Viral Video Diduga Meteor 'Bersinar' di Langit Banggai Sulteng, Begini Penjelasan BMKG
Masyarakat di Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah heboh ketika langit di malam hari tiba-tiba menjadi terang setelah jatuhnya beda dari langit.
TRIBUNSOLO.COM - Video yang memperlihatkan sebuah benda langit yang diduga meteor viral di media sosial.
Dalam video tersebut terlihat keadaan langit yang mulanya gelap tiba-tiba menjadi terang.
Baca juga: Sederet Fakta Batu Meteorit Hantam Rumah di Lampung, Muncul Suara Ledakan hingga Viral di Medsos
Kejadian ini membuat masyarakat di Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah heboh ketika langit di malam hari tiba-tiba menjadi terang setelah jatuhnya beda dari langit.
Beredar kabar benda tersebut merupakan meteor yang kemudian meledak di langit Banggai Sulteng.
Beberapa video beredar menunjukan penampakan benda yang diduga meteor tersebut.
Dalam salah satu video yang diunggah akun Instagram @smart.gram, terlihat keadaan langit yang mulanya gelap tiba-tiba menjadi terang.
Sebuah benda jatuh dan kemudian terdengar semacam ledakan yang membuat warga ketakutan.
Ini videonya :
Bersamaan dengan ledakan tersebut, benda yang jatuh itu mengeluarkan sinar yang menerangi langit di Banggai Sulteng.
Namun tidak lama benda tersebut bersinar sebelum akhirnya mengilang.
Pihak BMKG akhirnya merilis keterangan melalui Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Daryono.
Dalam twit di media sosial Twitter, Daryono membantah dugaan benda yang jatuh di langit Banggai Sulteng merupakan meteor.
Baca juga: Kisah Kanjeng Kiai Pamor, Meteorit yang Pernah Jatuh di Prambanan yang Disimpan di Keraton Solo
Hal tersebut dibuktikan dengan sensor seismik BMKG di Luwuk yang tidak mencatat adanya anomali gelombang.
"Sensor seismik BMKG di Luwuk tidak mencatat adanya anomali gelombang seismik saat masyarakat Pagimana Kabupaten Banggai, Sulawesi Tangah, melaporkan adanya lintasan meteor," tulis Daryono melalui akun Twitter @daryonoBMKG.
Sebelumnya warga Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah geger dengan penampakan cahaya diduga meteor Selasa (163/2021) malam.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 21.00 Wita.
Cahaya yang menerangi langit Banggai itu disertai suara ledakan yang cukup keras.
Heboh Batu Diduga Meteor Jatuh Timpa Rumah Warga, Pemilik Rumah : Waktu Saya Ambil Masih Hangat
Sebelumnya juga sempat viral warga di Lampung Tengah dihebohkan dengan jatuhnya batu meteor.
Peristiwa tersebut bahkan menimbulkan suara dentuman keras.
Baca juga: Meteorit Kanjeng Kyai Pamor: Pusaka Sakral Keraton Solo, Tak Boleh Diperjualbelikan
Dentuman keras ini terjadi di dua lokasi yaitu di Tanggamus dan di Punggur
Batu meteor di Punggur menimpa rumah seorang warga.
Suara dentuman keras yang juga terdengar di Tanggamus diduga merupakan fenomena meteor jatuh seperti halnya yang terjadi di Punggur, Lampung Tengah.
Jika di Punggur ditemukan batu meteor menghantam rumah warga, di Tanggamus belum ada laporan lokasi jatuhnya meteor.
Suara dentuman keras yang didengar warga Tanggamus dan warga Lampung Tengah juga memiliki kesamaan waktu, yakni Kamis 28 Januari 2021 sekitar pukul 22.00 WIB.
Dentuman keras di Tanggamus tersebut bahkan terdengar hingga radius puluhan kilometer.
Peneliti Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung meminta warga tidak menyalahgunakan batu meteorit yang ditemukan di Lampung Tengah.
Batu tersebut menghantam rumah warga di Dusun 5 Astomulyo, Desa Mulyodadi, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah pada Kamis (28/1/2021) sekitar pukul 22.00 WIB.
Dosen Teknik Geologi Itera Lampung, Danni Gathot Harbowo mengatakan, diharapkan warga tidak menyalahgunakan batu tersebut, termasuk mengonsumsi air rendaman batu.
Menurut Gathot, saat dia dan rekannya, Robiatul Muztaba (peneliti Observatorium Astronomi Itera Lampung) mendatangi lokasi, kondisi batu disimpan di dalam akuarium dan direndam air.
“Jangan menyalahgunakan, termasuk mengonsumsi air rendaman batu. Sebab dikhawatirkan masih adanya unsur-unsur radioaktif dari meteorit,” kata Gathot melalui keterangan tertulis, Jumat (29/1/2021) malam.
Gathot menyebutkan, dikhawatirkan masih ada unsur-unsur asing yang terkandung pada meteorit tersebut yang terkena panas dan tekanan saat bergesekan dengan atmosfer.
“Dikhawatirkan me-radioaktifkan beberapa unsur. Untuk itu kami akan teliti lebih lanjut,” kata Gathot.
Gathot mengatakan, penemuan meteorit tersebut merupakan fenomena langka dan menjadi kesempatan Itera Lampung untuk melakukan penelitian lebih mendalam.
“Kami sudah membawa sampel batunya, untuk diuji di laboratorium, semoga hasil kami bisa lebih cepat, dan bisa dijelaskan detail. Hasil analisis laboratorium akan kami sampaikan,” kata Gathot.
Baca juga: Batu Meteoritnya Diberi Nama Kolang oleh Peneliti Amerika, Josua: Sebenarnya Saya Sudah Siapkan Nama
Warga dengar suara dentuman
Masyarakat di Dusun V, Kampung Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah dihebohkan dengan bongkahan batu diduga meteor yang menimpa rumah Mujilah (51).
Mujilah menjelaskan kronologi dentuman yang terjadi Kamis (28/1/2021) sekitar pukul 22.15 WIB itu.
Mujilah mengatakan, sebelum diketahui dentuman bongkahan batu diduga meteor jatuh di bagian samping belakang rumahnya, ia baru saja pulang dari mengantar sang suami, Muhtajam.
"Saya pulang anter suami terapi di Metro. Pulang sekitar pukul 21.00 WIB sampai rumah. Tidak berapa lama terdengar suara gemuruh seperti dentuman keras di udara. Awalnya saya berpikir itu ban mobil pecah atau apa," kata Mujilah, Jumat (29/1/2021).
Ia mendengar seperti sesuatu menghantam bagian rumahnya.
"Saya keluar bawa senter. Lihat ke bagian sini (samping rumah), tapi tidak ada apa-apa. Di luar juga banyak orang berkumpul bertanya tentang suara dentuman yang terdengar sangat dekat," jelasnya.
Saat di bagian samping rumah yang terkena bongkahan batu, ia melihat sejumlah genting rumahnya ambrol.
Di bagian bawah ada batu yang terlihat masih mengeluarkan asap.
"Waktu itu banyak orang juga yang ke situ (samping rumahnya yang terkena bongkahan batu meteor), tapi mereka gak berani ambil batu itu," jelasnya.
Perempuan paruh baya itu akhirnya memberanikan diri untuk mengambil bongkahan batu sebesar kepalan tangan orang dewasa itu.
"Waktu saya ambil batunya masih hangat. Bentuknya seperti bongkahan yang pecah gitu, warnanya hitam, ada bintik-bintik putih kecil di sekelilingnya," ujar Mujilah.
Pada malam itu, ada ratusan orang sekitar kampung yang berdatangan ke rumah Mujilah.
Pada saat itu batu masih disimpan di rumah Mujilah.
Mujilah menerangkan, dirinya tak mendapat firasat apa-apa terkait bongkahan batu diduga meteor yang akan menimpa rumahnya.
"Batu sekarang di rumah Pak Bayan (kepala dusun), diamankan di sana. Kalau saya terserah batu itu mau diapain nantinya," ujar Mujilah.
Sejumlah warga yang ditemui di sekitar rumah Mujilah mengatakan, setelah mendengar dentuman keras sebanyak tiga kali, mereka juga melihat cahaya kilat warna putih yang berkelebat kencang dan menghilang.
