Berita Klaten Terbaru
Inilah Untung Raharjo, Warga Terdampak Tol Solo-Jogja yang Membuat Monumen Setum di Ngawen Klaten
Di balik sosok yang mencetuskan pembuatan replika tandem roller atau setum, ada Untung Raharjo (47).
Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Asep Abdullah Rowi
Mengingat kini, hingga ini pemerintah setempat dan pihak pengelola proyek tol belum memberikan kepastian lebih jelas.
"Belum ada tindak lanjut lagi, kapan akan dieksekusinya," tutur dia.
Untung mengatakan dirinya bersama keluarga serta warga setempat belum ada persiapan untuk pindah, mengingat belum mendapatkan ganti rugi.
Rencana ke depan Untung bersama warga setempat akan melakukan orasi atau penyampaian aspirasi di jalanan.
"Bukan mengecam, setidaknya ada woro-woro dan komunikasi dengan pihak desa," tambahnya.
Jadi Miliarder
Roda nasib memang tidak ada yang tahu, bakal jadi apa kedepannya nanti.
Seperti nasib seorang Satpam Pabrik bernama Wahyu Tri Hananto (38) warga RT 01 RW 02, Dukuh Mendak, Desa Mendak, Klaten.
Bagai mendapatkan durian runtuh, Wahyu bakal mendapat ganti rugi karena lahan miliknya terdampak proyek Tol Solo - Jogja.
Baca juga: Bakal Kaya Mendadak, Warga Klaten ini Dapat Ganti Rugi Tol Ratusan Juta, Mau Naik Haji Sekeluarga
Baca juga: Proyek Tol Solo - Jogja Melintas Desa Kranggan Klaten: Makam hingga Bekas Gedung SD Ikut Tergusur
Jumlahnya tidak sedikit, mencapai Rp 2,5 miliar.
Wahyu mengatakan, sawah milik keluarganya yang terdampak proyek tol sekitar 2.283 meter persegi.
"Syukur dapat rejeki nomplok," kata dia, Jumat (19/3/2021).
"Saya bekerja sebagai buruh pabrik garmen," ungkap Wahyu saat ditemui di kediamannya.
Dia mengatakan, uang ganti rugi sawah miliknya akan dibelikan sawah lagi.
"Nanti lainnya akan disimpan lagi kalau ada keperluan mendesak," jelas dia.
Sebelumnya, warga Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Klaten bakal mendapatkan ganti rugi proyek tol Solo - Jogja sampai ratusan juta rupiah.
Bila uang tersebut cair, warga sudah merencanakan naik haji sampai membeli sawah.
Seperti Mulyana (52) warga yang sawahnya terdampak proyek tol.
Baca juga: Proyek Tol Solo-Jogja Belum Clear, Ada Pemilik Tanah di Klaten Belum Mau Tandatangani Ganti Rugi
Baca juga: Malangnya Slamet, Truk yang Dibawanya Terguling di Pintu Tol Karanganyar, Bawa Tembakau Seorang Diri
Dia mengatakan, uang ganti rugi sawah miliknya diperkirakan mencapai Rp 724 Juta.
Nantinya, bila uang itu sudah cair akan digunakan untuk naik haji, sementara sisanya untuk menyekolahkan anak.
"Sawah saya ikut terdampak Tol Solo-Jogja sekitar 1.103 meter persegi dari total sawah saya sekitar 1.800 meter persegi," ucap Mulyana, Selasa (16/3/2021).
Mulyana mengatakan, sawahnya ditawar sekitar 600 ribu per meter, sudah lebih tinggi dari harga pasaran saat ini.
"Harga tawar disini lebih tinggi dibanding harga nila jual objek pajak (NJOP) Rp 250 ribu per meter, saya setuju dengan penetapan harga tersebut," ujar Mulyana.
Baca juga: Bermula Ibu Tolak Melayani, Ayah yang Sudah Minum Jamu Kuat Lampiaskan ke Anaknya hingga Hamil
"Nanti mau saya pakai naik haji sama istri dan 4 anak saya," papar dia.
Bahkan, untuk mengurus ganti rugi tanahnya tersebut, dia sampai mengambil cuti kerja dari kantornya di Bekasi.
Sementara, warga lainnya, Sartono (49) akan menggunakan uang yang dia dapat untuk membeli sawah lagi.
"Tanah saya dihargai Rp 710 Juta, saya kalau dapat, beli tanah di sini lagi, kalau tidak di desa tetangga," kata dia. (*)