Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Longsor di Jatiyoso Karanganyar Putus Akses Jalan Desa, Tertutup Tanah dan Pohon

Longsor akibat hujan deras yang mengguyur Dusun Kuryo, Desa Globo, Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar memutus akses jalan.

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Ryantono Puji Santoso
istimewa
Proses evakuasi dan pembersihan jalan Dusun Kuryo Desa Globo, Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar pada Minggu (15/3/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Longsor akibat hujan deras yang mengguyur Dusun Kuryo, Desa Globo, Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar memutus akses jalan desa setempat, Minggu (15/3/2021). 

Jalan tersebut merupakan penghubung antar desa dengan ruas yang tertutup lumpur sepanjang 20 meter.

Menurut PLT Camat Jatiyoso, Kusbiantoro, longsor tidak hanya menyeret tanah saja namun juga pepohonan yang berdiri di atasnya. 

Baca juga: Sedihnya Sularno : Siap Ditanam, Ternyata Ribuan Bibit Padi Hancur Tertimpa Longsor di Jumantono

Baca juga: Khawatir Terjadi Longsor Susulan, Warga Gabusan Sragen Tak Bisa Tidur Nyenyak

"Banyak pohon dengan berbagai ukuran yang berserakan di atas jalan," katanya kepada TribunSolo.com pada Senin (15/3/2021).

Pohon yang berukuran besar itu menyulitkan proses evakuasi karena harus memotongnya terlebih dahulu sebelum dipindahkan. 

"Kami harus memotongnya kecil-kecil karena cukup berat juga untuk dipindahkan secara langsung," terangnya. 

Guna memudahkan proses pembersihan jalan, pemerintah setempat mendatangkan excavator untuk memindahkan material berat di sepanjang jalan.

Baca juga: Antisipasi Longsor Susulan di Makam Klodran, Bupati Karanganyar Buatkan Talut dari Bambu

"Kami datangkan excavator untuk memindahkan material berat, kalau hanya kerikil saja kami bisa secara manual," ungkapnya. 

"Selain itu agar lancar kami gunakan juga pompa air untuk menyedot air sungai guna menyemprot sisa lumpur," ucapnya. 

Saat ini proses pembersihan masih ditunda sementara karena cuaca yang belum mendukung. 

"Masih hujan kami tunda sementara," jelasnya.

Sebelumnya, kasus longsor juga pernah terjadi di Karanganyar, tebing di sekitar rumah warga di Dusun Talang RT 11 Desa Ngepungsari, Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar mengalami longsor.

Menurut Camat Jatipuro, Murseno, kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa dalam longsor yang terjadi pada Selasa (9/3/2021) dinihari pukul 02.30 WIB.

Hanya menutupi jalan akses desa dengan panjang 15 meter dan ketinggian tebing 5 meter.

"Tidak ada korban jiwa hanya kerusakan tanah saja," ujarnya kepada TribunSolo.com.

Dirinya mengungkapkan bahwa lokasi longsor itu sangat dekat dengan pemukiman warga.

Baca juga: Sedihnya Sularno : Siap Ditanam, Ternyata Ribuan Bibit Padi Hancur Tertimpa Longsor di Jumantono

"Sangat mepet dengan rumah warga," ungkapnya.

Kedepannya akan dibangun talut guna mencegah longsor serupa terjadi lagi.

"Tadi sore sudah kerja bakti dengan warga untuk membersihkan sisa longsor," terangnya.

" Selain itu kami juga membuat saluran air supay tidak menimbulkan genangan yangberakibat longsor," jelasnya.

Timpa Sawah

Jalan yang sehari-hari dilewati pengendara di Desa Gemantara, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar mengalami longsor.

Jalan itu merupakan penghubung antara Dusun Sentono dan Dusun Kayen.

Longsor yang terjadi pada Minggu (7/3/2021) mengakibatkan hujan deras yang melanda sehingga meruntuhkan sisi pinggir dari jalan.

Selain itu kontur tanah liat pada lapisan jalan membuat longsor menjadikan air hujan tidak bisa merembes ke dalam tanah.

Akibatnya longsor itu menimpa sawah milik Sularno (60) yang ditanami padi.

Baca juga: Jalur Kereta Api di Blitar Tertimbun Longsor, Perjalanan 2 KA Lumpuh

Baca juga: Rumah Warga Tangkil Sragen Terancam Hanyut karena Longsor, Tak Bisa Tidur Nyenyak Kala Hujan Turun

Kini ribuan bibit padi yang akan dia tanam hancur lebur.

"Padi-padi saya rusak semua tertimpa beton talurt yang longsor," ungkapnya kepada TribunSolo.com pada Senin (8/3/2021).

Dirinya mengisahkan pada saat longsor itu terjadi, dirinya sedang berada di gubuk untuk berteduh dari derasnya hujan deras.

"Tiba-tiba ada suara menggelegar saya kira petir ternyata longsor kena sawah saya," ujarnya.

Sularno masih belum menghitung jumlah kerugian yang dialaminya.

"Nanti belum sewa backhoe, untuk mengangkat material yang hancur ini," terangnya.

Longsor di Sragen

Sementara itu, talut longsor di kawasan Dukuh Gabusan, Desa Tangkil, Kecamatan/Kabupaten Sragen membuat warga tidak tenang.

Sebab, talut tersebut berada tepat di dekat sungai.

Warga yang rumahnya terdampak talut longsor sampai saat ini was-was, khawatir rumah mereka hanyut ke sungai kala ada longsor susulan.

Baca juga: Talut Ambrol di Desa Tangkil Sragen Belum Diperbaiki, BBWSBS Sebut Anggaran Terbatas

Salah seorang warga terdampak, Sukidi (59) mengatakan, dia tidak tidur saat hujan deras.

"Karena kalau hujan deras arus sungainya kencang sekali dan takut ada longsor susulan," ujarnya saat ditemui TribunSolo.com, Selasa (2/3/2021).

Baca juga: Antisipasi Longsor Susulan di Makam Klodran, Bupati Karanganyar Buatkan Talut dari Bambu

Baca juga: Penampakan Makam di Tepi Anak Bengawan Solo yang Longsor, Jenazah Sampai Tersangkut Pohon

Sukidi tidak bisa tidur nyenyak belakangan ini.

"Sudah sekitar satu minggu ini saya tidurnya enggak nyenyak," ucapnya.

Menurutnya, bagian belakang rumahnya sudah amblas akibat erosi air sungai pada 17 Februari 2021 lalu.

"Saat itu, kan, talut yang ada di belakang rumah saya amblas karena erosi air sungai."

"Terlebih empat rumah yang terdampak lokasinya persis ada di tikungan arus sungai," paparnya.

Dia pun tidak mengungsi ke rumah sanak saudaranya.

"Rumah saya ya dari dulu di sini, enggak mau mengungsi," jelasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved