Alasan Amerika Tak Berani Hukum Anak Raja Salman, Meski Terbukti Perintahkan Bunuh Jamal Khashoggi
Inilah Alasan Amerika Serikat tak berani hukum Anak Raja Salman, Mohammed bin Salman, yang terbukti perintahkan bunuh jurnalis Jamal Khashoggi
TRIBUNSOLO.COM, AMERIKA SERIKAT - Tim investigasi resmi dari Amerika Serikat telah merilis temuan bila putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, terlibat dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Dalam temuan tim yang juga melibatkan CIA itu, Mohammed bin Salman terbukti memberikan perintah langsung untuk menghilangkan nyawa
Baca juga: Pembunuh Jamal Khashoggi Batal Dihukum Mati, Turki Pertanyakan Kredibilitas Hukum di Arab Saudi
Kolumnis Washington Post itu dibekap kemudian dimutilasi pada Oktober 2018.
Meski demikian, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, memutuskan tidak akan menghukum langsung Mohammed bin Salman (MBS).
Kepada New York Times, pejabat senior pemerintahan AS, mengatakan Joe Biden memilih keputusan tersebut karena sadar tindakan itu akan menghasilkan biaya diplomatik yang terlalu tinggi.

Keputusan Biden muncul setelah perdebatan berminggu-minggu dengan tim keamanan nasionalnya.
Tim tersebut menasihatinya, menghukum anak Raja Salman bisa merusak hubungan dengan Arab Saudi.
Masalahnya, Saudi adalah sekutu utama AS di jazirah Arab.
Selama kampanye 2020, Biden kerap menyebut Arab Saudi sebagai “negara paria."
Dia menyoroti "tidak adanya pemulihan nilai-nilai sosial" di negara kaya minyak tersebut.
Para pejabat mengatakan perihal “biaya” yang harus ditanggung atas hukuman pelanggaran MBS.
Mereka khawatir hal itu justru akan mengganggu kerja sama kontra terorisme dengan Saudi dan dalam menghadapi Iran.
Sejumlah pihak melihat keputusan itu sebagai langkah hati-hati dari Biden.

Ia kini harus menemukan cara lain untuk menghukum Arab Saudi tanpa secara langsung menyasar MBS.
Meski ada pilih kasih terhadap MBS, kelompok hak asasi manusia (HAM) tetap memberikan apresiasi pada Joe Biden.