Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Apes, Wanita Open Booking Lagi Tunggu Pelanggan di Hotel Sukoharjo, Malah Kena Razia Satpol PP

Dua wanita open booking yang sedang menunggu pelanggan diamankan Satpol PP Sukoharjo pada razia Kamis (8/4/2021) lalu. 

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
istimewa
Razia penyakit masyarakat di Sukoharjo, pasangan bukan suami istri diamankan Satpol PP. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Dua wanita open booking yang sedang menunggu pelanggan diamankan Satpol PP Sukoharjo pada razia Kamis (8/4/2021) lalu. 

Mereka diminta untuk membuat surat pernyataan.

"Dua wanita yang diamankan diduga wanita open booking," kata Kepala Satpol PP Sukoharjo Heru Indarjo, Jumat (9/4/2021) lalu.

"Mereka melakukan transaksi via online di media sosial," imbuhnya. 

Petugas Satpol PP Sukoharjo didampingi jajaran Polres Sukoharjo dan Kodim 0726/Sukoharjo menggelar operasi penyakit masyarakat (Pekat), Kamis (8/4/2021).

Dalam operasi pekat ini, sejumlah hotel kelas melati yang ada di Kabupaten Sukoharjo menjadi sasaran razia. 

Hasilnya, ada 6 pasangam bukan suami istri (Pasutri) ketahuan tengah asyik ngamar. 

Baca juga: Razia Parkir di Solo, 15 Motor dan 3 Mobil Digembok, Ketahuan Parkir di Atas Rel Kereta Api

Baca juga: Pelajar SMA di Klaten Ketahuan Ngamar di Hotel Melati, Diserahkan ke Orang Tua: Sanksi Wajib Lapor

Kepala Satpol PP Sukoharjo Heru Indarjo mengatakan, 5 pasangan bukan suami istri diamankan di salah satu hotel melati di Kecamatan Sukoharjo

Sementara satu pasangan lagi diamankan di hotel melati di Kecamatan Mojolaban. 

"Kami melakukan operasi pekat ini menjelang bulan suci ramadan," katanya, Jumat (9/4/2021).

Dalam operasi pekat yang dilakukan, tim dibagi menjadi dua regu.

Regu pertama menyisir kawasan Sukoharjo Kota, dan regu kedua menyisir kawasan Mojolaban. 

Baca juga: Cinta Segitiga Oknum Polisi di Pati Berbuntut Penggerebekan, Suami Ciduk Istrinya Lagi Ngamar

Heru menambahkan, selain mengamankan 6 pasangan bukan suami istri, pihaknya juga mengamankan dua orang wanita. 

Mereka yang terjaring operasi pekat kemudian dibawa ke Kantor Satpol PP Sukoharjo

"Semua pelanggar yang terjaring Operasi Pekat diberi peringatan dan pembinaan oleh Kabid Trantibum, serta masing-masing diminta membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya," papar dia.

Baca juga: Beredar Video Oknum Polwan Digerebek Suami Saat Ngamar Bareng Polisi, Ternyata Begini Faktanya

Kejadian serupa terjadi di Klaten, Pelajar SMA terjaring razia penyakit masyarakat (pekat) di Klaten, Selasa (6/4/2021). 

Mereka ketahuan ngamar di sebuah hotel melati di kawasan Klaten.

Plt Kepala Satpol PP Kabupaten Klaten, Rabiman mengatakan, hasil razia hari ini adalah ada 13 pasangan tak resmi yang mereka razia di berbagai hotel melati di Klaten.

Baca juga: Curhat Pernikahan, Cynthia Lamusu Tegaskan Pasangan Asli Papa Surya Itu Mama Thia, Bukan Mama Sarah

Baca juga: Kata Pakar Soal Orang yang Pernah Selingkuh, Masih Bisa Setia dengan Pasangan

Dari total 13 pasang yang dirazia ada 2 pasangan yang merupakan pelajar SMA.

Mereka ditemukan dalam kamar hotel tersebut.

"Kami melakukan operasi pekat," kata Rabiman  lepada TribunSolo.com, Selasa (6/4/2021).

Dalam menggelar razia ini mereka membagi tim untuk berpatroli di dua tempat yakni Klaten sisi barat dan timur.

