Dada Tertembus Besi 10 Cm
Insiden Mengerikan di Sukoharjo, Pemuda Jatuh dari Lantai 2,Dada Tertembus Besi Seperti Mata Tombak
Kejadian nahas bikin bulu kuduk merinding menimpa Muhammad Hasan (26) karena besi seperti mata panah menembus dada.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Kejadian nahas bikin bulu kuduk merinding menimpa Muhammad Hasan (25) karena besi seperti mata tombak menembus dada.
Insiden mengerikan itu terjadi di Dukuh Mojotegalan RT 02 RW 01, Kelurahan Joho, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Jumat (15/4/2021) pukul 17.00 WIB.
Saudara korban, Alif Irfansyah (22) mengungkapkan, Hasan sebelumnya sempat mengganti lampu penerangan jalan yang ada di depan rumahnya.
Setelahnya lantas ke lantai dua membersihkan tanaman liar yang tumbuh di tembok
Itu dilakukan saat acara bersih lingkungan sekitar rumah yang diadakan keluarga besar Hasan.
"Hasan sempat berpegangan pada tanaman liar yang ada di lokasi kejadian sebelum akhirnya jatuh dan tertusuk pagar di bagian pahanya," kata Alif kepada TribunSolo.com, Sabtu (16/4/2021).

Baca juga: Kecelakaan Maut di Prambanan Klaten : Avanza Silver Hantam Pemotor, Sempat Terseret Beberapa Meter
Baca juga: Nekat Mudik ke Sukoharjo? Bawa Surat Antigen Tetap Dikarantina 5 Hari, Tak Bawa Apalagi 14 Hari
Akibat kejadian itu, dua pucuk pagar yang berbentuk seperti mata tombak sepanjang beberapa centimeter mengenai tubuh Hasan.
Hasan sempat berteriak kencang 'Aaa' hingga mengagetkan anggota keluarganya.
Saudara - saudaranya kemudian datang ke lokasi kejadian dan berusaha mengevakuasi Hasan.
Saat berhasil dievakuasi, sebuah pucuk pagar sepanjang 10 sentimeter menembus paha kanan Hasan sementara satunya sudah terlepas.
"Itu (pucuk pagar) kemudian masuk hingga ke bagian dada, belakang tulang rusak. Tidak ada darah yang mengalir saat kejadian," ucap Alif.
"Hasan saat itu juga masih dalam kondisi sadar," tambahnya.
Namun susana mencekam karena besi seperti mata tombak sudah menembus dada pemuda itu meski darah tak tampak bercucuran.
"Suasana tidak karuan saat itu menjelang Maghrib," aku dia.