Gibran Marah saat Sidak
Ini Alasan Wali Kota Solo Gibran, Sempat Marahi Guru saat Sidak Simulasi Pembelajaran Tatap Muka
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka masih menemukan ketidaktaatan tenaga pendidik dalam menerapkan protokol kesehatan.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Memang ada beberapa hal yang harus dievaluasi. Tapi umumnya sudah siap," ujar Gibran.
"Kalau ada masukan-masukan dari orang tua ya silakan disampaikan ke saya," tambahnya.
Gibran mengungkapkan, dirinya sempat mendapatkan saran dari orang tua murid bahwa peserta didik sebaiknya juga divaksin.
"Kalau itu, lihat nanti dulu. Umurnya berapa? kalau smp divaksin kan tidak boleh," ucap dia.
"Semuanya tetap kita perlakukan sama. dan sekali lagi untuk orang tua murid, yang namanya vaksin ini kekebalan kelompok bukan individu," tegasnya.
Partisipasi Minim
Tingkat partisipasi peserta didik mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah swasta dan negeri Kota Solo masih jomplang.
Pasalnya, tingkat partisipasi peserta di sekolah swasta lebih tinggi dibanding sekolah negeri.
Hal itu terungkap dari sidak yang dilakukan Komisi IV DPRD Kota Solo ke sejumlah sekolah.
Baca juga: PPKM Mikro di Klaten Diperpanjang, Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka yang Diizinkan SMP & SMA Saja
Baca juga: Minggu Ini, 4 Sekolah di Sukoharjo Siap Gelar Simulasi Pembelajaran Tatap Muka
Ketua Komisi IV DPRD Kota Solo, Putut Gunawan, misalnya, melakukan sidak ke SMP Negeri 3 dan SMP Negeri 4.
Dalam sidak tersebut, Komisi IV DPRD Kota Solo masih menemukan perbedaan dengan wacana yang telah dikemukakan.
"Formulir izin dari orang tua siswa SMP Negeri 3 yang bermateri dan yang masuk hanya 25 persen. Kemudian di SMP Negeri 4, formulinya 50 persen," kata Putut, Rabu (24/3/2021).
Menurut Putut, itu menunjukkan sejumlah orang tua masih belum tega melepas anak-anaknya mengikuti pendidikan tatap muka.
"Sehingga, sosialisasi dan pengetatan protokol kesehatan masih perlu digiatkan lagi," ucapnya. (*)