Berita Klaten Terbaru
Update Persediaan Vaksin Covid-19 di Klaten : Mencapai 21.500 Dosis, Semuanya Sudah Disebar
Meskipun begitu, Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten tetap akan mengambil persediaan vaksin tersebut ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Hal ini kata Menkes karena minimnya produksi vaksin.
Baca juga: Apakah Boleh Umat Muslim Vaksinasi Covid-19 di Bulan Ramadhan? Ini Jawaban Menteri Agama
Baca juga: Karanganyar Sudah Terima 39.710 Dosis Vaksin Covid-19, Kini Prioritas untuk Lansia
Ia mengatakan, Indonesia harus mevaksinasi 181,5 juta orang dari 270 juta jumlah penduduk Indonesia untuk memenuhi herd immunity atau kekebalan kelompok.
"Jadi masalah kita di keberadaan vaksin. Jadi vaksin sangat terbatas, kita beruntung dapat."
"Rencana kami 426 juta dan jadwal Januari-Juni hanya bisa dapat sekitar 80 jutaan. Hanya 40 juta rakyat bisa kita vaksin dari 181,5 juta, karena vaksinnya cuma ada segitu," ucap Budi dilansir oleh Kompas.com.
Ia mengatakan, saat ini pemerintah terus berusaha untuk mempercepat proses vaksinasi sesuai arahan Presiden.
Sesuai permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kata dia, vaksinasi tersebut harus selesai dalam waktu 15 bulan.
Budi menuturkan, saat ini keberadaan vaksin Covid-19 menjadi rebutan seluruh negara di dunia.
Bahkan dari 100 negara, baru 60 negara saja yang berhasil mendapatkannya.
Menurut Budi, total penduduk dunia sekarang sebanyak 7,8 miliar.
Apabila 72 persen penduduk dunia yang divaksinasi, maka dibutuhkan 11 miliar dosis untuk dua kali vaksinasi.
Sementara, kapasitas produksi vaksin diperkirakan hanya mampu menghasilkan 3 miliar dosis saja.
Inovasi Vaksinasi
Grab dan Good Doctor meluncurkan pusat vaksin pertama di Indonesia dengan pendekatan 3-in-1 yang mencakup layanan Drive-Thru Mobil dan Motor, serta Walk-In.
Hadir Menkes Budi Sadikin, Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro, Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Al- Muktabar, President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, Managing Director Good Doctor Technology Indonesia Danu Wicaksana hadir dalam acara Peresmian Grab Vaccine 3 in 1 di Exhibition Hall 10 ICE BSD, Banten.
Kegiatan tersebut menargetkan sekitar 5000-8500 sasaran selama 2 hari dan target 2500 per hari untuk lansia, driver ojek online, pengemudi angkutan umum yang dimulai dari tanggal 13-14 Maret 2021.
Dilansir oleh kemkes.go.id, Bambang Brodjonegoro menyampaikan, bahwa saat ini telah banyak inovasi berupa produk atau barang dan hari ini terdapat inovasi dalam pelayanan publik dan itu sangat penting karena berhadapan langsung dengan musuh bersama yaitu Covid-19.
Untuk pelaksanaan vaksinasi ini Grab dan Good Doctor telah mengembangkan sistem dikarenakan target di Banten ini salah satunya adalah lansia.
"Kami akan terus bekerja untuk ekspansi lebih luas lagi sehingga target satu juta vaksinasi bisa tercapai dan mendukung program Pemerintah."
"Di Banten ini memprioritaskan lansia jadi kita melakukan inovasi tambahan yaitu dengan pre-skrining karena kita ketahui dari berbagai aktivitas yang dijalankan diarea, banyak kasus tunda atau batal pada lansia dikarenakan hipertensi dan yang lain," JKelas Danu Wicaksana.
Dalam proses registrasi berbasis teknologi tersebut terjadi proses edukasi juga sehingga persentase batal atau tunda dalam lokasi bisa diminimalisasi.
Diketahui pelaksanaan sistem vaksinasi 3 in 1 ini diinisasi oleh anak muda Indonesia.
Pada prosesnya setiap tahap vaksinasi dilakukan dengan sistem dan ada pra-registrasi.
Tidak hanya itu, waktu yang digunakan juga akan lebih singkat.
Bukan hanya dari segi kecepatan namun juga dari segi layanan untuk para lansia.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. TribunSolo.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Soal Proses Vaksinasi Covid-19 Melambat, Menkes: Vaksin Sangat Terbatas, Kita Beruntung Dapatdan Fatwa MUI: Vaksinasi Covid-19 Tidak Membatalkan Puasa