Berita Klaten Terbaru
Minta Alat Tes Covid-19 GeNose ke Pusat, Pengelola Terminal Ir Soekarno Klaten: Masih Dipending
Pengelola Terminal Ir Soekarno Kelas A Klaten mengajukan alat tes Covid-19 GeNose ke Pemerintah Pusat.mereka meminta 2 alat pendeteksi corona.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Pengelola Terminal Ir Soekarno Kelas A Klaten mengajukan alat tes Covid-19 GeNose ke Pemerintah Pusat.
Koordinator Terminal Ir Soekarno Klaten, Marjono mengatakan, permintaan tersebut telah diajukan ke Kementerian Perhubungan sejak Minggu (14/3/2021).
"Kami sudah mengajukan alat GeNose ke pemerintah pusat sejak 2 Minggu yang lalu," ungkap Marjono, Kamis (1/4/2021).
Baca juga: Catat Warga Sragen di Jakarta, Bupati Yuni Ingatkan Jangan Mudik Dulu, Mumpung Belum Terlanjur
Baca juga: Pemerintah Larang Mudik, Pemprov Jateng Siapkan Skenario Jaga Perbatasan dan Siapkan Ruang Isolasi
Marjono mengatakan, mereka meminta 2 alat pendeteksi corona tersebut pada Kemenhub.
Namun, saat ini permintaan tersebut belum diberikan lampu hijau, alias dipending.
"Kita sudah ajukan sebelum adanya aturan larangan mudik," ucap Marjono.
Pengajuan ini dilakukan agar penumpang bisa memilih antara GeNose dan Swab Antigen.
Catatan Mudik Warga Klaten
Masyarakat Klaten diminta untuk patuh pada aturan pemerintah yakni Larangan Mudik untuk lebaran 2021 nanti.
Hal tersebut demi pencegahan penularan Covid-19.
Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan, sampai saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten belum mendapatkan surat resmi soal larangan mudik 2021.
Baca juga: Nekat Mudik ke Klaten? Bupati Sri Mulyani Wajibkan Swab Dulu, Kini Tunggu Aturan Teknis dari Pusat
Berdasarkan hal tersebut, orang nomor satu di Klaten itu menunggu surat resmi dari pemerintah pusat.
"Belum ada surat dari pusat, kami masih menunggu," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Selasa (30/3/2021).
Sri Mulyani menghimbau kepada masyarakat untuk mematuhi kebijakan dilarang mudik tersebut.
Dia mengaku sudah siap jika ada masyarakat yang nekat mudik, bakal dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan.
"Jika ada larangan, tolong ditaati, jika nekat kami lakukan tindak sesuai protokol kesehatan," ujar dia.
Baca juga: Delapan Desa di Jogonalan Lenyap Tergusur Tol Solo-Jogja, Tak Hanya Rumah, Sekolah & Masjid Pindah
Baca juga: Tegas! Klaten Surplus, Sri Mulyani Blak-blakan Tolak Impor Beras yang Digulirkan Menteri Perdagangan
Ia mengaku persiapan menyambut pemudik sudah dipersiapkan sejak pandemi tahun lalu.
Baik persiapan untuk isolasi mandiri di rumah-rumah, hingga pembentukan satgas covid dari RT RW hingga Kecamatan sudah dilakukan.
"Kami persiapkan sudah lama, sehingga kami tinggal laksanakan," tuturnya.
Dia mengatakan saat ii pihaknya menunggu surat resmi dari pusat terkait larangan mudik.
Bahkan jika nanti jika ada yang nekat mudik, diwajibkan bawa surat swab antigen.
"Yang jelas, kami masih menunggu surat resmi dahulu," tegasnya.
Penjagaan Perbatasan
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah memastikan akan mensukseskan larangan mudik Lebaran 2021.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan pekan ini akan ada rapat koordinasi dengan pemerintah pusat untuk menyiapkan penghapusan mudik.
"Itu kebijakan dari pusat. Tidak ada mudik, maka kita siapkan tidak ada mudik. Namun demikian kita selalu siaga," kata Ganjar saat berada di Solo, Senin (29/3/2021).
"Pekan ini, kita akan segera rapat dengan Jakarta untuk siapkan langkah-langkahnya," tambahnya menekankan.
Kemungkinan, sambung Ganjar, kebijakan yang diambil tidak jauh dari kebijakan yang pernah diterapkan saat musim lebaran tahun lalu.
Baca juga: Namanya Masuk Survei Calon Presiden 2024, Ganjar Tak Mau Tanggapi: Ngurusi Mudik & Beras Dulu
Baca juga: Wali Kota Gibran Tegas Larang Mudik Lebaran 2021 : Kita Tidak Tahu Kondisi Kesehatannya Seperti Apa
"Minimal penjagaan di perbatasan, kita tunggu Kementerian Perhubungan buat aturan terkait alat transportasi yang boleh," ucap dia.
"Nanti Kemenag biar mengatur tatacara pada saat Ramadan sekaligus salat Idul Fitri," tambahnya.
Ganjar mengatakan persiapan rumah sakit dan ruang isolasi juga akan disiapkan guna menghadapi musim mudik nantinya.
"Pakem emergency kita siapkan. Kalau lebaran tahun lalu, rumah sakit harus standby, ruang isolasi harus standby dan aga perbatasan," ujarnya. (*)