Berita Klaten Terbaru
Masih Pandemi, Tradisi Padusan Sambut Ramadhan di Klaten Ditiadakan,Tapi Objek Wisata Air Tetap Buka
Tadisi padusan di Kabupaten Klaten ditiadakan menjelang datangnta bulan suci Ramdhan.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Tadisi padusan di Kabupaten Klaten ditiadakan menjelang datangnta bulan suci Ramdhan.
Adapun padusan adalah tradisi masyarakat Jawa yang menggambarkan filosofi menyucikan diri, jiwa dan raga dalam menyambut Ramadhan.
Meski begitu, Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Disparbudpora Klaten memastikan objek wisata air tetap dibuka.
Plt Kepala Disparbudpora Klaten, Sri Nugroho mengatakan, selain padusan, kegiatan saat Ramadhan di malam hari juga ditiadakan.
"Sementara ditiadakan dahulu, termasuk pasar malam maleman di GOR Gelarsena dan Monumen Juang 45 juga tidak ada," kata dia kepada TribunSolo.com Kamis (25/3/2021).
Baca juga: Sambut Ramadhan, Smartfren Regional Jateng-DIY Perluas Jaringan 4G di Daerah Pinggiran Jogja
Baca juga: OTG di Mana-mana, Belasan Warga di Jombor Ceper Klaten Serempak Kena Covid-19, Kampung Lockdown
Sri mengatakan, pelaku usaha wisata air di Kabupaten Klaten sudah sepakat tetap melaksanakan protokol kesehatan berdasarkan PPKM Mikro.
Selain itu, nantinya akan dilakukan pembatasan seperti menaikan harga tiket masuk ke objek wisata tersebut minimal Rp 10 ribu.
"Untuk menghindari penumpukan di salah satu objek wisata pada saat nanti," ujar Sri.
"Sampai saat ini, tetap sesuai dengan prokes maksimal 30 persen dari kapasitas dan jam operasional maksimal pukul 15.00 WIB," imbuhnya.
Desa Lockdown
Belasan warga di Desa Jombor, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten terpapar Corona.
Akibatnya, Kamis (25/3/2021) satu RT lockdown karena warga mandiri.
Dari pantauan TribunSolo.com, bahkan di pintu masuk kampung dipasang barikade dan poster jika selain warga Dukuh Pengkol dilarang masuk.
Ketua RW 10, Desa Jombor Sutarno mengatakan, ada sekitar 18 orang dalam satu RT.