Dukung Gibran Maju Pilgub DKI Jakarta, PAN Sudah Berencana Duetkan dengan Putri Zulkifli Hasan
PANtelah menyiapkan kader internal untuk dipasangkan dengan Gibran Rakabuming di Pilgub DKI Jakarta. Ini sosoknya:
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Muncul wacara Wali Kota Solo Gibran Rakabuming bakal meleggang dalam Pilgub DKI Jakarta mendatang.
Menanggapi wacana itu, DPP PAN PAN menyatakan siap mendukung Gibran.
Baca juga: Magnet Gibran Jadi Wali Kota Solo, Tokoh Nasional Rajin Sambangi Kota Bengawan, Apa yang Dibahas?
Baca juga: Kemarin Cak Imin,Hari Ini Gibran Didatangi Kapolri di Loji Gandrung & Bertemu Menpora Zainudin Amali
Bukan tanpa alasan, Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi menilai, Gibran berpeluang menang karena memiliki tingkat elektabilitas yang bagus.

"Jika mas Gibran berniat maju dan berpeluang besar menang karena memiliki elektabilitasnya bagus, tentu PAN akan mendukung di Pilkada DKI 2024," kata Viva kepada wartawan, Jumat (26/3/2021).
PAN juga telah menyiapkan kader internal untuk dipasangkan dengan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
Viva menyebut, Zita Anjani yang notabene adalah putri dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, cocok untuk mendampingi Gibran di Pilgub DKI 2024.
"Saya memprediksi jika Mas Gibran dapat berpasangan dengan Mbak Zita Anjani, Wakil Ketua DPRD DKI yang kader PAN, tentu akan menambah peluang kemenangan dan peningkatan elektabilitas pasangan calon," ujarnya.

Viva menjelaskan, Zita adalah generasi milineal yang berpengalaman di legislatif.
Selain itu, Zita sering berinteraksi setiap hari dengan proses birokrasi pemerintahan dan problematika masyarakat serta concern di bidang pendidikan serta kesehatan ibu dan anak.
"Tentu itu kombinasi yang baik, bagus, dan prospektif untuk kemajuan pembangunan DKI Jakarta," pungkasnya.
Respons Pengamat
Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin datang ke Solo, Rabu (24/3/2021).
Dia bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Lodji Gandrung.
Pertemuan mereka berlangsung sekitar 30 menit.
Pengamat Politik Universitas Sebelas Maret (UNS), Agus Riewanto menyebut, meski terkesan biasa saja tetapi dinilai memunculkan spekulasi politik.