Berita Solo Terbaru
Taman Balekambang Solo Bakal Dipermak, Pengelola : Semoga Sendratari Ramayana bisa Terus Ditampilkan
Sinyal penggelontoran bantuan pembangunan dari Pemerintah Pusat untuk mempermak Taman Balekambang dilempar Kementerian PUPR.
Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Azhfar Muhammad Robbani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sinyal penggelontoran bantuan pembangunan dari Pemerintah Pusat untuk mempermak Taman Balekambang dilempar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Sinyal tersebut dilempar saat Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimuljono meninjau Taman Balekambang, Sabtu (27/3/2021) bersama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Rak dan Dirjen Cipta Karya, Diana Kusumastuti.
Sinyal penggelontoran bantuan pembangunan ditanggapi Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Balekambang, Sumeh. Ia menyambut hangat sinyal tersebut.
“Ya kami tentu sangat berterima kasih kepada Pak Mentri, dan pak Wali (Gibran) yang akan membenahi tempat ini,”. Ungkap Sumeh kepada TribunSolo.com.
Ia berharap revitalisasi Taman Balekambang bisa lebih banyak mengundang masyarakat Kota Solo. Selain itu, juga bisa menghadirkan tontonan atau pertujukan kesenian kepada masyrakat.
“Tentu kan di dalam taman ini ada banyak yang bisa digunakan buat pertunjukan seni, ada aula ada public space buat sendra tari Ramayana. Semoga aja terus bisa ditampilkan,” papar Sumeh.
Baca juga: Solo Dapat Bantuan Proyek Lagi dari Pusat, Perintah Jokowi : Taman Balekambang Bakal Dipermak
Baca juga: Tinjau Taman Balekambang Solo yang Bakal Direvitalisasi, Menteri PUPR Pilih Naik Panggung dan Nyanyi
Sumeh mengungkapkan tingkat kunjungan Taman Balekambang mulai meningkat seiring pelonggaran kebijakan selama penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Tercatat 200 sampai 300 orang per hari di hari biasa atau weekdays dan 600 sampai 650 pengunjung saat akhir pekan atau weekend.
“Ya saya akui sekarang pengunjungnya tidak sebanyak dulu, tapi pas PPKM ini longgar jadi mulai didatangi walaupun terpaksa pintu gerbang sebelah utara masih kami tutup,” ujarnya.
“Dulu bahkan perhari bisa ribuan bahkan weekend sampe 5000 an orang yang datang kesini,” ungkapnya.
Sumeh mengatakan, mayoritas pengunjung lebih memilih menghabiskan waktu untuk melihat rusa dan mengunjungi tempat bermain.
“Ya kalau tidak pandemi biasanya ada tari - tari sekarang paling lihat rusa, main ke danau foto-foto terus pulang,” ujarnya.
Meskipun demikian, pihak pengelola terus melakukan perbaikan manajemen dan berkomunikasi dengan pihak Walkot dan PUPR.
“Kita lihat nanti saya bersama pak Wali, dan PUPR akan mengubah tempat ini menjadi lebih ramai lagi, dan bisa mengundang banyak warga Solo Lagi,” ungkap Sumeh.
“Ya nanti bisa lah diramaikan, selain taman disini juga ada pasar Burung Balekambang dan Pasar Ikan yang murah-murah tapi fresh,” tambahnya.
Bakal Dipermak
Sebelumnya, Kota Solo kembali digerojok bantuan pembangunan dari Pemerintah Pusat.
Kali ini, Taman Balekambang akan dipermak oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Sinyal itu terlihat saat Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono, datang ke Solo, Sabtu (27/3/2021).
Ia mengunjungi Taman Balekambang Solo bersama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Dalam kunjungannya, Menteri PUPR meninjau langsung lokasi Taman Balekambang.
Baca juga: Tinjau Taman Balekambang Solo yang Bakal Direvitalisasi, Menteri PUPR Pilih Naik Panggung dan Nyanyi
Rencananya, Kementerian PUPR akan membuat Taman Balekambang sebagai pusat kebudayaan di Kota Solo.
Berdasarkan pantauan TribunSolo.com, Basoeki bersama Dirjen Cipta Karya berkeliling untuk meninjau seluruh kawasan Taman Balekambang.
Lokasi yang dilihat dari dekat antara lain gedung kesenian, danau, taman bermain, area open stage Ramayana, lahan parkir, pagar luar, area yang masih milik Pemprov Jawa Tengah dan gapura taman sisi utara.
Menteri PUPR, Basoeki Hadimoeljono, mengatakan, proyek revitalisasi Taman Balekambang ini merupakan permintaan dari Presiden Jokowi.
“Ya intinya Presiden meminta kepada saya ingin membuat pusat kebudayaan di Pulau Jawa dan saya ingin menerjemahkan itu,” ujar Basoeki kepada TribunSolo.com, Sabtu (27/3/2021)
Dia mengaku, di era milenial seperti ini, kecintaan masyarakat terhadap kesenian tradisional sangat rendah.
“Sekarang ya susah cari tempat yang seperti ini di kota. Minat masyarakat Indonesia pada budaya pun sudah menurun. Maka itu kita harus lestarikan, pusat kebudayaan ini,” papar Basoeki.
Dalam proses perencanaan, Basoeki sampaikan dirinya tengah akan merencakan revitalisasi dengan matang.
“Saya harus hati-hati dalam menerjemahkan, dan harus hati-hati merevitalisasinya,” ujarnya.
Di samping itu, ia mengatakan akan melakukan kajian dan berbincang bersama budayawan dan Wali Kota.
“Bikin jembatan dan jalan tol lebih gampang. Ini budaya, kita harus punya rasa dan harus bicara lebih lanjut dengan budayawan,” tambah Basoeki.
Untuk proyek revitalisasi Balekambang ini, Basoeki mengaku akan menyusun rencana dan akan segera memulainya di tahun depan.
“Target tahun depan harus mulai. Ini kan tempat kesenian, harus lebih hidup,” ujar Basoeki.
Saat ditanyai anggaran, ia mengaku belum ada kalkulasi.
Ia masih ingin mendiskusikan lebih dalam dengan pihak-pihak terkait.
“Sulit budaya itu, enggak gampang,” tandasnya. (*)