Berita Sukoharjo Terbaru
Kronologi Petaka Perayaan Ulang Tahun di Sukoharjo: Korban Hanyut Tolong Rekannya Seusai Pesta Miras
esta ulang tahun berujung petaka terjadi di aliran Sungai Bengawan Solo, Dukuh Karangturi, Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Pesta ulang tahun berujung petaka terjadi di aliran Sungai Bengawan Solo, Dukuh Karangturi, Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (13/4/2021) sekira pukul 02.45 WIB.
Seorang pemuda berinisial H (18) diduga hanyut terseret arus deras alisan sungai tersebut.
Penanggung Jawab Operasi Pencarian SAR Gabungan, Andi Yustika Eka Prasetya mengatakan, kejadian nahas bermula saat muda-mudi yang jumlahnya kurang lebih 10 orang berpesta di Dam dekat Jembatan Ban Mati.
Baca juga: Banjir Rendam Lima Kecamatan di Wonogiri, Satu Mobil Sempat Hanyut Terseret Banjir
Baca juga: Imbas Arus Kali Pepe Deras,Tebing Kali di Banyuanyar Solo Ambrol, Masjid Terancam Hanyut
Pesta tersebut untuk merayakan ulang tahun korban. Dalam pesta, beberapa diantara mereka mengonsumsi minuman keras.
"Kemudian beberapa diantara mereka sempat (bemain) lempar - lemparan lumpur di sekitar kawasan dam karena air sungai saat itu masih dangkal," kata Andi.
Setelah itu, mereka kemudian membersihkan diri di aliran Sungai Bengawan Solo.
Nahas, ada salah satu teman korban yang diketahui berinisial N tiba-tiba terpeleset dan hanyut di bawa arus sungai.
Korban kemudian coba menolong N dan berhasil terselamatkan.
N langsung dibawa ke rumah sakit.
Baca juga: Masjid di Banyuanyar Solo Terancam Hanyut, Tanah Terkikis Akibat Longsor, Pompa Air Terbawa Arus
"Korban sendiri kemudian tidak nampak lagi," ucap Andi.
Tim SAR Gabungan, sambung Andi, langsung dikerahkan ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian keberadaan korban.
Penggunaan perahu karet sudah dilakukan tim.
Namun, belum membuahkan hasil lantaran beberapa faktor, diantaranya arus deras Sungai Bengawan Solo.
"Arus TKP deras dan ada arus bawah, tim selam juga sudah memastikan dan belum berani menyelam di lokasi kejadian," ujar Andi.
Masih Dalam Pencarian
Kejadian kecelakaan air terjadi di aliran Sungai Bengawan Solo, Dukuh Karangturi, Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (13/4/2021) sekira pukul 02.45 WIB.
Seorang pemuda dikabarkan tercebur dan hanyut terbawa aliran Sungai Bengawan Solo.
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, kejadian tersebut diduga bermula dari kegiatan perayaan ulang tahun yang dilakukan sekelompok muda-mudi di pinggir Sungai Bengawan Solo.
Baca juga: Suadara Kembarannya Hanyut, Bocah di Kampar Menangis Sambil Menunjuk Parit
Baca juga: Tebing Kali Pepe Ambrol Ancam Hanyutkan Masjid, Bangun Tanggul Sungai Jadi Harapan
Saat kegiatan perayaan ulang tahun, dua orang diduga tercebur dan terseret arus aliran sungai.
Mereka diketahui berinisial N dan H (18).
N berhasil diselamatkan sementara H yang merupakan warga Klenisan, Kelurahan Banmati, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo diduga hanyut.
N kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan lanjutan.
Kepala Basarnas Pos Solo, Arief Sugiyarto membenarkan adanya kecelakaan air tersebut.
Baca juga: 5 Fakta Makam Klodran : Jenazah Hanyut ke Kali Pepe, Ada yang Terlihat Bikin Merinding Pemancing
"Memang betul," kata Arief kepada TribunSolo.com, Selasa (13/4/2021).
Saat ini tim SAR gabungan tengah menyusuri aliran Sungai Bengawan Solo untuk mencari keberadaan H.
"Tim saat ini masih berada di lokasi kejadian," tambahnya.
Kasus warga tenggelam sebelumnya terjadi di Karanganyar.
Seorang warga Karanganyar dikabarkan hanyut di sungai Jembatan Sroyo Minggu (14/2/2021).
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, warga tersebut berisial S dan beralamat di Jetis, Jaten, Karanganyar.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto membenarkan peristiwa nahas tersebut.
• Viral Video Masjid Apung di Pacitan Hanyut hingga Tengah Laut, Ternyata Begini Kejadiannya
• Tiga Hari Hilang, Bocah yang Hanyut di Sungai Tanjunganom Sukoharjo Ditemukan dalam Keadaan Tewas
"Betul, kejadiannya sekitar jam 17.30 WIB," katanya saat dihubungi TribunSolo.com.
Pihak BPBD Karanganyar sendiri belum mengetahui secara pasti kronologi kejadian tersebut.
Sundoro mengatakan, pihaknya menerjunkan Tim SAR dan beberapa personel lain.
Sebab, hingga saat ini korban masih belum ditemukan.
"Masih dicari, nanti saya kabari lagi," ujarnya.
"Kita sudah ada SAR, TRC dan Basarnas," pungkasnya.
Kejadian serupa pernah terjadi di Sukoharjo, Seorang anak bernama Jalu Catur Wiguna (10) yang sebelumnya dikabarkan hilang pada Kamis (7/1/2021) kini berhasil ditemukan oleh tim gabungan relawan pada Minggu (10/1/2021).
Sang anak hilang terseret arus di Sungai Tanjunganom di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo di saat mencuci sandalnya yang kotor akibat terkena lumpur.
Kini ,jasad anak tersebut ditemukan di aliran Sungai Bengawan Solo di Pos Pantau Jurug.
Menurut Muchlis salah seoranga anggota SAR Basarnas, temuan itu berasal dari laporan relawan yang memantau kondisi di Pos Pantau Jurug.
"Salah seorang relawan yang bersiaga di Pos Jurug melihat jasad korban melewati pos pantau," katanya kepada TribunSolo.com pada Minggu (10/1/2021).
Baca juga: Pesta Pernikahan di Sukoharjo Dilarang, Jika Kepepet Hanya Boleh Melakukan Akad Nikah Saja
Baca juga: Lengkap, Isi Surat Edaran PSBB Sukoharjo : PKL hingga Mall Hanya Bisa Buka Sampai Jam 7 Malam
Baca juga: Geruduk DLH Sukoharjo, Warga Pengkol Keluhkan Limbah Busuk PT RUM, Anak-anak Tak Kuat Pusing & Mual
Baca juga: Jelang Dilantik Jadi Walikota Solo, Begini Aktifitas Gibran Usai Pilkada Solo 2020
Sebagai bentuk tindaklanjut Tim SAR gabungan langsung menuju lokasi dan melakukan tindakan.
"Pada pukul 17.18, jenazah berhasil ditemukan dan langsung dievakuasi menuju Puskesmas Grogol untuk diotopsi," terangnya.
Dalam proses empat hari pencarian, Tim SAR Gabungan telah menyisir berbagai area Sungai Bengawan Solo.
"Kami menyisir hingga Mantingan, Ngawi untuk pencarian," ujarnya.
Dirinya juga menyebutkan bahwa dalam proses pencarian banyak kendala yang dihadapi, salah satunya aliran Sungai Bengawan Solo yang deras dan cuaca hujan.
Kini setelah ditemukan jasad sang anak, dan telah dilakukan otopsi maka proses operasi pencarian secara resmi ditutup.
"Tim SAR gabungan akan kembali ke satuan masing-masing," ujarnya.

Kronologi Hanyut
Nasib malang menimpa bocah 10 tahun bernama Jalu Catur Wiguna yang lenyap terseret arus di Sungai Tanjunganom, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
Ya, sejak hilang pada Kamis (7/1/2021) sore lalu, hingga kini Jumat (8/1/2021), tim relawan belum juga mendapati sosok anak tersebut.
Adapun informasi yang dihimpun TribunSolo.com, sebelumnya Jalu bersama keempat temannya bermain di tepian Sungai Tanjunganom.
Lalu dia pergi ke sungai untuk membersihkan sandalnya yang kotor, tatapi tak disangka salah satu sandalnya terseret arus.
Baca juga: Tangis Pecah, Istri Riyanto Korban Sriwijaya Air : Anak Sempat Larang Pergi Ke Jakarta
Baca juga: Tunggu Kabar Suaminya dari Maskapai Sriwijaya Air, Sri Wisnuwati Warga Sragen Rela Tak Tidur
Ketika dia berusaha meraih sandalnya, yang berjarak 2,5 meter dari tepian sungai, Jalu terpeleset dan terseret derasnya aliran sungai yang saat itu kedalamannya mencapai 70 cm.
Menurut Anggota Relawan Basarnas Solo, Muchlis, pihaknya kesulitan karena arus sungai yang deras serta ditutupi oleh endapan lumpur di permukaan.
"Kami cukup kesulitan dalam mencari korban, padahal dari seri setiap sisi sungai sudah kami awasi," katanya kepada TribunSolo.com pada Jumat (8/1/2021).
Dirinya beserta relawan lainnya menyisir area sungai dari pintu air Tanjunganom hingga pintu air Plalang, Grogol, Sukoharjo.
"Kami sudah menyisir sekitar 2 kilometer aliran sungai dan masih belum ditemukan," ujarnya.
Apabila pada hari ini di sungai Tanjunganom masih belum ditemukan, relawan Basarnas akan melakukan pencarian di Sungai Kenes dan Bengawan Solo.
"Ada beberapa kesimpulan apabila melihat kondisi arus, sepertinya korban sudah terseret hingga muara sungai," terangnya.
Dirinya menargetkan sebelum 7 hari masa pencarian korban sudah bisa ditemukan.
"Sesuai dengan SOP Basarnas, kami memiliki 7 hari kerja, 3 hari menyusuri arus sungai dan 4 hari berjaga mengamati di pos masing-masing," ungkapnya. (*)