Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Arus Mudik Lebaran 2021 di Depan Mata, Kapan Tiket Kereta Api Bisa Dibeli? Berikut Penjelasannya

Nuansa mudik Lebaran 2021 di tengah pandemi sudah di depan mata, tetapi belum ada informasi penjualan tiket kereta api. 

Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Fristin Intan
Salah satu sudut di Stasiun Solo Balapan di Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Rabu (24/3/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Nuansa mudik Lebaran 2021 di tengah pandemi sudah di depan mata, tetapi belum ada informasi penjualan tiket kereta api. 

Hal ini terlihat di Stasiun Solo Balapan di Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.

Bahkan di Stasiun Solo Balapan belum ada tanda-tanda persiapan apapun jelang mudik.

Costemer Servis Stasiun Balapan Solo, Nadia menerangkan, PT Kereta Api Indonesia (KAI) belum mengeluarkan informasi penjualan tiket untuk Lebaran.

Kenyataan ini memang berbeda, jika tahun sebelum ada pandemi atau H-90 tiket kereta sudah.

Baca juga: Ada Wacana Mudik Tahun Ini Tak Dilarang, Pemprov Jateng Perkirakan akan Ada Lonjakan Pemudik

Baca juga: Biar Tak Ribet Hadapi Tilang Elektronik, Beli Kendaraan Bekas Segera Balik Nama, Tak Pinjamkan e-KTP

"Rilis hari ini batas keberangkatan masih 30 April 2021," ungkap dia kepada TribunSolo.com Rabu (24/3/2021).

Manager Humas PT KAI Daop 6, Supriyanto membenarkan belum adanya jadwal penjualan tiket lebaran di antaranya di Stasiun Solo Balapan.

“Belum ada jadwalnya,” ujar Supriyatno.

"Untuk pastikan menunggu kebijakan pemerintah akan regulasi mudik tahun 2021," lanjut Supriyanto.

Kata Satgas Covid-19

Banyak masyarakat perantau yang terlanjur senang karena pemerintah mengizinkan mudik 2021.

Namun ternyata keputusan itu belum final dan bisa berubah sewaktu-waktu.

Baru-baru ini, Kepada Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) Doni Monardo pun meminta agar masyarakat untuk menunggu keputusan final dari pemerintah.

Baca juga: Pemerintah Izinkan Mudik Tahun 2021, Menhub: soal Teknis akan Diatur Gugus Tugas Covid-19

Baca juga: Ramadhan 2021 Masih di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Penjelasan MUI Soal Ibadahnya

“Masyarakat bersabar menunggu keputusan final,” harap Doni usai peresmian rumah sakit khusus karantina RSUD Soekarno di Bangka Belitung, Kamis (18/3/2021).

Doni Monardo mengaku pihaknya masih berkoordinasi lintas kementerian untuk menyikapi rencana pemberlakuan mudik dan libur lebaran Idul Fitri 2021.

Presiden Joko Widodo meninjau Sungai Martapura dari jembatan Pakauman yang berada di Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Senin (18/1/2021) siang sekira pukul 13.30 WITA. Presiden Jokowi meninjau sejumlah lokasi yang terdampak banjir di Banjar dengan didampingi Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Kepala BNPB, Doni Monardo, Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, dan Bupati Banjar, Khalilurrahman.
Presiden Joko Widodo meninjau Sungai Martapura dari jembatan Pakauman yang berada di Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Senin (18/1/2021) siang sekira pukul 13.30 WITA. Presiden Jokowi meninjau sejumlah lokasi yang terdampak banjir di Banjar dengan didampingi Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Kepala BNPB, Doni Monardo, Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, dan Bupati Banjar, Khalilurrahman. (Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres)

Keputusan soal libur lebaran, ungkap Doni, masih bisa berubah sewaktu-waktu tergantung keputusan bersama antar kementerian khususnya yang membidangi masalah perekonomian.

"Kami sebagai bagian dari organisasi pemerintahan masih berkoordinasi untuk menetapkan itu. Bersama Menko perekonomian dan kementerian terkait lainnya," ungkap Doni seperti dikutip dari Kompas.com.

Lebih lanjut Doni tetap mengingatkan, momen liburan menjadi pemicu lonjakan kasus Covid-19.

Pria berpangkat Letjen TNI itu pun merujuk pada kasus Desember 2020 hingga  Januari 2021 yang melonjak karena faktor libur akhir tahun.

Sementara pada Februari 2021 kasus kembali turun.

"Kami pastikan setelah liburan itu ada lonjakan kasus. Ada yang bertambah masuk ICU, ada penambahan angka kematian," ungkapnya.

"Angka kematian nasional kita di angka 2,8 persen lebih tinggi dari angka global 2,2 persen," tambahnya.

Ada pun RS khusus karantina Bangka memiliki daya tampung 100 tempat tidur dengan rincian 75 untuk pasien observasi dan 25 untuk pasien gawat darurat.

Fasilitas tersebut dilengkapi ventilator dan ruangan dengan sistem tekanan udara negatif.

Sebelumnya, seperti diberitakan Kompas.tv, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, tidak adanya larangan Mudik Lebaran 2021 meski pandemi masih terjadi disampaikannya dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR, Selasa (16/3/2021) yang membahas sejumlah hal, salah satunya persiapan mudik lebaran.

"Hal pertama yang bisa kami kemukakan terkait mudik 2021. Pada prinsipnya, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan tidak melarang (mudik)," kata Budi dalam rapat kerja yang dipantau secara daring.

Soal Teknis

Di tengah pandemi Covid-19, muncul wacana mudik tahun 2021 diperbolehkan.

Hal itu diungkapkan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

Menhub mengatakan pemerintah tak akan melarang mudik lebaran pada tahun ini atau 2021.

Baca juga: Inilah Syarat dan Ketentuan untuk Penderita Penyakit Jantung Sebelum Divaksin Covid-19

Baca juga: Sah! MUI Keluarkan Fatwa Vaksinasi Covid-19 Tak Batalkan Puasa, Jangan Ragu Divaksin saat Ramadhan

Namun demikian, Budi menegaskan pelaksanaan mudik lebaran tahun 2021 akan dikoordinasikan oleh Gugus Tugas Covid-19 dan bukan Kementerian Perhubungan. 

Menurutnya, Kementerian Perhubungan tidak berwenang mengizinkan atau melarang masyarakat untuk mudik.

"Boleh tidaknya mudik, melarang atau tidak melarangnya itu bukan kewenangan Kemenhub. Kami akan diskusi dengan Kementerian/Lembaga terkait dan tentunya berdiskusi dengan pihak yang kompeten. Gugus Tugas selaku koordinator, akan berikan suatu arahan," ujar Budi, dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Selasa (16/3/2021).

Budi mengatakan pihaknya akan mengkoordinasikan terlebih dahulu perihal mudik lebaran 2021 mendatang. 

Selain itu, akan ada mekanisme khusus yang akan dikoordinasikan oleh Gugus Tugas Covid-19.

"Kami akan koordinasikan dahulu untuk bolehnya atau tidak, dan mekanisme akan dikoordinasikan ke Gugus Tugas," ungkapnya. 

Dia mengatakan mudik lebaran pada tahun ini tidak dilarang dengan pertimbangan akan adanya pengetatan protokol kesehatan hingga tracing yang dilakukan pihaknya. 

"Terkait dengan mudik 2021 pada prinsipnya pemerintah lewat Kemenhub tidak akan melarang. Kami akan koordinasi dengan Gugus Tugas bahwa mekanisme mudik akan diatur bersama dengan pengetatan, dan lakukan tracing pada mereka yang hendak berpergian," ujarnya. 

Tak adanya pelarangan mudik, diyakini Budi akan membuat lonjakan dalam jumlah masyarakat yang melakukan mudik lebaran. 

Hal itu juga diperkuat oleh sudah banyaknya masyarakat yang mendapat vaksin atau vaksinasi Covid-19 sehingga membuat masyarakat merasa lebih aman dalam bepergian. 

"Kami sudah petakan beberapa isu penting. Pasti akan terjadi lonjakan, program vaksinasi diprediksi akan membuat masyarakat ingin berpergian," jelasnya.

Tak hanya itu, Budi Karya Sumadi mengatakan kebijakan tes transportasi umum yang menggunakan GeNose dengan harga yang lebih murah akan menarik minat masyarakat bepergian. 

"Juga adanya PPNBM nol, kepemilikan mobil akan bertambah, dan penggunaan GeNose juga akan membuat confident untuk berpergian karena murah," tandasnya. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Menhub Sebut Gugus Tugas Covid-19 Akan Berikan Arahan Perihal Mudik Lebaran 2021 dan Kompas.tv dengan judul: Pemerintah Tak Larang Mudik 2021, Kepala BNPB: Tunggu Keputusan Final

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved