lawu bernama Cafe Medjora memiliki sebuah keunikan yang jarang ditemukan di cafe lainnya. Konsep Greenhouse atau eco green
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Sebuah cafe di kaki Gunung Lawu bernama Cafe Medjora memiliki sebuah keunikan yang jarang ditemukan di cafe lainnya.
Konsep Greenhouse atau eco green friendly menjadi motto utama area cafe itu didesain.
Disain unit itu terlihat hampir disetiap sudut cafe yang berada di Jalan Kemuning, Dusun Spranten, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar itu.
Salah satunya adalah atap cafe yang menggunakan paranet dengan tiang pemancang dari bambu.
Diharapkan atap paranet itu menimbulkan hawa sejuk khas Gunung Lawu tanpa AC atau kipas angin tambahan.
Serta atap paranet berfungsi agar cahay alami matahari tetap dapat masuk sehingga menghemat energi tanpa harus sering menggunakan lampu listrik.
Baca juga: Keberangkatan Ibadah Haji Masih Belum Ada Kepastian, Kemenag Sragen Tetap Lakukan Persiapan
Baca juga: 32 Ribu Orang di Sragen Sudah Terdata untuk Vaksinasi Tahap Kedua, Ini Daftarnya
Baca juga: Pesta Miras di Warung Hik, 7 Pemuda di Solo Diamankan Polisi, 3 Diantaranya Wanita
Baca juga: Puluhan Batang Pohon Bambu Timpa Rumah Warsito di Karanganyar, Rumah Rusak Parah
Selain itu di dalam cafe banyak rerimbunan pepohonan baik yang ditanam di bagian bawah hingga menggelantung di langit-langit cafe.
Menurut Manajer Cafe Medjora, Rosyid Sidik (24), konsep itu sengaja didesain agar tak merusak dan mencemari lingkungan sekitar.
"Kami berusaha seramah mungkin dengan lingkungan serta alam, sehingga tidak ada pencemaran atau limbah yang merusak,"katanya kepada TribunSolo.com pada Minggu (21/2/2021).
Selain pada desan dan interior bangunan, Cafe Medjora juga disiplin tidak menggunakan kerta tissu namun sebagai pengganti mereka menggunakan kain lap yang disediakan kepada setiap pengunjung.
"Kami disini menghindari menggunakan barang sekali pakai, seperti plastik atau kertas tissu sehingga banyak alat makan yang terbuat dari gerabah tanah liat," ujarnya.

Nuansa Klasik
Dalam pantauan TribunSolo, banyak sudut unik yang tersedia baik di area dalam maupun luar cafe.
"Ada kumpulan lampu petromak, jeruji sepeda yang kami susun sedemikian rupa, bahkan kamar mandi juga susun dengan konsep alami juga sehingga ada tumbuhan dan kerang hiasan di dinding kamar mandi," jelasnya.