Nantinya, mereka yang terjaring razia pekat ini diwajibkan untuk lapor ke kantor Satpol PP Klaten.

Baca juga: Raup Uang Hingga Belasan Juta, Pasangan Pembuat Video Mesum Viral Bogor Diamankan Polisi

Khusus, untuk dua pasangan pelajar yang terjaring langsung diserahkan ke orang tua dan diminta untuk wajib lapor.

Satpol PP menerjunkan total 30 personel dibantu Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Klaten.

Selain itu juga dibantu TNI - Polri.

"Operasi ini juga dalam rangka agar menjaga kondusifitas menjelang bulan Ramadan," tuturnya.

Pendapat Pakar Soal Selingkuh

Pasangan yang sudah pernah selingkuh dinilai tidak bisa setia kepada pasangannya. 

Lebih-lebih, untuk memberi kesempatan kepadanya untuk yang kedua kalinya. 

Seorang psikolog klinis, Alexandra Solomon, PhD mengatakan, bahwa kita masih bisa memperbaiki hubungan menjadi lebih baik.

Baca juga: Kepergok Selingkuh di Denpasar, Istri Oknum Anggota Polisi Jadi Tersangka, Kondom Bekas Jadi Bukti

Baca juga: Oknum Kades di Pasuruan Digerebek Suami Saat Selingkuh, Kedapatan Sedang Tanpa Busana

Misalnya, dengan memberikan beberapa pertanyaan yang memastikan dia dapat mempraktikkan kesetiaan atau membuktikan integritas dalam hubungannya di masa mendatang.

Pastikan juga untuk menjalani proses ini dengan cinta, bukan kemarahan atau ketakutan di garis depan.

"Ketakutan kita bisa dimengerti, tetapi menuduh kemungkinan besar akan membuat pasangan bersikap defensif, sehingga kita tidak bisa mendapatkan kepastian darinya," terangnya.

Saat sedang mendengarkan jawaban dari pasangan, Solomon menyarankan kita untuk mencari tanda-tanda tentang seberapa sadar diri ia mengatakannya.

"Kesadaran diri relasional didefinisikan sebagai hubungan penuh rasa ingin tahu, serta penuh kasih yang kita miliki dengan diri sendiri sehingga menciptakan fondasi untuk hubungan intim yang bahagia dan sehat," ungkapnya.

Ilustrasi perselingkuhan
Ilustrasi perselingkuhan (IST)

Selain itu, dia melanjutkan, orang-orang yang memiliki kesadaran diri secara relasional akan mengakui perselingkuhannya dan bertanggung jawab atas tindakan mereka, serta mau belajar dari kesalahan.

Di sisi lain, orang yang kurang kesadaran diri relasional mungkin gagal menyebutkan perselingkuhannya sampai terungkap dengan cara lain dan menyalahkan keadaan.

Oleh sebab itu, apabila pasangan kita tampaknya kurang memiliki kesadaran diri relasional atau terlihat meremehkan, maka kita perlu berhati-hati.

 "Ada kemungkinan yang lebih besar orang-orang tidak akan berselingkuh lagi jika mereka melakukan mau mengevaluasi diri," kata psikolog klinis, Karla Ivankovich, PhD.

 "Jika orang tersebut masih menyalahkan mantan atau gagal mengevaluasi alasan mereka berselingkuh, ada kemungkinan kuat mereka akan selingkuh lagi," sambung dia.

Solomon menambahkan, agar kita dapat berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan apabila ada perilaku yang memengaruhi perasaan kita.

"Bekerja samalah dengan pasangan untuk menciptakan visi tentang bagaimana kalian mempraktikkan batasan yang sehat," jelasnya.

Apabila semuanya berjalan dengan baik dan Anda berdua sangat berkomitmen untuk kesejahteraan satu sama lain, perselingkuhan di masa lalu tidak akan langsung mengakhiri hubungan.

Karena "pernah berselingkuh akan selalu berselingkuh" hanyalah sebuah ungkapan.

Jika kita dan pasangan sama-sama berdedikasi untuk memelihara hubungan yang sehat, maka perselingkuhan dapat dihindari.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Orang yang Pernah Berselingkuh Ternyata Bisa Setia, Ini Alasannya", 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved