Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Sosok Widarti, Pedagang Pasar Simo Boyolali yang Terhempas Angin, Ternyata Punya Tanggungan 3 Anak

Widarti (18), sosok pedagang petasan di kawasan Tugu Macan Pasar Simo Boyolali yang terhempas angin ribut dan tertimpa baliho sudah berjualan 15 tahun

Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com/Azfar Muhammad
Widarti menunjukan luka yang didapatkan akibat kejadian angin kecang yang membuat meja jualannya terbang, Minggu (11/4/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Azhfar Muhammad Robbani

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Widarti (18), sosok pedagang petasan di kawasan Tugu Macan Pasar Simo Boyolali yang terhempas angin ribut dan tertimpa baliho ternyata sudah berjualan selama 15 tahun, tepatnya sejak tahun 1998.

"Sekitar 15 tahun kurang lebih saya berjualan kembang Api dan petasan mengikuti suami ,"
ujarnya kepada TribunSolo.com Minggu (11/4/2021).

Warga Desa Jaweng RT 01 RW 01, Kelurahan Pelem, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali mengungkapkan saat ini penjualan petasan miliknya cenderung sepi.

Itu lantaran terdampak pandemi Covid-19.

"Tidak menentu biasanya sehari kadang sampai 100 Ribu, kalau hujan, ya, baru sepi dan tidak ada mau beli, kalau ada ya lumayan apalagi kan sekarang musim hujan," katanya.

Di samping itu, minat masyarakat terhadap kembang api atau petasan pun sudah menurun. Tidak seramai dulu.

Baca juga: Kesaksian Pedagang Pasar Simo Boyolali Terhempas Angin Ribut dan Tertimpa Baliho, Ternyata Ibu-ibu

Baca juga: Kondisi Pedagang Petasan Simo yang Mejanya Terbawa Angin : Sempat Pingsan, Kini Istirahat di Rumah

"Sekitar tahun 2013, sebelum anak terakhir lahir, mengalami masa kejayaan dan banyak pembeli," ujar dia.

"Rame-Ramenya ya biasanya di malam takbiran atau puasa," tambahnya.

Saat itu, Widarti mengaku pernah meraup omzet dan penghasilan mencapai Rp 8 juta per hari.

"Itu sudah sangat lebih dari modal awal, saya untung banget saat itu," ujar dia.

"Tapi yah kalau terkumpul sebelum 8 juta saya langsung belanjakan lagi  sekitar Rp 3 juta terkumpul saya atau suami saya belikan," tambahnya.

Untuk belanja kembang api, Widarti dan suaminya harus pergi ke toko langganannya yang berada di kawasan Jalan Slamet Riyadi, Solo.

Widarti tetap mensyukuri dengan penghasilan yang didapatkan dari jualan petasan dan kembang api.

Terlebih, tiga anaknya, yakni Anggita, Hepi dan Habib bisa tercukupi kebutuhan kesehariannya.

"Ya alhamdulillah disyukuri meskipun tidak seberapa tapi cukup untuk keluarga kami, dan semoga selalu ramai dan laris dagangannya," tandasnya.

Kondisi Terkini

Sebelumnya, pedagang petasan, Widarti (48) mengalami luka memar pasca kejadian meja gerobak miliknya di kawasan Tugu Macam Simo, Kabupaten Boyolali terbang terbawa angin kencang, Jumat (9/4/2021).

Meski begitu, kondisinya kini mulai membaik.

"Paling ini memar saja di tangan karena luka menahan di aspal jalanan. Alhamdulillah sudah tidak apa-apa," katanya kepada TribunSolo.com, Minggu (11/4/2021).

Widarti mengungkapkan dirinya sempat tidak sadarkan diri atau pingsan akibat kejadian yang dialaminya dua hari yang lalu tersebut.

"Saya tidak ingat apa-apa, pingsan mungkin panik dan tiba-tiba di rumah udah bersama suami saya," ungkap dia.  

"(Tapi) yang penting selamat dulu, waktu itu saya bodo amat dan tidak kepikiran apa-apa," tambahnya.

Baca juga: Mbah Tulung Mbah, Teriakan Pedagang Petasan di Simo Boyolali, Saat Mejanya Terbang Terbawa Angin

Baca juga: Viral Kisah Bayi Umur 34 Hari Diberi Madu dan Susu Kambing, Begini Tanggapan dari Dokter

Warga Desa Jaweng RT 01 RW 01, Kelurahan Pelem, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali tersebut tidak tahu menahu sosok yang membawanya dari pasar sampai ke rumah. 

"Tidak sempat dibawa ke rumah sakit atau ke puskesmas, saya istirahat di rumah saja," katanya.

Ia menuturkan untuk sementara dirinya lebih memilih untuk tinggal di rumah dan tidak berjualan.

Ya menjadi ibu rumah tangga dan mengurusi anak bungsunya menjadi pilihannya kini.

"Istirahat dulu saja mas rehat, saya agak trauma, biar suami saya saja yang melanjutkan," ujar dia.

"Ke pasar pun nanti saya kelingan (keingetan) lagi, kenapa bisa seperti ini," tambahnya. 

Meja Sampai Terbang

Sebelumnya, angin puting beliung yang melanda kawasan Tugu Macan Pasar Simo, Kabupaten Boyolali,Jumat (9/4/2021) membuat warga sekitar panik.

Termasuk, para pedagang yang saat itu masih menggelar lapak dagangannya.

Tak terkecuali, Widarti (48), seorang pedagang petasan.

Dirinya langsung bergegas menutupi kembang api dan petasan yang dijualnya dengan plastik saat mengetahui cuaca mulai mendung sekira pukul 14.00 WIB.

"Tiba-tiba gerimis saya berinisiatif untuk menutup dengan plastik, dan turun hujannya (masih) biasa saja. Tiba-tiba hujannya sangat deras disertai angin kencang yang berhembus dari arah barat," ujar dia kepada TribunSolo.com, Minggu (11/4/2021).

"Itu tidak ada sepuluh menit, saya tutup meja dagangan dengan plastik dan saya mau mengikat kayu dengan tali rafia, agar tidak kehujanan," ungkapnya.

Baca juga: Viral, Meja Penjual Petasan di Boyolali Terbang Tersapu Angin Kencang, Ini Cerita Sebenarnya

Baca juga: Ngeri! Angin Puting Beliung di Tuban Karanganyar, Atap Sampai Lepas, Warga tak Berani Keluar

Widarti mengaku sudah berteriak meminta pertolongan ke warga sekitar.

Namun, suaranya kalah keras dengan suara guyuran hujan deras yang disertai angin.

"Mungkin karena hujan deras, tidak ada yang dengar baru dua kata 'mbah tulung mbah' eh meja gerobak saya sudah terbang," ujar dia.

"Saya posisi di timur dan jadi saya ketutupan meja kalau anginnya dari timur mungkin saya terbawa terbang juga," tambahnya.

Selain itu, hujan deras disertai angin kencang tersebut juga membuat dua baliho di lokasi kejadian menimpa Widarti.

"Tapi untungnya balihonya pelan pelan dan perlahan  jatuhnya. Bukan plek ketiban (tertimpa) keras," paparnya. 

Angin Puting Beliung di Tuban

Di tempat lain, angin puting beliung memporak-porandakan Desa Tuban, Kecamatan Godangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jumat (9/4/2021).

Dari video yang diterima TribunSolo.com, nampak angin merusak atap Pasar Tuban.

Tenda-tenda milik pedagang juga nempak roboh terkena angin puting beliung.

Nampak, angin kencang itu terjadi disertai hujan lebat.

Para pedagang kaki lima tidak bisa berbuat banyak, dan hanya bisa melihat lapak mereka roboh disapu angin.

Baca juga: BREAKING NEWS : Puting Beliung Porak-porandakan Gondangrejo, Fortuner & Sedan Tertimpa Pohon & Atap

Baca juga: Bencana Angin Ribut di Boyolali: Teras Rumah Warga Ambrol dan Genting Rusak

Dalam video itu, sejumlah warga juga mengucapkan kalimat takbir.

"Allahu akbar," kata perekam video tersebut.

Kepala Desa (Kades) Tuban, Aris Santosa, membenarkan video itu terjadi di Pasar Tuban.

"Iya benar, sejumlah lapak pedagang banyak yang rusak," kata dia.

Hingga saat ini, BPBD Karanganyar dibantu Pemerintah Desa tengah mendata kerusakan yang diakibatkan angin puting beliung tersebut. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved