Warga Dengar Suara Gemuruh Saat Kerja Bakti, Banjir Lahar Dingin Gunung Merapi Terjang Kali Boyong
Akibat aktivitas yang meningkat di Gunung Merapi, hulu Kali Boyong terjadi banjir lahar dingin lokal, Rabu (14/4/2021) sekira pukul 10.00 WIB.
TRIBUNSOLO.COM - Akibat aktivitas yang meningkat di Gunung Merapi, hulu Kali Boyong terjadi banjir lahar dingin lokal, Rabu (14/4/2021) sekira pukul 10.00 WIB.
Banjir ini merupakan banjir kedua selama bulan ramadan 2021 ini.
Pasalnya, saat awal bulan puasa, sempat terjadi lahar dingin di lokasi yang sama pada Selasa (13/4/2021) sore.
Banjir pertama mengakibatkan sejumlah pipa air bersih rusak.
Saat warga tengah memperbaiki pipa tersebut, datang lagi banjir yang kedua.
Baca juga: Merapi Masih Bergejolak : Tampak Luncurkan Lava Pijar hingga Keluarkan Asap Kawah yang Cukup Tebal
Baca juga: Merapi Semburkan Awan Panas Kemarin Sore, Begini Kondisi Masyarakat Cepogo Boyolali
Baca juga: Awal Puasa Ramadhan, Gunung Merapi Semburkan Awan Panas Dua Kali : Seusai Sahur dan Jelang Maghrib
Purwanto, warga Dusun Boyong, Sleman, Yogyakarta mengatakan, terjangan lahar hujan Selasa sore memutus jaringan pipa air bersih yang diambil dari mata air di kaki bukit Plawangan.
Pasokan air bersih ke Dusun Boyong dan sebagian Ngepring pun terhenti total.
Sejumlah warga didampingi petugas BPBD dan PU Sleman bergotongroyong memperbaikinya.
Tepat di saat mereka tengah menyambungkan pipa yang putus, terjadi aliran lahar menyusul hujan cukup deras di lereng Merapi.

Gemuruh terderngar dari arah hulu saat aliran lahar mulai bergerak menghilir.
Tribunjogja.com yang berada di dasar Kali Boyong Bersama warga mendengar secara jelas gemuruh seperti deru mesin jet pesawat.
Warga yang memperbaiki jaringan pipa air bersih menyingkir ke lokasi agak tinggi dari alur sungai yang akan dilewati lahar hujan.
Banjir lahar hujan saat itu bergerak di sisi timur dasar Kali Boyong, dekat ke tebing di kaki Bukit Plawangan.
Kebetulan pula jaringan instalasi pipa air bersih untuk warga Boyong dan Ngepring ada di sisi timur sungai yang saat ini dipenuhi pasir, krikil, krakal, dan batu dari ukuran bola voli hingga yang sebesar sepeda motor.
Dari arah utara atau hulu, sejurus kemudian terlihat kepala aliran lahar hujan, sebagian menggerus tebing pasir di kiri kanan alur sungai.