Berita Solo Terbaru
5 Fakta Mantan Teroris Bom Bali Jilid I Jual Soto di Sukoharjo, Punya Karyawan Non Muslim
Nama Joko Triharmanto alias Jack Harun sempat ramai diperbincangkan saat kasus terorisme Bom Bali Jilid I.Namun, masa lalu tersebut sudah dikubur.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
Dia mengatakan, masih banyak orang tersebut yang mengelompokan orang kafir, sesat, dan label-label lainnya.
Sehingga untuk membuka pandangan itu, sambung Joko, harus banya berdiskusi, membuka diri dan pikiran.
"Untuk yang muda-muda harus belajar dengan guru tepat. Jangan dengan guru yang mengkerdilkan Indonesia, mengadu domba, atau yang mengkotak-kotakan," ucapnya.
"Islam itu besar, Islam itu luas. Jihatnya, seperti saya membuka soto ini, jadi saya harus jamin kehalalannya, kebersihannya, sopan santun kami, sosialisasi kami, dan sebagianya," ujarnya.
Pria kelahiran Kulonprogo itu juga aktif untuk memberikan pandangan kewirausahaan untuk mantan narapidana kasus terorisme yang baru saja keluar dari penjara.
Hal ini dilakukan agar mantan narapidana tersebut bisa mandiri, dan tidak kembali ke jalur radikalisme atau terorisme.
5. Harga Soto Murah Meriah
Mantan terpidana kasus terorisme Bom Bali Jilid I Joko Triharmanto (44) alias Jack Harun, kini kian sukses menjalankan bisnis kulinernya.
Dia membuka warung makan bernama Soto Bang Jack di Gang Kurma 6, Dusun Tangkil Baru, Desa Manang, Kecamatan Grogol, Sukoharjo.
Bisnis itu sudah ia lakoni sejak 5 tahun yang lalu.
Baca juga: Di Tasikmadu Karanganyar Ada Soto Rp 1.000 Per Mangkok, Penjual Ditanya Kenapa Murah? : Nyari Berkah
Baca juga: Nasib Asisten Pelatih Persis Solo Buntut Kompetisi Mandek: Rela Jadi Kuli Bangunan dan Jualan Soto
Pasang surut dalam karirnya berwirausaha ia alami, hingga berganti-ganti bidang usaha.
Pada akhirnya ia memantapkan untuk menekuni bisnis kuliner Soto Seger miliknya.
"Saya keluar dari penjara tahun 2008 sempat ikut restoran di Solo milik teman saya selama beberapa bulan, tidak ada satu tahun," kata dia, Kamis (18/3/2021).
Setelah keluar dari restoran milik temannya, pria kelahiran Kulonprogo itu kemudian membuka toko Komputer selama dua tahun.
Karena bisnis komputernya juga tak jalan, dia memutuskan untuk membuka warung Hik di Solo.
Baca juga: Teganya Penipu di Karangpandan, Mengaku Anggota Polisi, Pesan via WA Borong Sate dan Soto 18 Porsi