"Waktu dentuman itu saya di luar rumah. Bersamaan dengan bunyi itu ada cahaya seperti kilat yang bergerak cepat di udara. Terus cahaya itu hilang, dan dentuman suara terakhir terdengar keras," kata Supri, warga Kampung Astomulyo.
Ditambahkan Supri, suara dentuman terdengar tiga kali di udara.
Ia berpikir kalau suara itu helikopter yang beputar dekat di atas rumah mereka.
"Suaranya itu kencang seperti helikopter yang terbangnya dekat. Suara dentuman sebanyak tiga kali di udara, lebih kurang selama 15 detik lalu hilang," jelasnya.
Tak hanya warga di sekitar rumah Mujilah, warga Kecamatan Punggur yang berjarak lebih kurang 3 kilometer dari rumah Mujilah juga mendengar suara dentuman yang keras pada malam kejadian.
"Bunyinya keras banget, Mas. Terdengar tiga kali. Saya sama suami posisi di dalam rumah, lalu lari keluar rumah kami kira gunung meletus," ujar Ani, warga Punggur.
Kepala Dusun (Bayan) V Kampung Astomulyo, Edi Kurniawan mengatakan, saat mengetahui ada hantaman dari bongkahan batu seperti meteor yang menimpa salah satu rumah warganya, banyak orang berdatangan ke rumah Mujilah.
Karena banyak warga yang silih berganti berdatangan untuk melihat bongkahan batu diduga meteor itu, akhirnya ia berinisiatif untuk tidak memamerkan batu tersebut supaya dilihat warga.
"Dari malam itu, sampai subuh, sampai tadi pukul 10.00 WIB, banyak warga yang berdatangan ingin melihat batu itu. Tapi saya sudah berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa, supaya batu disimpan terlebih dahulu supaya tidak menimbulkan kerumuman warga," kata Edi Kurniawan.
Edi Kurniawan mengatakan, bongkahan batu diduga meteor itu berwarna hitam kehijauan di bagian dalamnya.
Sementara teksturnya keras dan berbeda dengan tekstur batu pada umumnya.
"Batunya sekitaran kepala tangan orang dewasa, bentuknya tidak utuh, sudah seperti bongkahan gitu. Kalau beratnya ditimbang lebih kurang 2,3 kilogram," jelas Edi Kurniawan.
Baca juga: Kisah Josua Penemu Batu yang Diduga Meteor Bernilai Rp 26 Miliar, Kini Kaya Mendadak
Pengamatan di lokasi, dari lokasi jatuhnya batu diduga meteor di rumah Mujilah, tampak bagian tanah membentuk lubang dengan diameter 5 cm dan kedalaman 5 cm.
Oleh pemilik rumah, lokasi tempat jatuhnya bongkahan batu dikelilingi oleh pagar kecil yang dibuat dari batang dan bambu diikat tali.
Tampak di bagian dinding rumah Mujilah yang dilapisi batu bata seperti terbentur benda keras.
Sementara sebagian genting rumah tampak merosot dan jatuh.
Sontak, berita jatuhnya bongkahan batu diduga meteor itu menjadi tontonan sejumlah masyarakat yang datang dari Kampung Astomulyo ataupun dari kecamatan lainnya di Lampung Tengah.
Sementara itu, peneliti OAIL dan Dosen Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan, Robiatul Muztaba menduga, suara dentuman yang terdengar oleh warga di Kabupaten Lampung Tengah dan Tanggamus ada hubungannya dengan fenomena jatuhnya meteorit tersebut.
“Diduga, suara dentuman terdengar saat meteorit pecah di langit atau dikenal sebagai fenomena fireball,” kata Robiatul.
Robiatul menambahkan, warga tidak perlu panik dengan adanya fenomena jatuhnya meteorit tersebut.
Warga bisa menghubungi peneliti jika fenomena serupa terulang kembali.
“Fenomena hujan meteor memang terjadi sepanjang Januari 2021. Puncak hujan meteor terjadi pada 3-4 Januari lalu,” kata Robiatul.
Artikel ini telah tayang di Tribunpalu.com dengan judul Viral Diduga Meteor 'Bersinar' di Langit Banggai Sulteng, Begini Penjelasan BMKG