Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Protes Rumahnya Jadi Langganan Banjir, Warga Jetis Sukoharjo Nekat Mancing di Tengah Genangan Air

Warga di Kampung Tambakrejo RT 05 / RW 06, Kelurahan Jetis, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo kesal dengan banjir merendam rumahnya. 

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Agil
Sugiyo, saat mancing di tengah banjir Kampung Tambakrejo RT 05 / RW 06, Kelurahan Jetis, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Warga di Kampung Tambakrejo RT 05 / RW 06, Kelurahan Jetis, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo kesal dengan banjir merendam rumahnya. 

Sebagai bentuk protes, sejumlah warga mancing di air banjir yang merendam rumah mereka. 

Menurut salah satu warga yang mancing Sugiyo, hampir tiap tahun banjir merendam rumahnya.

Baca juga: Solo Dibanjiri Tokoh Sejak Dipimpin Putra Sulung Jokowi, Pengamat Politik UNS Ibaratkan Gibran Madu

Baca juga: Warga Dengar Suara Gemuruh Saat Kerja Bakti, Banjir Lahar Dingin Gunung Merapi Terjang Kali Boyong

"Ini mancing sebagai bentuk protes karena sering banjir. Ikannya ya gak ada," kata dia, Jumat (16/4/2021).

Ia menuturkan, banjir hari ini lebih tinggi dari banjir yang terjadi pada Kamis (15/4/2021). Bahkan, air juga masuk kedalam rumahnya.

Hal ini membuat aktivitasnya sebagai seorang sopir material terganggu. Dia terpaksa libur kerena rumahnya sedang terendam banjir.

"Kemarin barang-barang di dalam rumah saya naikan, biar gak rusak," ucapnya. 

Dia memperkirakan, air mulai surut besok pagi. Namun, kalau hujan kembali turun, maka air banjir akan naik lagi. 

Baca juga: Kisah Polisi Tetap Bertugas Meski Rumah Hancur Tersapu Banjir NTT, Pinjam Baju Teman saat Bekerja

Sementara itu, banjir yang masuk ke rumahnya ketinggiannya mencapai 10 cm. Namun di rumau tetangganya, air bisa mencapai pinggang orang dewasa. 

Dia berharap ada solusi yang kongkrit dari pemerintah, agar rumah tidak menjadi langganan banjir lagi. 

"Saya harap kalinya di normalisasi, biar gak jadi langganan banjir lagi," harapnya. 

Terpisah Pelaksana Tugas ( Plt) Camat Sukoharjo, Havid Danang Purnomo membenarkan kawasan di utara PT Sritex itu menjadi langganan banjir. 

"Kalau laporan sampai mengungsi tidak ada. Karena warga disini sudah meninggikan rumahnya," tandasnya.

Banjir Pagi Ini

Kampung Tambakrejo, Kelurahan Jetis, Sukoharjo kembali terendam banjir, Jumat (16/4/2021).

Menurut keterangan warga setempat Amin, banjir ini sudah terjadi selama dua hari ini, akibat hujan deras yang mengguyur Kabupaten Sukoharjo.

Hujan deras sendiri terjadi sejak Rabu (14/4/2021) malam.

Baca juga: Warga Dengar Suara Gemuruh Saat Kerja Bakti, Banjir Lahar Dingin Gunung Merapi Terjang Kali Boyong

Baca juga: Kisah Polisi Tetap Bertugas Meski Rumah Hancur Tersapu Banjir NTT, Pinjam Baju Teman saat Bekerja

"Kamis (15/4/2021) dini hari itu sudah banjir karena hujan deras. Lalu surut sekira pukul 14.00 WIB," kata dia.

Namun, pada Kamis malam, hujan deras kembali mengguyur yang menyebabkan air sungai Langsur meluap.

Amin yang memiliki usaha bengkel di jalan KH Samanhudi merasakan dampak banjir tersebut.

"Banjir ini jelas sangat mengganggu perekonomian kami. Apalagi disini banyak toko, rumah makan, dan sebagainya," ucapnya.

Di jalan KH Samanhudi sendiri, banjir sekira 10-15 centimeter, namun di kampungnya ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa.

Baca juga: Viral Bambang Pamungkas Nyanyikan Lagu To The Bone Milik Pamungkas, Langsung Banjir Komentar Netizen

Banjir di kawasan PT Sritex ini terjadi hampir setiap tahun, karena aliran sungai Langsur tak mampu menampung debit air yang masuk.

"Kami harap ada normalisasi sungai. Karena banjir ini setiap tahun terjadi, dan penyebabnya juga sudah diketahui," harapnya.

Dari pantauan TribunSolo.com, ada satu unit mobil yang mogok karena menerabas banjir tersebut.

Pemilik mobil terpaksa mendorong mobilnya hingga keluar area banjir. Beruntung, mobil bisa segera dihidupkan lagi. 

Sudah Sering Terjadi

Dua kali yang berada di Kelurahan Jetis, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo segera dilakukan normalisasi.

Hal ini dilakukan agar kawasan Jetis utamanya yang berlokasi  di sebelah utara Pabrik PT Sritex Sukoharjo tidak lagi menjadi kawasan langganan banjir saat hujan deras turun.

Menurut Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sukoharjo, Sarwiji dalam banjir yang melanda sejumlah titik di Sukoharjo pada Minggu (1/3/2020), kawasan PT Sritex menjadi kawasan terparah.

Sukoharjo Dikepung Banjir, BPBD Sebut Drainase dan Lahan yang Menyempit Jadi Penyebab

Bahkan saat kawasan lain seperti di Kelurahan Gayam dan Combongan sudah surut, di Jetis masih terandam air hingga Senin (2/3/2020).

“Paling parah di sini (Jetis), kemarin diwilayah Songgorunggi, Gayam, Kesongo, dan Combongan ada juga, tapi sudah surut,” katanya.

Menurut pengkajin BPBD, banjir di Jetis ini terjadi karena drainase tidak mampu menampung debit air yang tinggi saat Sukoharjo dilanda hujan deras.

“Banjir di Sritex ini karena saluran air pembuang Warung Doyong yang masuk ke Kali Langsur sudah sempit.”

“Ditambah bangunan di tepi sungai juga sudah rapat, sehingga air yang masuk ke saluran pembuangan Warung Doyong terhalang,” jelasnya.

Banjir di Dekat Pabrik PT Sritex Setinggi 60 Cm, Air Masuk hingga ke Rumah Warga

Untuk antisipasi hal serupa terjadi, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan DPUPR Sukoharjo untuk melakukan normalisasi sungai.

“Tadi kita sudah koordinasi dengan DPUPR bidang sumber daya air untuk tahun ini dilakukan normalisasi saluran pembuang warung doyong.”

“Kemudian normalisasi Kali Langsur juga akan dilakukan normalisasi,” terangnya.

Banjir Setinggi 60 Cm Rendam Kampung Tambakrejo Sukoharjo sejak Semalam, Belum Surut hingga Pagi

Hal ini dilakukn agar aliran air yang melewati kawasan tersebut menjadi lancar.

“Sehingga jika ada hujan dengan intensitas tinggi bisa langsung dibuang ke kali Langsur,” pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved