Kisruh di Partai Demokrat
Demokrat Versi Moeldoko Ditolak, Kader di Solo Ogah Rayakan Dulu, Tapi Sujud Syukur Prahara Berakhir
Ketua DPC Demokrat Solo, Supriyanto mengatakan keputusan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly membuat para kader bersujud syukur.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Antara lain perwakilan DPD, DPC, tidak disertai mandat dari Ketua DPD, DPC."
"Dengan demikian pemerintah menyatakan bahwa permohonan pengesahan hasil Kongres Luar Biasa di Deli Serdang Sumatera Utara tanggal 5 Maret 2021 ditolak," kata Yasonna.

Yasonna juga mengatakan pihaknya telah memberikan waktu tujuh hari kepada kubu Moeldoko untuk melengkapi persyaratan tersebut.
"Untuk memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peratudan Menteri Hukum dan HAM RI nomor 34 tahun 2017, telah memberi batas waktu cukup atau tujuh hari untuk memenuhi persyaratan tersebut," jelas Yasonna.
Dalam konferensi pers tersebut, Yasonna didampingi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD.
Demokrat Versi Moeldoko Dituding Bikin Gerakan di Solo, PDKT Kader Senior hingga Bikin Kepengurusan
Sementara itu, sebelumnya Partai Demokrat versi Moeldoko diduga mulai membangun struktur kepengurungan tandingan di sejumlah daerah, termasuk di Kota Solo.
Dugaan tersebut mengusik DPC Partai Demokrat Kota Solo yang sampai saat ini kekeh mendukung Agus Hari Yudhoyono (AHY).
Bahkan, beberapa kader DPC Demokrat Kota Solo mulai didekati sejumlah oknum yang diduga dari kubu Moeldoko.
Ketua DPC Demokrat Kota Solo, Supriyanto mengungkapkan sudah ada dua kader senior yang melaporkan dihubungi oknum melalui sambungan telepon.
Telepon didapatkan mereka sekira Sabtu (20/3/2021).
Baca juga: Demokrat Tandingan Muncul di Solo, Ketua DPC Demokrat Solo Datangi Kantor Polisi, Buat Apa?
Baca juga: Partai Demokrat Sragen Datangi Mapolres Sragen, Minta Perlindungan Hukum Soal Legalitas Partai
"Beberapa kader sudah dihubungi (ditawari) untuk jadikan Ketua DPC. Itupun ada iming-imingnya," ungkap Supriyanto kepada TribunSolo.com, Senin (22/3/2021).
"Oknum yang menawarkan itu satu orang berasal dari ekternal partai," tambahnya.
Namun, Supriyanto enggan membeberkan besaran iming-iming yang ditawarkan ke dua kader senior DPC Demokrat Kota Solo.
"Kami belum bisa sampaikan. Tapi, ada iming-iming untuk menjadi Ketua DPC," ujarnya.